Senin, 29 Juni 2009

Menghargai yang Ada

1 Tesalonika 5:18: Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Bacaan: 1 Tesalonika 5:11-18
11 Sebab itu, hendaklah kalian tetap saling mendorong dan saling menguatkan, sama seperti yang kalian sedang lakukan sekarang ini.
12 Saudara-saudara, kami minta dengan sangat supaya kalian menghargai orang-orang yang bekerja di tengah-tengahmu; yaitu mereka yang sudah dipilih oleh Tuhan untuk memimpin dan menasihati kalian.
13 Perlakukanlah mereka dengan sehormat-hormatnya dan dengan cinta kasih karena mengingat apa yang mereka lakukan. Hiduplah selalu dengan rukun.
14 Kami minta juga, Saudara-saudara, tegurlah dengan rukun orang yang tidak mau bekerja; tabahkan hati orang yang takut; tolonglah orang yang perlu ditolong dan sabarlah terhadap semua orang.
15 Jagalah supaya jangan ada yang membalas kejahatan dengan kejahatan. Berusahalah selalu untuk berbuat baik, seorang kepada yang lain dan kepada semua orang.
16 Hendaklah kalian selalu bergembira,
17 dan berdoalah senantiasa.
18 Dalam segala keadaan hendaklah kalian bersyukur, sebab itulah yang Allah inginkan dari kalian sebagai orang yang hidup bersatu dengan Kristus Yesus.



Ali Facid mempunyai sebidang tanah yang kecil. Suatu hari seorang bijaksana datang dan berkata kepadanya, "Ada batu berharga yang disebut berlian. Jika kamu bisa mendapat satu berlian, kamu akan menjadi orang kaya." Karena terobsesi cerita itu, Ali Facid tidak bisa tidur, Kemudian ia menjual ladangnya dan pergi ke tempat jauh untuk mencari batu itu. Berbulan-bulan telah berlalu. Uangnya makin menipis tetapi ia belum menemukan batu itu. Karena putus asa dan malu, ia pun terjun ke jurang di Teluk Barcelona.
Sementara orang yang membeli ladang Ali Facid menemukan satu batu aneh ketika sedang mengolah tanahnya. Orang bijaksana yang menceritakan tentang berlian kepada Ali Facid pun datang dan melihat batu itu. Ia mengatakan bahwa batu itu adalah berlian. Ali Facid menjual ladangnya dan berburu berlian yang ternyata tertimbun di ladangnya.
Orang yang tidak puas sering tidak menghargai apa yang ada padanya dan memandang rumput tetangga lebih hijau. Ia iri dengan kelebihan orang lain padahal sesunguhnya Tuhan sudah menaruh berlian di "ladang" kita masing-masing. Yang perlu kita lakukan hanyalah mengucap syukur dan berusaha mengolah ladang kita sebaik mungkin untuk menemukan "berlian-berlian" kita.
Ada berlian di dalam diri kita. Daripada menghabiskan waktu untuk menangisi kelemahan, lebih baik kita menggali dan mengasah berlian di dalam diri kita.

Setiap orang punya berlian di hatinya dan modal utama untuk menggalinya adalah hati yang penuh syukur.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, kuatkanlah kami yang sering tidak bersyukur atas berkat yang telah Engkau berikan kepada kami. Hari ini kami mohon semoga berkat melimpah yang mengalir dalam kehidupan kami membuat kami selalu bersyukur karena Engkau telah memberkati dan mencintai kami secara berkelimpahan. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Minggu, 28 Juni 2009

Musim Ujian

Markus 1:12-13: Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.

Bacaan: Markus 1:9-13
9 Pada waktu itu Yesus datang dari Nazaret di daerah Galilea, dan Yohanes membaptis Dia di Sungai Yordan.
10 Begitu Yesus keluar dari sungai itu, Ia melihat langit terbuka dan Roh Allah turun seperti burung merpati ke atas-Nya.
11 Kemudian terdengar suara Allah mengatakan, "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi. Engkau menyenangkan hati-Ku."
12 Langsung sesudah itu Roh Allah membuat Yesus pergi ke padang gurun.
13 Empat puluh hari Ia berada di situ, dicobai oleh Iblis. Binatang-binatang liar ada juga bersama-sama dengan Dia di situ, dan malaikat-malaikat melayani Dia.



Kehidupan mengenai "ujian" sebagai sebuah cara untuk melihat hasil, membuktikan kualitas sesuatu dan sebagai persiapan untuk masuk ke level berikutnya. "Musim-musim ujian" bukanlah musim-musim yang menyenangkan bagi banyak orang yang tidak mengerti tujuannya. Produk-produk yang akan dijual di pasaran harus diuji terlebih dahulu. Ujian itu harus dilakukan demi mutu dan keamanan dalam penggunaannya.

Ujian merupakan sebuah kesempatan memastikan barang tersebut dibuat dengan bahan dasar yang benar dan dengan proses yang benar. John C. Maxwell pernah berkata, "Lulus ujian merupakan jalan menuju kemajuan dan peningkatan".

Ujian rohani diadakan di padang gurun. Tentu saja tempat ini bukanlah tempat rekreasi yang menyenangkan. Udara di padang gurun sangat panas pada waktu siang dan sangat dingin pada waktu malam. Tempat yang gersang dan berdebu, di mana banyak terdapat binatang liar (seperti ular dan kalajengking). Beberapa sumber mengatakan, bahwa padang gurun merupakan tempat para perompak beraksi. Tentu saja, di padang gurun sulit sekali bagi kita mencari pertolongan.

Sebelum Yesus dipakai masuk ke dalam pelayanan-Nya, Ia diuji terlebih dahulu. Bagaimana dengan kita? Ia tidak memerlukan sebuah ujian tertulis sebelum memakai kita, melainkan ujian karakter. Ujian karakter terlihat saat kita diperhadapkan dengan tawaran-tawaran menyenangkan, namun bertentangan dengan kehendak Bapa di sorga. Kita dijebak oleh manipulasi keadaan dan berpikir "yang penting tidak ada yang melihat". Pilihan-pilihan kita menggambarkan siapa kita sebenarnya. Apa yang dipilih seseorang, menunjukkan apa yang sebenarnya ia percayai. Begitulah cara Allah mengenal kita. Kita dikenal dari cara kita membuat pilihan di dalam kehidupan.

Sebagaimana sebuah produk tidak akan pernah dipakai sebelum diuji coba, demikianlah juga dengan kita.

Pilihan Anda akan menunjukkan karakter Anda, dan karakter Anda menunjukkan seberapa dalam Anda telah mempraktekkan Firman di dalam kehidupan Anda.

Sumber : Ps. Ferry Felani, S.Th. Pastor of City Gate Apostolic Community

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, dalam kehidupan kami ada begitu banyak ujian yang kami hadapi. Tak jarang kami jatuh dan lari dari Engkau. Hasri ini Tuhan, kami mohon semoga Engkau menguatkan hati dan iman kami agar percaya bahwa rancangan terbaik telah Engkau siapkan sepanjang kami percaya dan optimis meraihnya. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Kamis, 25 Juni 2009

Sadar Hukum

Mazmur 119:7 : Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil.

Bacaan: Mazmur 119:1-12

1 Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela dan taat kepada hukum-hukum TUHAN.
2 Berbahagialah orang yang mengikuti perintah-Nya, dan dengan segenap hati berusaha mengenal TUHAN.
3 Berbahagialah orang yang hidup menurut kehendak TUHAN, dan tidak melakukan kejahatan.
4 Engkau memberi kami hukum-Mu, ya TUHAN, supaya kami melakukannya dengan setia.
5 Semoga aku dengan hati teguh mengikuti peraturan-peraturan-Mu.
6 Jika aku memperhatikan semua perintah-Mu, maka aku tak akan dipermalukan.
7 Bila aku mempelajari keputusan-Mu yang adil, aku memuji Engkau dengan setulus hati.
8 Aku mau mentaati hukum-Mu, janganlah sekali-kali meninggalkan aku.
9 Orang muda dapat menjaga hidupnya tak bercela kalau ia hidup menurut perintah-Mu.
10 Dengan sepenuh hati aku berusaha mengenal Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
11 Ajaran-Mu kusimpan dalam hatiku, supaya aku jangan berdosa terhadap-Mu.
12 Aku memuji Engkau, ya TUHAN, ajarilah aku ketetapan-Mu.


Sebagai anak-anak Tuhan yang baik, kita semua harus lulus menjadi "sarjana hukum". Allah telah menjadikan "hukum" sebagai salah satu pelajaran terpenting yang harus dikuasai oleh umat-Nya. Mengapa pelajaran "hukum" sangat penting bagi orang Kristen? Karena Allah bekerja di dunia berdasarkan hukum yang Ia ciptakan.

Alam semesta dan kehidupan bekerja, bergerak dan diatur berdasarkan hukum. Pada waktu manusia mampu bekerja sesuai dan selaras dengan hukum, maka manusia akan mendapatkan hasil yang efektif. Hukum akan membantu kita menghasilkan hasil selama tindakan kita sesuai dan selaras dengan bunyi hukum tersebut. Hukum diberikan untuk kepentingan dan kebaikan manusia.

Hal yang penting untuk kita tahu ialah "Waktu kita melakukan suatu tindakan yang melawan hukum, maka hukum itu akan berbalik melawan kita". Itu sebabnya Alkitab memberi kita perintah untuk mentaati hukum-hukum-Nya dengan setia. Karena pada saat kita melawan hukum, maka hukum itu akan menghancurkan kita. Tetapi sebaliknya, selama kita tidak melawan hukum, hukum tersebut tidak dapat menghancurkan kita. Melainkan hukum itu akan bekerja untuk kita dan membantu kita menghasilkan hasil-hasil yang luar biasa.

Selama kita tidak melawan hukum gravitasi, kita tidak akan terluka. Selama kita tidak melawan hukum suatu negara, kita tidak akan dipenjara. Selama kita tidak melawan hukum-hukum kehidupan Allah yang terdapat di dalam Alkitab, maka hidup kita akan maksimal, penuh damai sejahtera dan bahagia. Problem terbesar dari sebagian besar masalah manusia ialah "ketaatan".

Banyak orang yang hidupnya sudah hancur berantakan karena mereka melanggar hukum Allah sejak mereka muda. Beberapa orang terjebak ke dalam lingkaran kehancuran karena tidak tahu apa yang salah dengan hidup mereka. Karena itu, pelajarilah hukum-hukum Allah sejak kita muda. Biarlah hidup kita dituntun oleh-Nya melalui hukum-hukum tersebut sepanjang kita hidup, maka kita akan menikmati hidup yang maksimal hari ini dan hari-hari selanjutnya dalam hidup kita. (Sumber : Ps. Ferry Felani, S.Th. Pastor of City Gate Apostolic Community)

Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, kami bersyukur atas segala berkat yang kami terima. Semoga kami yang selalu mengalami berkat-Mu taat dan percaya bahwa Engkau-lah Tuhan dan Juruselamat kami. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami.

Rabu, 24 Juni 2009

Tawar Hati

2 Korintus 4:1-2 :Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.

Bacaan: 2 Korintus 4:1-7
1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
3 Kalau Kabar Baik yang kami beritakan itu masih juga belum dipahami, maka hanya orang-orang yang sedang menuju kehancuran sajalah yang tidak memahaminya.
4 Ilah jahat yang menguasai dunia ini menutup pikiran orang-orang yang tidak percaya itu. Ialah yang menghalang-halangi mereka supaya mereka tidak melihat terang dari Kabar Baik itu mengenai kebesaran Kristus, yang merupakan gambaran Allah.
5 Berita yang kami sampaikan itu bukanlah berita tentang kami sendiri. Berita itu adalah berita tentang Yesus Kristus; bahwa Ia adalah Tuhan; dan kami adalah hamba-hambamu karena Dia.
6 Allah yang berkata, "Hendaklah dari dalam gelap terbit terang," Allah itulah juga yang menerbitkan terang itu di dalam hati kita, supaya pikiran kita menjadi terang untuk memahami kecemerlangan Allah yang bersinar pada wajah Kristus.
7 Tetapi harta rohani yang indah itu kami bawa pada diri kami yang tidak berharga ini yang dibuat dari tanah. Dengan demikian nyatalah bahwa kebesaran kuasa itu terletak pada Allah dan bukan pada kami.



Banyak orang yang menjadi tawar hati (discouraged) dalam menghadapi kesulitan hidup. Kitab Amsal berkata bahwa bila kita tawar hati pada masa kesesakan, maka kecillah kekuatan kita. Tawar hati menghasilkan konsekuensi yang buruk:

Tawar hati memadamkan rasa antusias. Orang yang tawar hati akan kehilangan antusias terhadap hidupnya. Bila seseorang merasa antusias dengan pekerjaannya, maka ia akan menikmati apa yang dikerjakannya walaupun pekerjaannya berat dan melelahkan. Tetapi, bila rasa antusias itu hilang, maka pekerjaan atau hidupnya akan menjadi satu beban yang berat.

Tawar hati menurunkan kepercayaan diri. Tawar hati lambat laun menurunkan kreativitas dan produktivitas hidup kita, sehingga kita merasa bahwa hidup kita tidak seefektif yang kita inginkan. Akibatnya, kita mulai kehilangan rasa percaya diri.

Tawar hati menimbulkan keputusasaan. Tawar hati membunuh pengharapan yang ada dalam diri kita. Tanpa pengharapan, tidak seorang pun dapat hidup dan berfungsi dengan baik. Orang yang tidak dapat memiliki pengharapan dapat bernafas, tetapi emosi dan jiwanya mengalami proses kematian.

Singkirkan tawar hati dari hidup Anda, karena tidak ada seorang pun yang bisa mencapai kesuksesan bila ia memiliki hati yang tawar. Tawar hati hanya akan membawa Anda kepada kehancuran hidup, dan mematikan potensi besar yang tersimpan di dalam diri Anda.

Tawar hati adalah senjata ampuh yang dipakai iblis untuk mematikan potensi yang Tuhan berikan dalam hidup Anda.


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, di dalam pergumulan hidup kami Engkau selalu ada di sisi kami. Peganglah selalu tangan kami dan buatlah kami selalu percaya dan berharap bahwa Engkau adalah Allah, Tuhan dan Bapa kami yang setia. Tolonglah kami yang sedang susah dan putus asa. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami.

Senin, 22 Juni 2009

Optimis

Yohanes 14:12: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;

Bacaan: Yohanes 14:1-14
1 "Jangan hatimu gelisah," kata Yesus kepada mereka. "Percayalah kepada Allah, dan percayalah kepada-Ku juga.
2 Di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal. Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagi kalian. Aku tidak akan berkata begitu kepadamu, sekiranya itu tidak demikian.
3 Sesudah Aku pergi menyediakan tempat untuk kalian, Aku akan kembali dan menjemput kalian, supaya di mana Aku berada, di situ juga kalian berada.
4 Ke tempat Aku pergi kalian tahu jalannya."
5 Lalu Tomas berkata kepada Yesus, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Tuhan pergi, bagaimana kami tahu jalannya?"
6 Yesus menjawab, "Akulah jalan untuk mengenal Allah dan mendapat hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
7 Sekiranya kalian mengenal Aku, pasti kalian akan mengenal Bapa-Ku juga. Sekarang kalian sudah mengenal Dia, dan sudah melihat Dia."
8 Maka Filipus berkata kepada Yesus, "Tuhan, tunjukkan Bapa kepada kami, supaya kami puas."
9 Tetapi Yesus menjawab, "Sudah begitu lama Aku bersama kalian, dan belum juga engkau mengenal Aku, Filipus? Orang yang sudah melihat Aku, sudah melihat Bapa. Bagaimana engkau dapat mengatakan, 'Tunjukkanlah Bapa kepada kami'?
10 Filipus! Tidakkah engkau percaya, bahwa Aku bersatu dengan Bapa, dan Bapa bersatu dengan Aku? Apa yang Kukatakan kepadamu, tidak Kukatakan dari diri-Ku sendiri. Bapa yang tetap bersatu dengan Aku, Dialah yang mengerjakan semuanya itu.
11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku bersatu dengan Bapa dan Bapa bersatu dengan Aku. Atau setidak-tidaknya, percayalah karena apa yang sudah Kulakukan.
12 Sungguh benar kata-Ku ini: Orang yang percaya kepada-Ku, akan melakukan apa yang sudah Kulakukan, --malah ia akan melakukan yang lebih besar lagi--sebab Aku pergi kepada Bapa.
13 Dan apa saja yang kalian minta atas nama-Ku, itu akan Kulakukan untuk kalian, supaya Bapa diagungkan melalui Anak.
14 Apa saja yang kalian minta atas nama-Ku, akan Kulakukan."



Ada sepasang anak kembar, yang begitu mirip satu dengan yang lain. Tapi, yang satu bertumbuh menjadi anak yang sangat optimis sedangkan yang lain begitu pesimis. Dalam kehidupannya, anak yang optimis begitu penuh semangat sedangkan anak yang pesimis penuh dengan keluhan dan ketidakpuasan. Kedua orangtuanya begitu kuatir melihat keadaan ini.

Berbagai macam cara dilakukan oleh kedua orangtua anak kembar tersebut agar anak mereka yang begitu pesimis bisa memandang kehidupannya secara positif. Di hari ulang tahun mereka, kedua anak ini ditempatkan di ruang yang terpisah. Orangtuanya lalu mencoba untuk memberikan hadiah yang terbaik berupa komputer, kalkulator dan mobil-mobilan kepada anak yang pesimis dan satu kotak pupuk (kotoran) kepada anak yang optimis.

Orangtuanya mengintip anak yang pesimis ketika ia membuka hadiahnya. Anak ini langsung mengeluh dan berkata, "Aku tidak suka warna komputer ini. Kalkulator ini pasti mudah rusak. Aku tahu anak lain yang punya mobil-mobilan yang lebih besar daripada ini."

Lalu orangtuanya mengintip anak yang optimis ketika ia membuka hadiahnya. Anak ini melemparkan hadiahnya sambil tertawa dan ia berkata, "Tidak ada yang bisa mengelabui aku... dengan pupuk sebanyak ini pasti ada kudanya!" Melihat kenyataan ini, sang orangtua pun akhirnya memberikan hadiah yang terbaik bagi anaknya yang optimis dan sang pesimis tidak mendapatkan apa-apa.

Sesuatu yang terbaik dapat menjadi keluhan bagi orang yang pesimis, namun sesuatu yang buruk dapat menjadi pengharapan bagi orang yang optimis.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, terkadang kami kurang bersyukur atas berkat dalam kehidupan ini. Namun hari ini kami mohon kembali agar Engkau menguatkan hati dan iman kami agar percaya bahwa rancangan terbaik telah Engkau siapkan sepanjang kami percaya dan optimis meraihnya. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Minggu, 21 Juni 2009

Keuletan

Mazmur 37:23-24 :TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
Bacaan: Mazmur 37:1-6, 23-25
1 Dari Daud. Jangan gelisah karena orang jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat salah.
2 Sebab mereka segera hilang seperti rumput, dan layu seperti tanaman hijau.
3 Percayalah kepada TUHAN, dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri itu dan berlakulah setia.
4 Carilah kebahagiaanmu pada TUHAN, Ia akan memuaskan keinginan hatimu.
5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN, berharaplah kepada-Nya, Ia akan menolongmu.
6 Ia akan menyatakan kesetiaanmu seperti terang, dan ketulusanmu seperti siang.
23 TUHAN membimbing orang di jalan yang harus ditempuhnya, Ia meneguhkan orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.
24 Bila jatuh, ia tak akan luka parah, sebab TUHAN memegang tangannya.
25 Sejak aku muda sampai sudah tua, tak pernah kulihat orang baik ditinggalkan TUHAN, atau anak cucunya menjadi peminta-minta.


Abraham Lincoln adalah contoh seorang yang ulet dan pantang menyerah. Walaupun mengalami banyak kegagalan dalam hidupnya, ia bangkit kembali dan tidak putus asa. Lihatlah catatan kehidupannya yang dipenuhi kegagalan:
1816 - Keluarganya diusir dari rumahnya. Ia harus bekerja.
1818 - Ibunya meninggal dunia.
1831 - Bisnisnya gagal total.
1832 - Kalah dalam Dewan Perwakilan. Ia kehilangan pekerjaan. Mencoba masuk sekolah hukum tetapi tidak diterima.
1833 - Meminjam uang untuk memulai bisnis dan bangkrut pada tahun yang sama. Ia harus melunasi hutangnya selama 17 tahun.
1834 - Menang dalam Dewan Perwakilan.
1835 - Bertunangan, namun tunangannya meninggal dan ia patah hati.
1836 - Mengalami nervous breakdown dan harus berbaring di tempat tidur selama 6 bulan.
1838 - Ingin menjadi Speaker of State Legislature, tetapi gagal.
1840 - Ingin menjadi Elector, tetapi gagal.
1843 - Ingin menjadi anggota Kongres, tetapi gagal.
1846 - Akhirnya berhasil menjadi anggota Kongres.
1848 - Gagal untuk dipilih kembali sebagai anggota Kongres.
1849 - Melamar pekerjaan sebagai land officer, tetapi ditolak.
1854 - Ingin menjadi anggota Senat, tetapi gagal.
1856 - Mencalonkan diri untuk menjadi Wakil Presiden, hanya mendapat kurang dari 100 suara.
1858 - Kembali mencoba untuk menjadi anggota senat, tetapi kalah.
1860 - Menjadi Presiden Amerika Serikat.
Satu kunci keberhasilannya yaitu ia tidak melihat kegagalannya sebagai satu kejatuhan dan akhir dari segalanya. Lincoln berkata, "Jalan hidup yang saya lalui memang licin dan saya sering tergelincir. Tapi saya bangkit lagi dan berkata kepada diri saya sendiri, ‘Saya hanya tergelincir dan bukannya jatuh, sehingga tidak ada alasan bagi saya untuk tidak bangkit lagi'."

Apakah Anda menyebut kegagalan itu tergelincir atau kejatuhan dalam hidup Anda hanya tergantung dari niat Anda untuk bangkit kembali.


Anda terberkati oleh artikel ini? Anda ingin mengalami berkat Tuhan hari ini? Ikuti doa berikut ini:
Ya Bapa, kami berterima kasih karena di dalam perjalanan hidup kami Engkau selalu menyatakan kemuliaan-Mu yang tidak terhingga. Kuatkanlah kami dan saudara-sauadra kami yang sedang mengalami kegagalan hari ini agar kami semua tidak berpaling adri Engkau tetapi tetap percaya bahwa Engkau berbicara kepada kami melalui peristiwa hidup tersebut. Demi Kristus Tuhan dan penyelamat kami. Amin

Sabtu, 20 Juni 2009

Tidak Putus Asa

2 Korintus 4:16-18: Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.


Artis Dinah Shore berkata, "Tidak ada situasi yang tanpa harapan, yang ada hanyalah orang-orang yang kehilangan harapan dari situasi yang ada." Hidup itu bukanlah tergantung pada situasi, melainkan tergantung pada orang yang menghadapi situasi itu. Putus asa tidak pernah akan menolong Anda atau membuat situasi menjadi lebih baik. Bila Anda tetap berpengharapan dalam keadaan yang buruk sekalipun, maka lebih besar kemungkinan bagi Anda untuk dapat mengubahnya menjadi lebih baik.
Tahun 1741 merupakan tahun yang terburuk dalam kehidupan George Frederick Handel. Operanya gagal dan perusahaan ditutup. Yang lebih buruk lagi, Ratu Caroline meninggal dunia sehingga kesempatan untuk menciptakan lagu bagi istana tertutup. Handel juga menderita stroke sejak beberapa tahun sebelumnya.
Namun pada tahun yang sama, Handel menerima sebuah sajak dari Charles Jennens. Jennens memintanya untuk membuat sajak tersebut menjadi musik yang indah. Dalam keterpurukan yang sedang dihadapinya, Handel tidak tenggelam dalam situasi sulit itu. Handel bekerja siang dan malam untuk membuat musik dari sajak itu. Ia bekerja keras selama 22 hari sehingga sering kali ia lupa makan dan tidur.
Pada waktu lagu itu selesai, Handel tahu bahwa lagu itu akan menjadi sebuah masterpiece. Pada tahun 1742, "Messiah" karya Handel dipertunjukkan untuk pertama kalinya dan menerima sambutan yang luar biasa. Kata-kata yang ditulis oleh Jennens telah memberi inspirasi musik yang hebat bagi Handel yang sedang dalam keadaan putus asa. Kata-kata dalam lagu itu begitu hidup bagi Handel.

"He was despised and rejected of men. He looked for someone to have pity on him, but there was no man. He trusted in God. God did not leave his soul in hell. I know that may redeemer liveth. Rejoice. Hallelujah!"
(Dia disiksa dan ditolak manusia. Dia mencari seseorang yang berbelas kasih kepadanya tetapi tidak menemukannya. Dia percaya pada Tuhan. Tuhan tidak membiarkan jiwanya di dalam neraka. Aku tahu Penebusku hidup. Bersukacitalah. Halleluyah!”)

Tidak ada situasi yang tanpa harapan, yang ada hanyalah orang-orang yang kehilangan harapan dari situasi yang ada.

Anda diberkati oleh artikel ini? Ikuti doa berikut ini:
Ya Bapa, dalam pergumulan hidup kami Engkau selalu hadir melalui orang-orang di sekitar kami, pengalaman hidup dan Firman yang ada di Kitab Suci. Kuatkanlah selalu pengharapan kami agar kami selalu percaya bahwa Engkau menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Kamis, 18 Juni 2009

Enyahkanlah Katak-Katak Itu!

Keluaran 8:9 : Kata Musa kepada Firaun: "Silakanlah tuanku katakan kepadaku, bila aku akan berdoa untukmu, untuk pegawaimu dan rakyatmu, supaya katak-katak itu dilenyapkan dari padamu dan dari rumah-rumahmu, dan hanya tinggal di sungai Nil saja."

Bacaan: Keluaran 8:1-13

1 Lalu TUHAN berkata kepada Musa, "Pergilah menghadap raja dan sampaikan kepadanya pesan-Ku ini: 'Izinkan umat-Ku pergi untuk beribadat kepada-Ku.
2 Jika engkau menolak, negeri ini akan Kupenuhi dengan katak sebagai hukuman.
3 Sungai Nil akan penuh dengan katak, sehingga binatang-binatang itu keluar dari air dan masuk ke dalam istanamu, ke dalam kamar tidur dan tempat tidurmu, ke dalam rumah-rumah para pejabat dan rakyat, bahkan ke dalam tempat pembakaran roti dan panci-panci.
4 Katak-katak itu akan melompat dan memanjati engkau, semua pejabat dan rakyat.'"
5 TUHAN berkata kepada Musa, "Suruhlah Harun merentangkan tongkatnya ke atas sungai-sungai, saluran-saluran dan kolam-kolam supaya katak-katak bermunculan dan memenuhi tanah Mesir."
6 Maka Harun mengacungkan tongkatnya ke atas semua air, lalu muncullah katak-katak memenuhi seluruh negeri.
7 Tetapi para tukang sihir memakai ilmu gaib mereka, dan juga membuat katak-katak bermunculan di negeri itu.
8 Raja memanggil Musa dan Harun, dan berkata, "Berdoalah kepada TUHAN supaya Ia melenyapkan katak-katak ini, maka aku akan mengizinkan bangsamu pergi untuk mempersembahkan kurban kepada TUHAN."
9 Musa menjawab, "Dengan senang hati saya akan berdoa untuk Tuanku. Tetapkanlah waktunya, maka saya akan mendoakan Tuanku, para pejabat dan rakyat. Maka Tuanku akan dibebaskan dari katak-katak itu, dan tidak akan ada yang sisa, kecuali di Sungai Nil."
10 Jawab raja itu, "Berdoalah untukku besok." Kata Musa, "Saya akan melakukan apa yang Tuanku minta. Maka Tuanku akan tahu bahwa tidak ada Allah lain seperti TUHAN, Allah kami.
11 Dia akan membebaskan Tuanku, para pejabat dan rakyat dari katak-katak itu. Tak akan ada katak di rumah-rumah, kecuali di Sungai Nil."
12 Lalu Musa dan Harun meninggalkan raja. Kemudian Musa berdoa kepada TUHAN supaya melenyapkan katak-katak yang didatangkan-Nya atas raja.
13 TUHAN mengabulkan permintaan Musa, dan katak-katak yang ada di rumah-rumah, di halaman-halaman dan ladang-ladang mati semua.

Pernahkah Anda bergumul dengan salah satu masalah yang enggan lenyap? Masalah itu agaknya kebal terhadap semua penyelesaian yang bisa Anda pikirkan. Anda mengusir masalah itu dengan berbagai cara, tetapi masalah itu malah meluas sampai tidak dapat dikendalikan.

Alkitab menyatakan bahwa seorang Firaun Mesir juga menghadapi masalah semacam itu ribuan tahun yang lalu. Dia berbantah sengit dengan Tuhan mengenai masa depan umat Israel, dan akibatnya dia bangun pada suatu pagi dengan mendapati negerinya dikerumuni katak-katak yang berlumpur, bau dan berlompatan di mana-mana.
Kejadian itu merupakan masalah yang gawat. Saya tidak berbicara tentang seekor atau dua ekor katak di halaman depan istana. Yang saya maksudkan ialah katak di mana-mana, di seantero negeri - di ranjang, di atas meja makan, katak-katak besar di perapian dalam dapur, katak-katak kecil di adonan roti dan air minum, di rambut, dan di tempat-tempat lain yang bahkan tidak ingin Anda bayangkan!

Lalu Tuhan mulai mengadakan tindakan. Dia mengutus hamba-Nya Musa menghadap Firaun untuk menanyakan waktu melenyapkan katak-katak itu. Tahukah Anda jawaban yang diucapkan Firaun? "Besok." Dapatkah Anda bayangkan itu? Dia sebenarnya dapat berkata, "Lenyapkan katak-katak itu sekarang juga! Hari ini!" Tetapi dia memutuskan untuk melewatkan waktu satu malam lagi di antara katak-katak menjijikkan itu.
Mungkin Anda berpikir, "Itu adalah keputusan bodoh yang pernah saya dengar. Mengapa sampai dia memintanya besok?" Entahlah. Barangkali untuk alasan serupa yang Anda kemukakan dalam hal menunggu sampai besok untuk diselamatkan atau disembuhkan atau menjadi makmur.

Inilah yang saya ingin Anda perhatikan. Ketika Musa mempersilahkan Firaun menentukan waktunya dan dia menjawab, "Besok," maka Musa menanggapinya, "Baiklah. Agar tuanku mengetahui bahwa ada Tuhan di surga, JADILAH SEPERTI KATAMU ITU."
Saya ingin mengajukan pertanyaan kepada Anda: Berapa lama Anda bersedia membiarkan masalah yang membandel itu mengusik Anda? Kapan Anda ingin mengenyahkan katak-katak dalam hidup Anda? Sadarkah Anda bahwa masalah itu akan tetap bertahan selama Anda membiarkannya? Masalah itu akan tetap bercokol dalam hidup Anda sampai akhirnya Anda mengabil keputusan penting untuk berjalan bersama dengan firman Tuhan dan mengusirnya. Mengapa tidak Anda lakukan hal itu pada hari ini?

Bukan masalah yang meruntuhkan Anda tapi keputusan Anda untuk tidak mempraktekkan Firman yang membuat masalah itu tetap bercokol di sana.


Anda terberkati oleh artikel ini? Anda ingin mengalami berkat Tuhan hari ini? Ikuti doa berikut ini:
Ya Bapa, syukur karena berkat-Mu yang senantiasa menguatkan kami. Jadikanlah kami senantiasa tegar dan selalu percaya bahwa dalams etiap persoalan hidup kami, Engkau selalu menggendong kami dan menanti permohonan minta tolong dari kami ”SEKARANG” juga. Demi Kristus Tuhan dan penyelamat kami. Amin

Tuhan Turun Tangan

Ibrani 4:15 : Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Bacaan hari ini : Ibrani 4:1-3, 10-16

1 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.
2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.
3 Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: ''Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku,'' sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.
10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
11 Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Krisis. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan perekonomian di Indonesia. Tingginya inflasi turut membuat kondisi bangsa ini semakin terpuruk, terutama bagi kalangan masyarakat marginal. Beberapa kali saya membaca berita di surat kabar tentang kisah orang-orang yang pada akhirnya bunuh diri karena stres maupun berakhir di penjara karena mencuri. Tekanan hidup yang semakin berat membuat banyak orang tidak dapat bertahan dan akhirnya memilih jalan pintas yang salah untuk mencoba keluar dari pergumulan.

Dalam dunia kerja, baik pengusaha maupun karyawan juga memiliki tekanan yang berbeda-beda. Hal ini membuat kata ‘stres' seolah menjadi makanan sehari-hari yang tidak terpisahkan bagi para kaum eksekutif. Dead line, target, kompetisi seakan menjadi cambuk yang membuat para profesional bekerja bagaikan budak uang. Tampaknya tidak ada hari tanpa stres, dan terkadang seorang belum dikatakan sudah bekerja maksimal bila tidak mengalami kesibukan dan tekanan.

Di tengah dunia yang tampak begitu penuh dengan tekanan ini, saya bersyukur bahwa ada satu pribadi yang mengajarkan bagaimana melakukan stress management dengan baik. Pribadi itu adalah Yesus sendiri. Setiap kali mengingat Getsemani, saya selalu teringat betapa Yesus mengalami stres yang begitu besar. Pergumulan untuk mati menderita di kayu salib demi menanggung dosa dunia sehingga terpisah dari Bapa-Nya membuat Ia begitu ketakutan dan tertekan. Tapi Yesus berdoa kepada Bapa dan memperoleh kekuatan untuk terus melangkah maju dan menjadi pemenang atas tekanan yang ada.



Yesus mengerti pergumulan Anda.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Saat Tepat Berinvestasi

Amsal 20:4 : Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.

Bacaan hari ini : Yohanes 10: 1-11
1 ''Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.''
6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.
7 Maka kata Yesus sekali lagi: ''Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Bayangkan Anda dapat kembali ke tahun 1808 di Amerika dan punya uang satu dolar. Apakah Anda akan menggunakannya untuk : (A) mengadakan pesta makan besar, (B) membeli perhiasan emas cantik dari Eropa, atau (C) menginvestasikannya dalam surat saham. Dua ratus tahun kemudian, inilah hasil pilihan Anda.

Jika Anda memilih A, maka Anda akan bersenang-senang semalam, makan kenyang, minum sepuasnya dan tamatlah riwayat satu dolar Anda tanpa jejak. Jika Anda memilih B, Anda dapat tampil trendi pada tahun 1808 sekaligus berinvestasi. Menurut Dr. Jeremy Siegel, seorang profesor bidang keuangan di Universitas Pensylvania, $1 dalam bentuk emas pada tahun 1808 akan menjadi $11.17 pada tahun 2008. Yah, cukuplah untuk Anda makan malam berdua di McDonalds. Sedangkan jika Anda memilih C, maka menurut Siegel, $1 yang diinvestasikan untuk membeli saham rata-rata pada tahun 1808 sudah akan berlipat ganda menjadi $7.47 juta tahun ini. Cukup untuk Anda mengambil alih seluruh cabang McDonalds di kota Anda.

Masalahnya, kebanyakan kita cuma senang berkhayal menerima uang7,47 juta dolar ("Seandainya dulu kakekku menginvestasikan satu dolarnya"), tapi tidak pernah berpikir bahwa sekarang saatnya kita sendiri mulai berinvestasi. Kita malas belajar atau bertanya mengenai cara investasi terbaik. Kita lebih suka memakai uang untuk membeli barang-barang konsumsi yang tidak menghasilkan apa-apa. Kita tidak pernah ‘membajak' tapi ingin ‘menuai'. Tidakkah sudah saatnya kita belajar mengelola keuangan secara lebih cerdas dan bijaksana?


Waktu terbaik untuk menanam pohon oak adalah 20 tahun lalu. Waktu terbaik berikutnya adalah sekarang - David Chilton, The wealthy barber.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Menunda

Pengkhotbah 5:3 : Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.

Bacaan hari ini : Pengkotbah 3:1-6

1 Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit.
2 Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan.
3 Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.
4 Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.
5 Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?
6 Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah.


Kita mengenal kata tunggu, nanti atau sebentar untuk menyatakan penundaan terhadap suatu pekerjaan. Pada kata-kata tersebut, memang tidak ada kepastian akan berapa lama seseorang harus menanti. Meski demikian, sudah lazim juga kalau ketiga kata tersebut dianggap tidak memiliki rentang waktu yang lama, malahan relatif singkat. Faktanya, kita sering menggunakannya untuk penundaan yang lama. Bahkan tidak jarang kita berujar, "Orang sabar dikasihi Tuhan," kepada rekan kerja kita untuk memberi kesan rohani (yang padahal meledek).

Suka tidak suka, kebiasaan menunda segala pekerjaan meskipun kecil, merupakan kebiasaan yang buruk. Kita tidak hanya akan menghambat kemajuan diri, tetapi juga orang lain. Bayangkan kalau sebagai staf TI kita terus menunda membenahi komputer rekan kita. Tentulah pekerjaannya tidak akan selesai, padahal deadline sudah semakin dekat. Ini bahkan akan memberi pengaruh tidak baik secara tidak langsung pada keseluruhan perusahaan.

Harus diakui bahwa kadang kala kita memang harus menempatkan pekerjaan tertentu sebagai prioritas utama. Namun, itu bukan alasan untuk melupakan pekerjaan lain sekecil apapun itu.


Menunda sesuatu sama dengan menambah beban Anda ke depan.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Rabu, 17 Juni 2009

Pertahanan Terbaik

Yakobus 5:16b : Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.


Bacaan hari ini : Yakobus 5:10-20


10 Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
12 Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.
13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!
14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.
19 Saudara-saudaraku, jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan ada seorang yang membuat dia berbalik,
20 ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.


Suatu hari saya menonton acara pertandingan bela diri di televisi. Acara ini menampilkan pertandingan antara satu jenis cabang bela diri melawan jenis cabang bela diri lainnya. Sebuah pewahyuan baru timbul ketika saya menyaksikan seorang judoka bertanding. Judo merupakan salah satu olahraga bela diri yang mengutamakan tekhnik membanting dan mengunci dalam mengalahkan lawan. Hal yang menarik adalah posisi bertahan ketika seorang judoka menghadapi serangan lawan. Posisi pertahanan sempurna adalah dengan berlutut dengan muka menghadap ke tanah.

Penyerangan dan pertahanan merupakan dua hal yang penting. Ilmu militer mengajarkan bahwa pertahanan terbaik adalah penyerangan. Filosofi ini telah menyebar dalam paradigma olahraga dan seluruh nilai kehidupan. Tetapi paradigma ilahi mengatakan hal berbeda. Pertahanan terbaik adalah berlutut. Pertahanan sempurna adalah dengan berdoa. Pertahanan yang sulit ditaklukkan adalah dengan merendahkan diri di bawah kaki Tuhan.

Ya, ketika kita menjadikan Tuhan kota pertahanan kita, maka Ia yang akan melakukan penyerangan dan penetrasi sebagai master of breakthrough. Elia berlutut dengan muka menghadap tanah dan berdoa agar hujan turun. Yakobus dikenal dengan sebutan lutut unta karena ia selalu berlutut dan berdoa hingga lututnya hancur. Tanah di tempat ia biasa berdoa menjadi cekung mencetak dua lubang dari sepasang lutut pertahanan.

Jadikan doa sebagai strategi pertahanan terbaik Anda.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!!

Ruang Kekuasaan

Lukas 9:23 : Kata Yesus kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Bacaan hari ini : Lukas 9:18-27

18 Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: ''Kata orang banyak, siapakah Aku ini?''
19 Jawab mereka: ''Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.''
20 Yesus bertanya kepada mereka: ''Menurut kamu, siapakah Aku ini?'' Jawab Petrus: ''Mesias dari Allah.''
21 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapa pun.
22 Dan Yesus berkata: ''Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.''
23 Kata-Nya kepada mereka semua: ''Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
26 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus.
27 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah.''

Dalam bahasa Inggris, tanggung jawab (responsibility) terdiri dari dua kata yaitu: "response" dan "ability". Dengan kata lain, responsibilityberarti kemampuan untuk memiliki respons yang tepat. Dalam setiap kesempatan, selalu ada stimulus yang akan mendorong terjadinya sebuah perilaku. Tapi di antara stimulus dan perilaku, ada sebuah ruang kosong di mana kita berkuasa untuk memilih respon kita. Sedihnya, kita seringkali dikalahkan oleh ego dan kedagingan ketika kita beradadi ruang ini.

Ketika stimulus muncul, misalnya seorang rekan kerja mengkhianati kita sehingga kita dirugikan, maka kita punya ruang kekuasaan untuk menentukan respon kita: apakah kita akan balik menikam dan mencingcangnya hidup-hidup atau berdoa minta hikmat dan kasih karunia Allah untuk menghadapinya dengan bijaksana?

Yesus pun pernah menghadapi dilema di ruang kekuasaan ini. Stimulus mendorongnya untuk lepas dari penderitaan dan penghinaan. Ia betul-betul bergumul akan hal ini ketika berada di Taman Getsemani. Keringat darah sampai meleleh keluar dari dahi-Nya. Tapi Ia memenangkan pertarungan karena Ia memilih untuk merespon dengan tepat, yaitu taat pada kehendak Bapa-Nya.

Karena Kristus telah memenangkan pertempuran di ruang kekuasaan ini, kita pun dapat menang dengan kekuatan-Nya. Kita tidak perlu bergumul sendirian, dan memang kita tidak akan menang bahkan jika mengeluarkan semua kemampuan kita sekalipun, karena kemampuan kita terbatas. Pergumulan apa yang sedang Anda hadapi hari ini? Taklukkan hal itu dengan menghadapinya bersama Dia - sehingga Anda dapat menjadi seorang yang bertanggungjawab pada Allah, diri sendiri dan semua orang di sekeliling Anda.



Jangan serahkan ruang kekuasaan di hati Anda pada ego atau bujukan si iblis.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.

Warisan

Amsal 13:22 : Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.

Bacaan hari ini : Amsal 13:9-22

9 Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam.
10 Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat.
11 Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.
12 Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.
13 Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.
14 Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat maut.
15 Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan pengkhianat-pengkhianat mencelakakan mereka.
16 Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan.
17 Utusan orang fasik menjerumuskan orang ke dalam celaka, tetapi duta yang setia mendatangkan kesembuhan.
18 Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.
19 Keinginan yang terlaksana menyenangkan hati, menghindari kejahatan adalah kekejian bagi orang bebal.
20 Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.
21 Orang berdosa dikejar oleh malapetaka, tetapi Ia membalas orang benar dengan kebahagiaan.
22 Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.

Ada beberapa orang di kantor yang sangat saya kagumi. Semuanya atasan saya yang sudah berkarya selama dua puluh tahun lebih. Dua di antaranya satu divisi dengan saya sehingga sangat saya kenal. Bekerja selama itu, wawasan dan pengetahuannya pun menjadi demikian luas. Mulai zaman mesin IBM, sampai zaman CoreTM 2 Duo. Urusan pernaskahan sampai percetakan sudah ngelotok dalam dirinya.

Semua itu saya rasakan hanya dalam hitungan kurang dari empat bulan, terutama ketika ia mendampingi saya menjadi pemeriksa akhir buku pertama yang saya kerjakan. Ia tidak segan untuk membagikan wawasan dan pengetahuannya kepada staf junior sekalipun. Idealisme yang sesuai visi dan misi perusahaan, kontribusi, dedikasi, semua itu terlihat ada pada mereka.

Ketika melihat nama-nama mereka pada halaman kolofon (halaman copyright) berikut kualitas kerja mereka, saya merasa dilecut untuk bertanya: semampu apa saya mengikuti jejak mereka? Mampukah saya memberikan kontribusi yang berharga bagi perusahaan? Bagi saya, idealisme, kontribusi dan dedikasi untuk terus berkarya merupakan warisan terbesar dari seniorsekaligus atasan kepada saya. Sadar tidak sadar, keberadaan kita di kantor bisa menjadi berharga ketika kita bisa mewariskan hal-hal positif sebagaimana atasan saya itu. Dari sinilah kita bisa bersinar sebagai seorang Kristen.

Apa yang hendak dan sudah Anda wariskan di kantor Anda?

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Kata-Kata Terlarang

Efesus 5:3-4 : Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus. Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono -- karena hal-hal ini tidak pantas -- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.


Bacaan: Efesus 5:1-6

1 Kalian adalah anak-anak Allah yang dikasihi-Nya, sebab itu kalian harus berusaha mengikuti teladan Allah.
2 Hidupmu hendaknya dijiwai oleh kasih, seperti Kristus pun mengasihi kita. Ia mengurbankan diri-Nya untuk kita, sebagai suatu persembahan yang harum dan menyenangkan hati Allah.
3 Kalian adalah umat Allah. Sebab itu, perbuatan-perbuatan yang cabul dan yang tidak senonoh, ataupun keserakahan tidak patut ada di tengah-tengah kalian. Jangan sampai orang lain mempunyai alasan untuk mengatakan bahwa kalian berbuat hal-hal seperti itu.
4 Tidak juga patut bagimu mengucapkan kata-kata yang kotor, yang cabul dan yang tidak pantas. Sebaliknya hendaklah kalian mengucap syukur kepada Allah.
5 Perhatikan baik-baik: orang yang berkelakuan cabul, atau tidak senonoh, atau serakah (kelakuan seperti itu sama saja dengan menyembah berhala), orang itu tidak dapat menjadi anggota umat yang diperintah oleh Kristus dan Allah.
6 Janganlah kalian tertipu oleh percakapan-percakapan yang kosong. Sebab hal-hal inilah yang menimbulkan murka Allah terhadap orang-orang yang tidak taat kepada-Nya.

Ada ungkapan yang menyatakan bahwa lidah tak bertulang sehingga sangat mudah mengucapkan kata-kata yang salah atau tidak baik. Sering kali kita mengucapkan hal-hal yang tidak pantas, baik sengaja maupun tidak. Kata-kata merupakan wakil dari perasaan yang ingin kita ungkapkan pada oran lain. Tapi seringkali kita mengucapkan kata-kata kotor atau kasar sebagai ungkapan yang kosong dan sembrono serta tidak ada artinya. Latah, umpatan, sindiran, atau bentakan sepertinya sudah menjadi hal biasa.

Ketika kita marah dan sulit untuk mengendalikan emosi, kata-kata kasar dan tidak pantas sering terucap dari mulut kita. Apalagi jika kita sedang kesal pada pasangan kita. Tak jarang kata-kata kasar yang keluar begitu saja, ternyata menyakiti hati dan perasaan pasangan kita. Pada akhirnya kata-kata yang tajam itu meninggalkan goresan luka yang dalam dan hanya memperpanjang masalah.

Menurut Efesus 5:4 kita dilarang mengucapkan kata-kata kotor, yang tidak pantas, dan sembrono. Kata-kata tersebut tidak akan menyelesaikan masalah dengan baik, tetapi justru memicu timbulnya masalah baru. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika mengutarakan isi hati kita dengan kalimat yang lembut dan mudah dimengerti supaya tidak terjadi kesalahpahaman. Jika ingin menegur kesalahan pasangan Anda, tegurlah dengan halus supaya dia tidak tersinggung. Niscaya Anda akan mampu menyelesaikan masalah dengan baik dan komunikatif.

Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat.

Anda terberkati oleh artikel ini? Anda ingin mengalami berkat Tuhan hari ini? Ikuti doa berikut ini:

Ya Bapa, buatlah segala ucapan bibir dan perkataan kami hari ini memancarkan berkat dan cinta Tuhan bagi setiap orang yang kami jumpai. Demi Kristus Tuhan dan penyelamat kami. Amin

Senin, 15 Juni 2009

Memberdayakan Orang Lain

Yohanes 15:12 : Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.

Bacaan: Yohanes 15:5-13

5 Akulah pohon anggur, dan kalian cabang-cabangnya. Orang yang tetap bersatu dengan Aku dan Aku dengan dia, akan berbuah banyak; sebab tanpa Aku, kalian tak dapat berbuat apa-apa.
6 Orang yang tidak tetap bersatu dengan Aku, akan dibuang seperti cabang, lalu menjadi kering. Cabang-cabang yang seperti itu akan dikumpulkan dan dibuang ke dalam api, lalu dibakar.
7 Apabila kalian tetap bersatu dengan Aku dan ajaran-Ku tinggal dalam hatimu, mintalah kepada Bapa apa saja yang kalian mau; permintaanmu itu akan dipenuhi.
8 Kalau kalian berbuah banyak, Bapa-Ku diagungkan; dan dengan demikian kalian betul-betul menjadi pengikut-Ku.
9 Seperti Bapa mengasihi Aku, demikianlah Aku mengasihi kalian. Hendaklah kalian tetap hidup sebagai orang yang Kukasihi.
10 Kalau kalian menjalankan perintah-perintah-Ku, kalian tetap setia kepada kasih-Ku, sama seperti Aku tetap setia kepada kasih Bapa karena menjalankan perintah-perintah-Nya.
11 Semuanya ini Kuberitahukan kepadamu, supaya kegembiraan-Ku ada dalam hatimu, dan kegembiraanmu menjadi sempurna.
12 Inilah perintah-Ku: Kasihilah satu sama lain, sama seperti Aku mengasihi kalian.
13 Orang yang paling mengasihi sahabat-sahabatnya adalah orang yang memberi hidupnya untuk mereka.

Pemberdayaan harus dimulai dari hubungan, sebab hubungan menghasilkan kepercayaan (trust) dan kepercayaan menyebabkan orang terbuka untuk menerima masukan kita. Sama dengan hubungan orangtua dan anak. Jika orangtua tidak punya hubungan dengan anak, mereka akan melakukan apa yang diperintahkan dengan terpaksa. Tapi kalau kita punya relationship dan trust, apa pun yang kita sampaikan akan mudah diterima dan dilakukan.

Allah Tritunggal (Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus) adalah gambaran Allah yang saling berhubungan dengan sangat intim. Sebagai gambar dan rupa Allah, manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang sangat memerlukan hubungan dengan Allah maupun dengan manusia lain.

Edmund jans, seorang dokter yang menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya di negara-negara berkembang menceritakan, "Waktu saya berada di Madras - India, saya melihat seorang ibu susu di tempat yatim piatu yang menyusui seorang bayi sambil menyenandungkan sebuah lagu. Bayi itu sebelumnya ditemukan hampir mati terbuang di tempat sampah. Menurut ibu susu itu, jika bayi-bayi itu tidak dipeluk dan disenandungkan lagu ketika diberi makan, banyak dari mereka yang akhirnya meninggal."

Apa yang terjadi pada bayi-bayi itu bukanlah hal aneh. William Glasser, seorang psikiater terkemuka menyatakan ada dua kebutuhan psikologis dasar seorang manusia: 1). Kebutuhan untuk mengasihi dan dikasihi; dan 2). Kebutuhan untuk merasa bahwa kita berharga bagi diri kita sendiri dan juga bagi orang lain.

Perintah utama Tuhan adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa dan mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri. Jika Anda serius ingin memberdayakan orang-orang yang ada di sekitar Anda, ikutilah teladan Kristus dengan mengasihi mereka secara tulus.

Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama demi kabaikannya dan untuk membangun imannya.

Anda terberkati oleh artikel ini? Anda ingin mengalami berkat Tuhan hari ini? Ikuti doa berikut ini:

Ya Bapa, ajarlah kami agar selalu memberikan kasih dan perhatian kepada sesama kami yang membutuhkan terutama buatlah hati kami dipenuhi berkat dan sukacita agar mampu menerima kebaikan dan masukan dari sesama kami. Demi Kristus Tuhan dan penyelamat kami. Amin

Proyeksi Kehidupan

Yakobus 4:14 : Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.

Bacaan: Yakobus 4:7-15
7 Sebab itu, tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis, maka Iblis akan lari dari kalian.
8 Dekatilah Allah, dan Allah pun akan mendekati kalian. Bersihkanlah tanganmu, kalian yang berdosa! Dan jernihkanlah hatimu, kalian yang bercabang hati!
9 Hendaklah kalian sungguh-sungguh menyesal dan menangis serta meratap; hendaklah tertawamu menjadi tangisan dan kegembiraanmu menjadi kesedihan!
10 Hendaklah kalian merendahkan diri di hadapan Tuhan, maka Tuhan akan meninggikan kalian.
11 Saudara-saudara, janganlah saling mencela atau saling menyalahkan. Orang yang mencela atau menyalahkan saudaranya yang sama-sama Kristen, ia mencela dan menyalahkan hukum Allah. Dan kalau kalian menyalahkan hukum Allah, itu berarti kalian tidak menuruti hukum-hukum itu, melainkan menjadi hakimnya.
12 Padahal hanya satu yang berhak memberi hukum kepada manusia dan mengadili manusia. Ialah Allah yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Jadi, siapakah kalian, sehingga kalian mau menyalahkan sesama manusia?
13 Saudara-saudara yang berkata, "Hari ini atau besok kami akan berangkat ke kota anu dan tinggal di sana setahun lamanya untuk berdagang dan mencari uang," --dengarkanlah nasihat saya ini.
14 Apa yang akan terjadi dengan kehidupanmu besok, kalian sendiri pun tidak mengetahuinya! Kalian hanya seperti asap yang sebentar saja kelihatan, kemudian lenyap.
15 Seharusnya kalian berkata begini, "Kalau Tuhan memperkenankan, kami akan hidup dan melakukan ini atau itu."

Salah satu pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap profesional adalah membuat perencanaan. Biasanya perusdahaan-perusahaan besar mempersiapkan rencana kerja dan target yang akan dicapai pada tahun berikutnya. Proyeksi dan key performance index mulai dibuat sehingga dapat membantu pengawasan dalam hal pencapaian target.

Dalam penyusunan proyeksi tersebut pada umumnya perusahaan membuat perencanaan jangka pendek, yaitu untuk satu tahun ke depan. Proyeksi jangka panjang dapat dibuat, namun ada banyak variabel yang dapat berubah seiring dengan kondisi di masa mendatang. Perubahan situasi ekonomi, politik dan faktor-faktor makro lainnya membuat perencanaan ke depan menjadi suatu hal yang sukar dipastikan.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa manusia dapat merencanakan masa depan, namun sering kali jalan-jalan dan cara Tuhan berbeda dengan proyeksi kehidupan kita. Kadang ada banyak bukit dan lembah harus kita lewati di mana hal tersebut tidak sesuai dengan potret rencana kehidupan kita. Visi hidup kita mungkin sudah selaras dengan tujuan Tuhan, tapi misi atau cara yang kita rencanakan untuk menjalaninya mungkin berbeda dengan keinginan-Nya.

Dalam menghadapi kenyataan tersebut, sikap yang harus dimiliki oleh kita sebagai anak-anak-Nya adalah fleksibel dan berserah. Mari belajar menyerahkan seluruh kehidupan kita ke dalam tangan kasih-Nya. Imani bahwa sebagai Bapa, Ia akan selalu memberi yang terbaik bagi kita.

Berserah dan menyerahkan masa depan kita ke dalam tangan Tuhan adalah kunci yang menjagai kita dalam jalan-jalan Tuhan.


Anda terberkati oleh artikel ini? Anda ingin mengalami berkat Tuhan hari ini? Ikuti doa berikut ini:

Ya Bapa, rancangan terbaik hidup kami telah Engkau berikan. Buatlah kami berserah pada rencana-MU dan berjuang mengupayakan yang terbaik dalam kehidupan kami dalam terang cahaya-Mu sehingga seluruh hidup kami menjadi berkat dan pujian bagi kemuliaan nama-Mu. Demi Kristus Tuhan dan penyelamat kami. Amin

Jalur Bebas Dosa

Matius 25:12-13 รจ Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."


Bacaan: Matius 25:1-13

1 "Apabila Anak Manusia datang sebagai Tuhan, keadaannya seperti dalam perumpamaan ini: Sepuluh gadis pengiring pengantin masing-masing mengambil pelita, lalu pergi menyambut pengantin laki-laki.
2 Lima orang dari mereka bodoh, dan lima yang lainnya bijaksana.
3 Kelima gadis yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak persediaan.
4 Kelima gadis yang bijaksana membawa pelita bersama-sama dengan minyak persediaan.
5 Pengantin laki-laki itu datang terlambat, jadi gadis-gadis itu mulai mengantuk lalu tertidur.
6 Tengah malam, barulah terdengar suara teriakan, 'Pengantin laki-laki datang! Mari sambut dia!'
7 Sepuluh gadis itu bangun, dan memasang pelita mereka.
8 Gadis-gadis yang bodoh itu berkata kepada yang bijaksana, 'Berikanlah minyakmu sedikit kepada kami, sebab pelita kami sudah mau padam.'
9 'Tidak bisa!' jawab anak-anak gadis yang bijaksana itu, 'sebab nanti kita semua tidak punya cukup minyak. Pergilah beli di toko.'
10 Maka gadis-gadis yang bodoh itu pergi membeli minyak. Sementara mereka pergi, tibalah pengantin laki-laki. Kelima gadis yang sudah siap itu masuk bersama-sama dengan pengantin laki-laki ke tempat pesta, dan pintu pun ditutup!
11 Kemudian gadis-gadis yang lainnya itu tiba. Mereka berseru, 'Tuan, Tuan, bukakan pintu untuk kami.'
12 Tetapi pengantin laki-laki itu menjawab, 'Aku tidak mengenal kalian!'"
13 Lalu Yesus mengakhiri perumpamaan-Nya itu begini, "Oleh sebab itu berjaga-jagalah, sebab kalian tidak tahu harinya ataupun jamnya."

Saya pernah mengisi nomor voucher ke handphone sampai tiga kali namun tidak mau mengakses. Di monitor ada satu tulisan: "Kode voucher tidak dikenal". Apa yang tidak beres? Ternyata satu angka belum saya masukkan.

Seingkali kita kuatir kalau-kalau hubungan kita dengan Tuhan sampai terjadi masalah, dan kita tidak bisa akses dengan Tuhan. Kita takut kalau kode voucher kita tidak dikenal. Dan hal ini akan sering terjadi kalau kita berlaku cela di hadapan Tuhan.

Ibadah yang semu, penuh kepura-puraan juga dapat menghambat komunikasi kita dengan Allah. Tuhan Allah pernah memperingatkan bangsa Israel melalui Nabi Yesaya, "Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar, tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu" (Yesaya 59:1-2).

Kejahatan dan dosa-dosa kita menjadi penghambat utama hubungan kita dengan Allah. Kalau hal ini terjadi, hidup kita sebenarnya sedang ada dalam bahaya. Bahkan jika kita tidak hati-hati, kita akan mengalami kekeringan rohani. Bertobatlah kepada Bapa. Kembalilah kepada-Nya. Dia pasti menerima kita kembali. Allah tidak akan menutup pintu berkat cinta kasih-Nya kepada kita. Voucher kita dikenal Allah.

Pekerjaan Allah yang dilakukan dengan cara Allah tidak akan kekurangan dukungan Allah.


Anda terberkati oleh artikel ini? Anda ingin mengalami berkat Tuhan hari ini? Ikuti doa berikut ini:

Ya Bapa, terima kasih atas berkat yang kami terima sampai hari ini. Buatlah hari ini penuh sukacita agar kami yang mengalami berkat dan kemuliaan-Mu selalu memancarkannya kepada sesama kami dengan penuh sukacita. Demi Kristus Tuhan dan penyelamat kami. Amin

Selamat Datang di Liga Utama

Matius 5:11-12 รจ Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Bacaan: Matius 5:1-12

1 Waktu Yesus melihat orang banyak itu, Ia naik ke atas bukit. Sesudah Ia duduk, pengikut-pengikut-Nya datang kepada-Nya,
2 lalu Ia mulai mengajar mereka:
3 "Berbahagialah orang yang merasa tidak berdaya dan hanya bergantung pada Tuhan saja; mereka adalah anggota umat Allah!
4 Berbahagialah orang yang bersedih hati; Allah akan menghibur mereka!
5 Berbahagialah orang yang rendah hati; Allah akan memenuhi janji-Nya kepada mereka!
6 Berbahagialah orang yang rindu melakukan kehendak Allah; Allah akan memuaskan mereka!
7 Berbahagialah orang yang mengasihani orang lain; Allah akan mengasihani mereka juga!
8 Berbahagialah orang yang murni hatinya; mereka akan mengenal Allah.
9 Berbahagialah orang yang membawa damai di antara manusia; Allah akan mengaku mereka sebagai anak-anak-Nya!
10 Berbahagialah orang yang menderita penganiayaan karena melakukan kehendak Allah; mereka adalah anggota umat Allah!
11 Berbahagialah kalian kalau dicela, dianiaya, dan difitnah demi Aku.
12 Nabi-nabi yang hidup sebelum kalian pun sudah dianiaya seperti itu. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah upah di surga yang disediakan Tuhan untuk kalian."

Bila aniaya datang, janganlah menanggapinya dengan duduk merengek karena segala penderitaan yang sedang Anda alami. Jangan membuang waktu Anda dengan mengasihani diri sendiri. Apa pun yang Anda pikirkan, pencobaan itu tidaklah datang karena iblis memperoleh kesenangan sewaktu ia mengusik hidup Anda. Namun pencobaan itu datang karena Anda telah menjadi ancaman baginya. Ujian itu datang karena Anda memasukkan Firman di hati Anda, dan iblis tahu bahwa jika dia tidak mengeluarkan Firman itu, maka Anda akan menimbulkan kesulitan yang lebih besar baginya daripada yang dapat ditanganinya.

Jadi, bersukacitalah! Aniaya berat berarti Anda telah berhasil masuk ke dalam liga utama. Itu berarti iblis menanggapi Anda dengan sangat serius sehingga dia mengirim pemainnya yang terbaik dalam usaha menyingkirkan Anda dari pertandingan!

Para pemain yang berhasil masuk ke dalam stadion utama tentunya takkan berusaha untuk meninggalkan gelanggang, bukan? Mereka takkan berkata, "Ah, ingin rasanya aku tidak berada dalam pertandingan sehebat ini. Lawan-lawanku adalah pemain-pemain terbesar dan terkejam di negara ini. Mungkin aku akan merasa mual dan takkan mau bermain." Tidak! Para pemain di liga utama justru menikmati peluang ini. Mereka akan berkata, "Biarlah aku melawan mereka! Aku telah berusaha sepanjang hidupku untuk mencapai hal ini dan aku sekarang aku akan membuktikan bahwa akulah yang terbaik!"

Begitulah seharusnya sikap Anda bila iblis menantang Anda. Anda harus menyambut tantangan itu dengan sukacita, sambil menyadari bahwa Anda akan keluar sebagai pemenang. Bagaimanapun, Tuhan akan selalu mengusahakan keberhasilan Anda. Tuhan tidak pernah berhenti dan meragukan apakah Dia mempunyai cukup sumber daya untuk menolong Anda mengatasi masalah kali ini. Tuhan tahu Dia dapat mengalahkan segala segala sesuatu yang didatangkan iblis untuk melawan Anda.

Bila aniaya datang, percayalah kepada-Nya dan bersukacitalah karena Anda telah berhasil masuk ke dalam liga utama!


Anda terberkati oleh artikel ini? Anda ingin mengalami berkat Tuhan hari ini? Ikuti doa berikut ini:

Ya Bapa, kami bersyukur karena kesempatan hidup yang kami jalani membuat kami boleh merasakan berkat-Mu dalam suka duka hidup kami. Kuatkanlah kami selalu agar dalam setiap persoalan hidup berani berkata dengan lantang ”Hai masalah, aku punya Tuhan yang besar!” Demi Kristus Tuhan dan penyelamat kami. Amin

Senin, 08 Juni 2009

Proyeksi Kehidupan

Yakobus 4:14 รจ Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.

Bacaan: Yakobus 4:7-15
7 Sebab itu, tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis, maka Iblis akan lari dari kalian.
8 Dekatilah Allah, dan Allah pun akan mendekati kalian. Bersihkanlah tanganmu, kalian yang berdosa! Dan jernihkanlah hatimu, kalian yang bercabang hati!
9 Hendaklah kalian sungguh-sungguh menyesal dan menangis serta meratap; hendaklah tertawamu menjadi tangisan dan kegembiraanmu menjadi kesedihan!
10 Hendaklah kalian merendahkan diri di hadapan Tuhan, maka Tuhan akan meninggikan kalian.
11 Saudara-saudara, janganlah saling mencela atau saling menyalahkan. Orang yang mencela atau menyalahkan saudaranya yang sama-sama Kristen, ia mencela dan menyalahkan hukum Allah. Dan kalau kalian menyalahkan hukum Allah, itu berarti kalian tidak menuruti hukum-hukum itu, melainkan menjadi hakimnya.
12 Padahal hanya satu yang berhak memberi hukum kepada manusia dan mengadili manusia. Ialah Allah yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Jadi, siapakah kalian, sehingga kalian mau menyalahkan sesama manusia?
13 Saudara-saudara yang berkata, "Hari ini atau besok kami akan berangkat ke kota anu dan tinggal di sana setahun lamanya untuk berdagang dan mencari uang," --dengarkanlah nasihat saya ini.
14 Apa yang akan terjadi dengan kehidupanmu besok, kalian sendiri pun tidak mengetahuinya! Kalian hanya seperti asap yang sebentar saja kelihatan, kemudian lenyap.
15 Seharusnya kalian berkata begini, "Kalau Tuhan memperkenankan, kami akan hidup dan melakukan ini atau itu."

Salah satu pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap profesional adalah membuat perencanaan. Biasanya perusdahaan-perusahaan besar mempersiapkan rencana kerja dan target yang akan dicapai pada tahun berikutnya. Proyeksi dan key performance index mulai dibuat sehingga dapat membantu pengawasan dalam hal pencapaian target.

Dalam penyusunan proyeksi tersebut pada umumnya perusahaan membuat perencanaan jangka pendek, yaitu untuk satu tahun ke depan. Proyeksi jangka panjang dapat dibuat, namun ada banyak variabel yang dapat berubah seiring dengan kondisi di masa mendatang. Perubahan situasi ekonomi, politik dan faktor-faktor makro lainnya membuat perencanaan ke depan menjadi suatu hal yang sukar dipastikan.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa manusia dapat merencanakan masa depan, namun sering kali jalan-jalan dan cara Tuhan berbeda dengan proyeksi kehidupan kita. Kadang ada banyak bukit dan lembah harus kita lewati di mana hal tersebut tidak sesuai dengan potret rencana kehidupan kita. Visi hidup kita mungkin sudah selaras dengan tujuan Tuhan, tapi misi atau cara yang kita rencanakan untuk menjalaninya mungkin berbeda dengan keinginan-Nya.

Dalam menghadapi kenyataan tersebut, sikap yang harus dimiliki oleh kita sebagai anak-anak-Nya adalah fleksibel dan berserah. Mari belajar menyerahkan seluruh kehidupan kita ke dalam tangan kasih-Nya. Imani bahwa sebagai Bapa, Ia akan selalu memberi yang terbaik bagi kita.

Berserah dan menyerahkan masa depan kita ke dalam tangan Tuhan adalah kunci yang menjagai kita dalam jalan-jalan Tuhan.



Anda terberkati oleh artikel ini? Anda ingin mengalami berkat Tuhan hari ini? Ikuti doa berikut ini:

Ya Bapa, rancangan terbaik hidup kami telah Engkau berikan. Buatlah kami berserah pada rencana-MU dan berjuang mengupayakan yang terbaik dalam kehidupan kami dalam terang cahaya-Mu sehingga seluruh hidup kami menjadi berkat dan pujian bagi kemuliaan nama-Mu. Demi Kristus Tuhan dan penyelamat kami. Amin

Pekerjaan yang Membanggakan

2 Korintus 10:15 รจ Kami tidak bermegah atas pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain di daerah kerja yang tidak dipatok untuk kami. Tetapi kami berharap, bahwa apabila imanmu makin bertumbuh, kami akan mendapat penghormatan lebih besar lagi di antara kamu, jika dibandingkan dengan daerah kerja yang dipatok untuk kami.

Bacaan: 2 Korintus 10:12-18
12 Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!
13 Sebaliknya kami tidak mau bermegah melampaui batas, melainkan tetap di dalam batas-batas daerah kerja yang dipatok Allah bagi kami, yang meluas sampai kepada kamu juga.
14 Sebab dalam memberitakan Injil Kristus kami telah sampai kepada kamu, sehingga kami tidak melewati batas daerah kerja kami, seolah-olah kami belum sampai kepada kamu.
15 Kami tidak bermegah atas pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain di daerah kerja yang tidak dipatok untuk kami. Tetapi kami berharap, bahwa apabila imanmu makin bertumbuh, kami akan mendapat penghormatan lebih besar lagi di antara kamu, jika dibandingkan dengan daerah kerja yang dipatok untuk kami.
16 Ya, kami hidup, supaya kami dapat memberitakan Injil di daerah-daerah yang lebih jauh dari pada daerah kamu dan tidak bermegah atas hasil-hasil yang dicapai orang lain di daerah kerja yang dipatok untuk mereka.
17 ''Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.''
18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.

Kini, banyak pekerjaan yang bisa dilakukan oleh perempuan. Ada yang menjadi dokter, guru, pilot, wartawan bahkan presiden! Di mata anak-anak, pekerjaan ibunya justru merupakan sebuah kebanggaan. Naomi, yang ibunya bekerja sebagai guru playgroup berkomentar, "Aku bangga sama pekerjaan mama, soalnya mama bisa ngurusin anak-anak." Ada orang yang bekerja karena perlu uang. Baginya, pekerjaan merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Ada juga yang menganggap pekerjaan sebagai sarana aktualisasi diri. Dengan pekerjaannya, ia merasa menjadi pribadi seutuhnya.

Tuhan mengajarkan bahwa pekerjaan adalah sarana untuk menyaksikan kasih-Nya kepada dunia. Alkitab memuat kisah orang-orang yang bekerja dengan profesional dan mencintai pekerjaannya. Misalnya, Bezaliel dan Aholiab sebagai tukang. Petrus sebagai nelayan dan bahkan budak perempuan yang tinggal di rumah Naaman. Pribadi-pribadi itu bangga dengan pekerjaannya. Melalui pekerjaannya, mereka memberkati orang sekitarnya dan memuliakan Tuhan.

Pekerjaan kita juga merupakan sebuah ungkapan hubungan kita dengan Dia. Mari, kita tempatkan pekerjaan kita menjadi sesuatu yang membanggakan baik bagi diri sendiri maupun bagi-Nya!

Bekerja adalah seni beribadah dengan cara yang lain. Berilah dampak kepada orang lain melalui pekerjaan Anda.

Integritas Pribadi

2 Tesalonika 3:9 รจ Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.

Bacaan: 2 Tesalonika 3:3-9

3 Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.
4 Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu, kamu lakukan dan akan kamu lakukan.
5 Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.
6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.
7 Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu,
8 dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu.
9 Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.

Seorang ibu membawa anaknya kepada Mahatma Gandhi untuk dinasehati agar menghentikan kebiasaan buruknya makan permen. "Tunggulah dua minggu lagi. Datanglah ke sini lagi sambil membawa anak ibu," pinta Gandhi. Ibu ini heran, megapa harus menunggu dua minggu lagi. Meski heran, ibu ini menuruti saja. Dua minggu kemudian, ketika ibu dan anaknya datang, Gandhi langsung menasehati anak itu. Sang ibu mengucapkan terima kasih. Sebelum pamit, ibu itu masih penasaran mengapa dia harus menunggu dua minggu. "Selama dua minggu ini, saya berusaha menghilangkan kebiasaan buruk saya. Soalnya, saya juga gemar makan permen," jawab Gandhi.

Gandhi adalah orang yang punya integritas karena dia menjaga keselarasan antara perkataan dan tindakannya.

Paulus mengerti benar pentingnya integritas ini. Sebagai rasul, sebenarnya dia berhak menikmati sokongan hidup dari jemaatnya. Namun Paulus memilih bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Dengan begitu, ketika menasehati jemaat di Korintus, dia bisa berkata lantang, "Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." (2 Tesalonika 3:10) Dengan integritas yang terjaga, tanpa banyak mengobral kata-kata pun, Anda bisa menuntun banyak orang datang kepada Kristus. Mereka bisa melihat wajah Kristus tergambar dalam tindakan dan perkataan Anda yang selaras.

Rantai kebiasaan terlalu lemah untuk dirasakan, tetapi membutuhkan komitmen kuat untuk mematahkannya.

Harus Dipecahkan

Markus 14:9= Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Bacaan: Markus 14:3-9

3 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.
4 Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: ''Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?
5 Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.'' Lalu mereka memarahi perempuan itu.
6 Tetapi Yesus berkata: ''Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.
7 Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.
8 Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku.
9 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.''

Perempuan itu mendekati Yesus dengan sikap yang cukup mengejutkan. Ia tidak datang untuk meminta bantuan. Ia tidak mengharapkan kesembuhan. Ia juga tidak ingin melihat tanda-tanda dan mukjizat. Ia datang untuk memberi sesuatu yang mahal harganya. Minyak narwastu murni yang ditempatkan dalam buli-buli pualam. Yesus mempercayakan Roh-Nya kepada kita. Ia memberi kita talenta, karunia-karunia rohani dan segala berkat rohani di dalam surga (Yohanes 4:14). Namun, itu semua tidak akan memancar keluar dalam kehidupan kita kalau kita tidak memecahkan buli-buli itu.

Buli-buli itu melambangkan tubuh kita, yaitu kedagingan kita. Sayangnya, orang Kristen sering lebih menyayangi buli-buli itu dan tidak membiarkannya hancur. Karena itulah kita didorong untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup (Roma 12:1). Setelah buli-buli itu dipecahkan, minyak itu dicurahkan dan "bau minyak semerbak di seluruh rumah itu" (Yohanes 12:3). Baru setelah kedagingan kita dihancurkan, "bau" kita dapat tercium ke sekeliling kita, "menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana" (1 Korintus 2:14).

Dan Yesus menerima pemberian itu. Persembahannya yang dituduh orang sebagai pemborosan itu terus diberitakan di seluruh dunia sebagai bagian dari kabar baik.

Kapal yang berada di pelabuhan tetap aman, tetapi bukan itu tujuan kapal diciptakan.

Biarlah Terangmu Bercahaya

1 Timotius 4:12 รจ Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

Bacaan: Roma 12:9-21


9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
13 Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!
14 Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
15 Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
16 Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!
17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
20 Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Satu hal yang perlu diingat oleh dunia yaitu keteladanan yang baik. Mereka perlu melihat umat Tuhan hidup dalam kasih dan kesucian serta iman dalam rumah mereka, dalam sekolah mereka dan dalam pekerjaan mereka. Rasul Paulus menaseti kita dalam Roma 12:17 untuk hidup tidak bercela di hadapan semua orang. Ayat lain mengajarkan kita untuk menghindari semua kejahatan. Jadi, bila Anda mengikuti Tuhan, jangan menyerempet bahaya. Berjalanlah sepenuhnya menurut petunjuk Tuhan. Berlakulah sedemikian rupa sehingga orang tidak meragukan diri Anda sebagai orang Kristen. Biarlah orang-orang di sekitar Anda melihat kasih, iman dan kesucian Anda dalam setiap situasi.

Teladan Anda akan jauh lebih berpengaruh ketimbang perkataan Anda. Ketika putra kami, John, masih kecil, kami meluangkan waktu dengan kakek dan nenek saya. John sedang tidur dengan kakek saya dan dia terbangun di malam hari lalu berkata, "Kek, telingaku sakit. Maukah kakek mendoakannya?" Kakek dan nenek saya diasuh oleh gereja yang tidak mempercayai kesembuhan ilahi. Saya tidak tahu tindakan kakek saya waktu itu, tetapi apapun yang ia lakukan tidak membuat John kembali tidur. Jadi, John langsung bangun dan berkata, "Aku akan pergi tidur dengan ibuku. Bila dia berdoa, telingaku tidak sakit lagi." Sekitar 18 tahun kemudian, kakek saya menceritakan kisah itu. Anda lihat, saya telah memberikan teladan iman dan kasih, dan John mengingatnya.

Selagi anak-anak Anda bertumbuh dewasa, mereka mungkin lupa akan sebagian khotbah yang telah Anda beritakan atau bertindak seakan-akan mereka tidak berminat dalam hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan. Tetapi mereka takkan pernah melupakan teladan Anda. Bahkan di tempat kerja Anda atau hanya di lingkungan Anda, orang-orang mungkin menolak kata-kata yang Anda ucapkan. Tetapi mereka tidak pernah menyangkal atau melupakan tindakan kasih Anda. Jangan biarkan dosa-dosa kecil dan kompromi rohani merusak keteladanan Anda. Hiduplah dengan tidak bercela dan biarlah terang Yesus bercahaya cemerlang melalui Anda.

Terang Allah bercahaya ketika teladan Kristus nyata melalui hidup Anda.

Ruginya Jadi Pemalas

Amsal 21:25 = Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.

Bacaan: Amsal 21:20-26
20 Orang bijaksana tetap makmur dan kaya; tetapi orang bodoh memboroskan hartanya.
21 Siapa berusaha agar keadilan dan cinta kasih dilaksanakan, akan mendapat kesejahteraan, kehormatan dan umur yang panjang.
22 Orang yang cerdik sanggup merebut kota yang dijaga tentara yang perkasa; ia meruntuhkan benteng-benteng yang mereka andalkan.
23 Untuk menghindari kesukaran, hendaklah berhati-hati dengan ucapan.
24 Orang sombong dan tinggi hati suka mencela dan kurang ajar.
25 Si pemalas yang tak mau bekerja; membunuh dirinya dengan keinginannya.
26 Sepanjang hari ia hanya memikirkan tentang apa yang ia inginkan. Sebaliknya, orang yang lurus hidupnya dapat memberi dengan berlimpah-limpah.

Gorila mempunyai banyak kesamaan dengan bentuk tubuh manusia, kecuali tubuhnya penuh bulu, sehingga tidak heran beberapa orang menyimpulkan manusia adalah keturunan gorila. Jika kita berasal dari keturunan yang sama, lantas mengapa sebagian gorila masih tetap sebagai gorila sementara gorila yang lain berubah wujud menjadi manusia?

Sebuah dongeng mengisahkan sifat malas yang menjangkiti sebagian gorila sebagai penyebabnya. Diceritakan dari sekumpulan gorila yang tinggal di pohon, beberapa gorila terlalu malas turun dari pohon untuk mencari makanan di tempat lain, sehingga nasibnya tidak berubah, tetap sebagai gorila. Sedangkan beberapa gorila lainnya bersedia turun dari pohon, bekerja giat mencari makanan di tempat lain, dan seiring waktu mereka menjelma menjadi manusia. Seseorang bisa saja berpikir, "Untunglah moyangku terpikir untuk turun dari pohon dan tidak malas bergerak. Kalau tidak aku masih menjadi gorila." Meski dongeng terkadang sengaja dibuat berlebihan, tetapi hal itu dilakukan agar pesan moralnya mengena. Bagaimana hanya oleh satu keputusan saja, kehidupan seseorang lantas berubah.

Di zaman sekarang paham kebebasan memilih demikian populer, tiap orang punya hal menentukan responnya terhadap suatu hal. Kita tidak selalu tahu akibat dari suatu pilihan, tapi pilihan untuk bersikap malas tidak pernah membawa keuntungan apapun. Dalam Amsal, orang malas itu seperti pintu yang berputar pada engselnya, artinya mereka tidak bergerak ke mana-mana dan menjadi stagnan. Hidup terlalu berharga dan singkat untuk disia-siakan oleh kemalasan bukan?

Ada orang yang membuat keinginannya terwujud namun ada juga yang hanya menjadi penonton. Pilihan ada di tangan Anda.


Anda terberkati oleh artikel ini? Anda ingin mengalami berkat Tuhan hari ini? Ikuti doa berikut ini:

Ya Bapa, kami bersyukur atas karunia kehidupan, pekerjaan dan keluarga yang kami miliki. Kobarkanlah selalu semangat cinta di hati kami sehingga kami selalu tergerak untuk melakukan hal-hal yang baik dan memberkati sesama kami. Demi Kristus Tuhan dan penyelamat kami. Amin

Saatnya Unjuk Kasih

Amsal 19:17 =Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.

Bacaan: Lukas 6:27-38
27 "Tetapi kepada kalian yang mendengar Aku sekarang ini, Aku beri pesan ini: kasihilah musuh-musuhmu, dan berbuatlah baik kepada orang yang membencimu.
28 Berkatilah orang yang mengutukmu, dan doakanlah orang yang jahat terhadapmu.
29 Kalau orang menampar pipimu yang satu, biarkan ia menampar pipimu yang sebelah juga. Kalau jubahmu dirampas, berikanlah juga bajumu.
30 Kalau orang minta sesuatu kepadamu, berikanlah itu kepadanya; dan kalau milikmu dirampas, janganlah memintanya kembali.
31 Perlakukanlah orang lain seperti kalian ingin diperlakukan oleh mereka.
32 Kalau kalian mengasihi orang-orang yang mengasihi kalian saja, apa jasamu? Orang berdosa pun mengasihi orang-orang yang mengasihi mereka!
33 Dan kalau kalian berbuat baik kepada orang-orang yang berbuat baik kepadamu saja, apa jasamu? Orang berdosa pun berbuat begitu!
34 Dan kalau kalian meminjamkan uang hanya kepada orang-orang yang dapat mengembalikannya, apa jasamu? Orang berdosa pun meminjamkan uang kepada orang berdosa, lalu memintanya kembali!
35 Seharusnya bukan begitu! Kalian sebaliknya harus mengasihi musuhmu dan berbuat baik kepada mereka. Kalian harus memberi pinjam, dan jangan mengharap mendapat kembali. Bila demikian, upahmu akan besar dan kalian akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi. Sebab Allah baik hati terhadap orang yang tidak tahu terima kasih, dan terhadap yang jahat juga.
36 Hendaklah kalian berbelaskasihan seperti Bapamu juga berbelaskasihan!"
37 "Janganlah menghakimi orang lain, supaya kalian sendiri juga jangan dihakimi oleh Allah. Janganlah menghukum orang lain, supaya kalian sendiri juga jangan dihukum Allah. Ampunilah orang lain, supaya Allah juga mengampuni kalian.
38 Berilah kepada orang lain, supaya Allah juga memberikan kepadamu; kalian akan menerima pemberian berlimpah-limpah yang sudah ditakar padat-padat untukmu. Sebab takaran yang kalian pakai untuk orang lain akan dipakai Allah untukmu."

Riset dari Lackovic-Grgin dan Dekovic di tahun 1996 tentang Social Support and Self Esteem in Unemployed University Graduates menyatakan durasi masa menganggur tidak akan merendahkan harga diri para lulusan universitas yang menjadi penganggur, asalkan mereka didukung dan diperhatikan oleh orang-orang yang istimewa di hati mereka, seperti keluarga dan teman dekat. Dari sini kita tahu, bahwa hal terburuk sekalipun bisa dihadapi dengan adanya dukungan.

Tapi anehnya di tengah penduduk dunia yang semakin banyak dan padat, kebanyakan orang hidup tanpa dukungan dalam tingkat kesepian yang tinggi. Menurut Jurnal Psikologi Amerika kebanyakan masyarakat perkotaan dan lingkungan profesional mengalami masalah ini.

Sebagai anak Tuhan kita dipanggil untuk menjadi wakil-Nya untuk menyatakan kasih-Nya. Kita disebut sebagai imamat yang rajani, mendapatkan tugas sebagai garam dan terang dunia, mendapatkan Amanat Agung untuk memberitakan kabar baik dan terkadang karena kesibukan gereja atau kehidupan kerja kita sering lupa posisi ini.

Lukas 6:38 mengatakan, "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." Memberi tidak hanya berlaku dalam bidang finansial saja, namun dalam kasih juga.

Semakin sering memberi, maka kasih kita akan berlimpah.



Anda terberkati oleh artikel ini? Anda ingin mengalami berkat Tuhan hari ini? Ikuti doa berikut ini:

Ya Bapa, terima kasih atas karunia kehidupan yang Engkau berikan untuk kami. Semoga semua berkat yang kami terima membuat kami menikmati hidup penuh cinta dan mau memberi dengan setulus hati untuk menjadi berkat-Mu di tengah kehidupan kami. Demi Kristus Tuhan dan penyelamat kami. Amin