Minggu, 28 Juni 2009

Musim Ujian

Markus 1:12-13: Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.

Bacaan: Markus 1:9-13
9 Pada waktu itu Yesus datang dari Nazaret di daerah Galilea, dan Yohanes membaptis Dia di Sungai Yordan.
10 Begitu Yesus keluar dari sungai itu, Ia melihat langit terbuka dan Roh Allah turun seperti burung merpati ke atas-Nya.
11 Kemudian terdengar suara Allah mengatakan, "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi. Engkau menyenangkan hati-Ku."
12 Langsung sesudah itu Roh Allah membuat Yesus pergi ke padang gurun.
13 Empat puluh hari Ia berada di situ, dicobai oleh Iblis. Binatang-binatang liar ada juga bersama-sama dengan Dia di situ, dan malaikat-malaikat melayani Dia.



Kehidupan mengenai "ujian" sebagai sebuah cara untuk melihat hasil, membuktikan kualitas sesuatu dan sebagai persiapan untuk masuk ke level berikutnya. "Musim-musim ujian" bukanlah musim-musim yang menyenangkan bagi banyak orang yang tidak mengerti tujuannya. Produk-produk yang akan dijual di pasaran harus diuji terlebih dahulu. Ujian itu harus dilakukan demi mutu dan keamanan dalam penggunaannya.

Ujian merupakan sebuah kesempatan memastikan barang tersebut dibuat dengan bahan dasar yang benar dan dengan proses yang benar. John C. Maxwell pernah berkata, "Lulus ujian merupakan jalan menuju kemajuan dan peningkatan".

Ujian rohani diadakan di padang gurun. Tentu saja tempat ini bukanlah tempat rekreasi yang menyenangkan. Udara di padang gurun sangat panas pada waktu siang dan sangat dingin pada waktu malam. Tempat yang gersang dan berdebu, di mana banyak terdapat binatang liar (seperti ular dan kalajengking). Beberapa sumber mengatakan, bahwa padang gurun merupakan tempat para perompak beraksi. Tentu saja, di padang gurun sulit sekali bagi kita mencari pertolongan.

Sebelum Yesus dipakai masuk ke dalam pelayanan-Nya, Ia diuji terlebih dahulu. Bagaimana dengan kita? Ia tidak memerlukan sebuah ujian tertulis sebelum memakai kita, melainkan ujian karakter. Ujian karakter terlihat saat kita diperhadapkan dengan tawaran-tawaran menyenangkan, namun bertentangan dengan kehendak Bapa di sorga. Kita dijebak oleh manipulasi keadaan dan berpikir "yang penting tidak ada yang melihat". Pilihan-pilihan kita menggambarkan siapa kita sebenarnya. Apa yang dipilih seseorang, menunjukkan apa yang sebenarnya ia percayai. Begitulah cara Allah mengenal kita. Kita dikenal dari cara kita membuat pilihan di dalam kehidupan.

Sebagaimana sebuah produk tidak akan pernah dipakai sebelum diuji coba, demikianlah juga dengan kita.

Pilihan Anda akan menunjukkan karakter Anda, dan karakter Anda menunjukkan seberapa dalam Anda telah mempraktekkan Firman di dalam kehidupan Anda.

Sumber : Ps. Ferry Felani, S.Th. Pastor of City Gate Apostolic Community

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, dalam kehidupan kami ada begitu banyak ujian yang kami hadapi. Tak jarang kami jatuh dan lari dari Engkau. Hasri ini Tuhan, kami mohon semoga Engkau menguatkan hati dan iman kami agar percaya bahwa rancangan terbaik telah Engkau siapkan sepanjang kami percaya dan optimis meraihnya. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.