Selasa, 22 Juni 2010

Mantapnya Percaya

Mazmur 50:15: “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku”

Bacaan: Mazmur 50:1-15
1 Mazmur Asaf. Yang Mahakuasa, TUHAN Allah, berfirman dan memanggil bumi, dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya.
2 Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil bersinar.
3 Allah kita datang dan tidak akan berdiam diri, di hadapan-Nya api menjilat, sekeliling-Nya bertiup badai yang dahsyat.
4 Ia berseru kepada langit di atas, dan kepada bumi untuk mengadili umat-Nya:
5 ''Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan korban sembelihan!''
6 Langit memberitakan keadilan-Nya, sebab Allah sendirilah Hakim. S e l a
7 ''Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu!
8 Bukan karena korban sembelihanmu Aku menghukum engkau; bukankah korban bakaranmu tetap ada di hadapan-Ku?
9 Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu,
10 sebab punya-Kulah segala binatang hutan, dan beribu-ribu hewan di gunung.
11 Aku kenal segala burung di udara, dan apa yang bergerak di padang adalah dalam kuasa-Ku.
12 Jika Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu, sebab punya-Kulah dunia dan segala isinya.
13 Daging lembu jantankah Aku makan, atau darah kambing jantankah Aku minum?
14 Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi!
15 Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.''



Suatu hari seorang pria dari suku Indian yang telah bertobat ditanya oleh sahabatnya, “Mengapa kamu selalu membicarakan dan menyebut nama Yesus?” Mendapat pertanyaan tersebut, pria Indian ini terdiam sebentar. Bukan langsung menjawab, ia malah mengambil sejumlah ranting dan rumput yang kering dan dibuatnya menjadi lingkaran. Setelah jadi, ia pun membakarnya. Namun sebelum itu, ia sudah meletakkan seekor ulat di tengah-tengah api.

Api semakin besar, tetapi belum ada satu patah kata pun keluar dari pria Indian tersebut. Justru ia dan sahabatnya menyaksikan bagaimana ulat yang ditaruh di tengah-tengah api itu menggeliat dan ingin segera keluar dari sana. Tidak lama kemudian, ia pun lalu mengeluarkan jari tangannya dan dengan segera si ulat merambat naik dengan selamat.

“Seperti itulah yang dilakukan Tuhan Yesus ketika saya tidak berdaya, berada di tengah-tengah bahaya, saya berseru mohon pertolongan pada-Nya. Dia mendengarkan saya dan memberi pertolongan,” kata pria Indian setelah menolong ulat keluar dari lingkaran api.

Dalam hidup ini, yakinlah bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita, tangannya senantiasa terulur untuk menolong dan menyelamatkan kita. Dia adalah menara perlindungan, kota benteng, gunung batu dan perisai keselamatan umat-Nya. Sudah selayaknya untuk kita memercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya. Namun sayangnya, kadang kala kita mendapati orang-orang percaya mengharapkan pertolongan di luar Tuhan, meski sebenarnya mengerti siapa yang dapat menolongnya. Hanya Allah yang menjadi sandaran dan kepercayaan kita.

Di saat segala sesuatu tampaknya sulit, bahkan seakan tembok tebal menghalangi kita, jawabannya hanya satu, berserah penuh kepada kuasa Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita. Ingatlah bahwa tangan kasih-Nya senantiasa terulur untuk menolong, memberi jalan keluar dan memimpin seluruh hidup kita. Mari berserah pada-Nya.

Disaat Anda merasa tidak berdaya dan memiliki kekuatan apa-apa, Allah justru menunjukkan kuasa-Nya.