Rabu, 01 Juli 2009

Siapakah Penolongku?

Mazmur 33:20: Mari kita berharap kepada TUHAN, Dialah penolong dan pembela kita!

Bacaan: Mazmur 33:18-22
18 TUHAN menjaga orang-orang yang takwa yang mengharapkan kasih-Nya.
19 Ia menyelamatkan mereka dari maut, dan menghidupi mereka di masa kelaparan.
20 Mari kita berharap kepada TUHAN, Dialah penolong dan pembela kita.
21 Kita bersukaria karena Dia dan percaya kepada nama-Nya yang suci.
22 Semoga kami tetap Kaukasihi, ya TUHAN, sebab kami berharap kepada-Mu.



"Siapakah yang dapat menolongku?" jerit hati seorang anak kecil yang matanya cekung dengan tubuh kurus terbungkus kulit yang mengeriput. Itulah yang digambarkan sebuah foto dari seorang bocah Sudan yang kelaparan. Ia tak kuat lagi merangkak menuju kamp makanan PBB yang tinggal berjarak sekitar satu kilometer lagi. Ketika bocah ini sedang mencoba melangkah dengan susah payah, ada seekor burung pemakan bangkai yang terus mengikutinya. Sang burung sedang menunggu kematian bocah itu untuk selanjutnya menjadi santapannya.

Tidak ada seorang pun yang tahu nasib anak itu selanjutnya, termasuk Kevin Carter, sang fotografer yang langsung meninggalkan tempat tersebut usai mengabadikan momen itu. Para jurnalis pada saat itu dilarang untuk menyentuh para korban kelaparan karena dikuatirkan tertular penyakit berbahaya akibat kondisi memprihatinkan yang dialami Sudan saat itu. Foto ini meraih penghargaan Pulitzer tahun 1994, namun sang fotografer yang depresi akibat gambaran foto yang diabadikannya itu bunuh diri tiga bulan setelah mengambil gambar tersebut.

"Siapakah yang dapat menolongku?" Pertanyaan ini sering kita lontarkan walau hanya di dalam hati. Pun bangsa Israel. Meski Allah telah berkali-kali menyatakan kehadiran-Nya, mereka seakan belum bahkan tidak dapat percaya bahwa Dia akan menolong mereka. Pada zaman Musa, saat di padang gurun, mereka berkali-kali menyangsikan penyertaan Allah meski Dia sudah membuktikannya dengan berbagai cara.

Hal yang sama seringkali kita lakukan juga. Di masa yang lalu, kita sudah pernah melihat bagaimana Tuhan menolong dan melakukan mukjizat-Nya di dalam hidup kita. Namun ketika kita kembali mengalami pergumulan di masa sekarang, seringkali sulit bagi kita untuk percaya bahwa Tuhan akan kembali menunjukkan kuasa-Nya dalam hidup kita. Apakah Anda juga memiliki keraguan yang sama?

Meragukan pertolongan Tuhan sama saja dengan mengatakan bahwa Tuhan tidak bisa dipercaya.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, tolonglah kami yang lemah ini agar di dalam kelemahan kami bisa merasakan betapa Engkau mencintai dan menggendong kami dengan tangan-MU yang kuat. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Be Someone!

Lukas 5:10b-11: Yesus berkata kepada Simon, "Jangan takut! Mulai sekarang engkau akan menjala manusia." Simon dan teman-temannya menarik perahu-perahu itu ke pantai, kemudian meninggalkan semuanya, lalu mengikuti Yesus.

Bacaan: Lukas 5:4-11
4 Setelah selesai mengajar, Ia berkata kepada Simon, "Berdayunglah ke tempat yang dalam, dan tebarkan jalamu untuk menangkap ikan."
5 "Bapak Guru," jawab Simon, "sepanjang malam kami bekerja keras, namun tidak menangkap apa-apa! Tetapi karena Bapak suruh, baiklah; saya akan menebarkan jala lagi."
6 Sesudah mereka melakukan itu, mereka mendapat begitu banyak ikan sampai jala mereka mulai robek.
7 Sebab itu mereka minta tolong kepada teman-teman mereka di perahu yang lain. Teman-teman mereka itu datang lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu penuh dengan ikan sampai perahu-perahu itu hampir tenggelam.
8 Waktu Simon melihat itu, ia sujud di hadapan Yesus, lalu berkata, "Tinggalkanlah saya, Tuhan! Sebab saya orang berdosa!"
9 Simon dan semua orang yang bersama dia heran melihat banyaknya ikan yang mereka tangkap.
10 Begitu juga dengan teman-teman Simon, yaitu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus. Yesus berkata kepada Simon, "Jangan takut! Mulai sekarang engkau akan menjala manusia."
11 Simon dan teman-temannya menarik perahu-perahu itu ke pantai, kemudian meninggalkan semuanya, lalu mengikuti Yesus.



Ada seorang ibu tiri yang baik. Seorang wanita yang sangat membenci dosa, kekasaran, kekerasan dan kemiskinan. Wanita ini sering memanggil anak tirinya yang tinggi, kurus, dan rendah diri, "Abe, be someone!" Bertahun-tahun kemudian, si Abe mengucapkan sumpah jabatan karena menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat.

Abraham Lincoln menjadi presiden Amerika Serikat melalui perjalanan yang berliku-liku. Dia dilahirkan di padang belantara Kentucky, dididik di kalangan keluarga miskin, tanpa menikmati keuntungan dari pendidikan formal, televisi, dan lampu listrik. Pada masa kecilnya, ia hanya seorang anak laki-laki kurus yang berbaring pada waktu malam dan membaca buku yang dipinjamnya di muka perapian. Namun ia mempunyai kemampuan berpikir, berdoa dan bermimpi. Terinspirasi dari Alkitab serta buku-buku yang dibacanya, ia mempunyai semangat untuk menjadi seorang presiden, orang nomor satu di Amerika Serikat. Didikan Nancy Hanks, ibu kandungnya yang meninggal karena wabah sakit susu dan ibu tirinya yang baik membuat Abe menjadi seseorang.

Ingin menjadi seorang macam apakah kita? Tempat dan fasilitas hidup bukan penentu utama. Kemampuan berpikir yang benar, berdoa, dan bermimpi serta berpengharapan itulah yang menentukan kita. Jadilah seseorang! Seseorang yang baik dalam pekerjaan dan kehidupan!

Sebelum Anda berhasil, Anda harus punya sebuah tujuan akhir.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, jadikanlah hidup kami hari ini berkat bagi setiap orang di sekitar kami sehingga segala pikiran, perkataan dan perbuatan kami hanya memancarkan kasih-Mu dan menjadi kemuliaan bagi nama-MU. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.