Selasa, 03 November 2009

Anggaplah Sebagai Kebahagiaan

Yakobus 1:12:"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia."

Bacaan: Yakobus 1:2:12
2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya.
6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
9 Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi,
10 dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.
11 Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.
12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.



Seorang pendeta memasang tanda di pintunya: Jika Anda bermasalah, masuklah dan ceritakanlah kepada saya masalah itu. Jika Anda tidak bermasalah, masuk dan ceritakanlah kepada saya bagaimana Anda menghindarinya.
Apa yang kita lakukan saat masalah besar datang tanpa pemberitahuan? Yakobus mengatakan agar kita menganggapnya sebagai suatu kebahagiaan, karena ujian tidak terjadi tanpa sebab. Ia berkata, "sebab kamu tahu, ujian terhadap imanmu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun" (Yakobus 1:3,4). Dengan adanya pemahaman ini, doa-doa kita kepada Allah akan berubah dari bertanya mengapa menjadi bersyukur atas semua yang telah Dia lakukan dalam hidup kita.
Suatu hari seorang penulis renungan harian Joanne Yoder yang sedang bergumul dengan penyakit kanker dalam tubuhnnya menuliskan pemikirannya dalam surat: Saya telah menyerahkan masa depan saya pada kehendak Allah. Puji Tuhan, tidak ada satu pun, bahkan kanker, dapat menghalangi kehendak-Nya. Saya mungkin memiliki kanker, namun kanker tidak memiliki saya. Hanya Allah yang memiliki saya. Karena itu, saya menghargai doa-doa Anda agar Kristus dimuliakan dalam tubuh saya, entah hidup atau mati.
Seringkali ujian datang dalam hidup ini tanpa diduga. Kita juga tidak bisa menghindari agar tidak mengalaminya. Namun, dengan menyadari bahwa Allah menyertai kita dan ujian-ujian itu hanyalah sebuah media untuk mendewasakan kita, maka kita dapat menganggapnya kebahagiaan.

Anda tidak dapat bertahan bahkan melewati ujian hidup bila Tuhan Yesus tidak tinggal dalam diri Anda.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Tuhan Yesus, kami bersyukur karena berkat yang boleh kami terima dalam kehidupan ini. Semoga semua pergumulan hidup yang kami alami membuat kami semakin dekat dengan Engkau sehingga hidup kami memberikan kesaksian betapa Engkau sungguh mencintai kami. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!