Minggu, 26 Juli 2009

Siapakah Sumber Sukacita Anda?

Nehemia 8:9b-10: "Hari ini hari yang khusus bagi TUHAN Allahmu, jadi jangan bersedih atau menangis. Sekarang pulanglah; makanlah dan minumlah dengan gembira. Berilah sebagian dari makanan dan anggurmu kepada mereka yang berkekurangan. Hari ini hari yang khusus bagi Tuhan kita, jadi jangan bersusah. Kegembiraan yang diberikan TUHAN kepada kalian akan menguatkan kalian."

Bacaan: Nehemia 8:1-12
1 Pada bulan tujuh orang Israel telah menetap di kotanya masing-masing. Pada tanggal satu bulan itu mereka semua berkumpul di Yerusalem, di halaman di depan Pintu Gerbang Air. Mereka meminta supaya Buku Hukum diambil oleh Imam Ezra, seorang ahli dalam Hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel melalui Musa.
2 Lalu Ezra membawa buku itu ke hadapan sidang yang terdiri dari laki-laki, wanita dan anak-anak yang cukup dewasa untuk mengerti.
3 Kemudian, dari pagi sampai siang, Ezra membacakan Hukum itu kepada mereka. Mereka semua mendengarkan dengan penuh perhatian.
4 Ezra berdiri di atas mimbar kayu yang telah dibuat untuk keperluan pertemuan itu. Di sebelah kanannya berdiri orang-orang ini: Matica, Sema, Anaya, Uria, Hilkia dan Maaseya; sedang di sebelah kirinya berdiri: Pedaya, Misael, Malkia, Hasum, Hasbadana, Zakharia dan Mesulam.
5 Panggung tempat Ezra berdiri itu lebih tinggi dari orang-orang itu, sehingga mereka semua dapat melihatnya. Segera ia membuka buku itu, mereka semua berdiri.
6 Ezra berkata, "Pujilah TUHAN, Allah yang besar!" Seluruh rakyat mengangkat tangan tinggi-tinggi dan menjawab, "Amin, amin!" Lalu mereka sujud menyembah Allah.
7 Setelah itu mereka bangkit dan berdiri di tempat masing-masing, sementara sejumlah orang Lewi menerangkan Hukum itu kepada mereka. Orang-orang Lewi itu ialah: Yesua, Bani, Serebya, Yamin, Akub, Sabetai, Hodia, Maaseya, Kelita, Azarya, Yozabad, Hanan dan Pelaya.
8 Mereka menterjemahkan Hukum Allah itu bagian demi bagian serta menjelaskannya sehingga rakyat dapat mengerti bacaan itu.
9 Mendengar pembacaan Hukum itu, rakyat menjadi sangat terharu, lalu menangis. Maka gubernur Nehemia dan Imam Ezra ahli Hukum itu, serta orang-orang Lewi yang menerangkan Hukum itu, mengatakan kepada seluruh rakyat demikian, "Hari ini hari yang khusus bagi TUHAN Allahmu, jadi jangan bersedih atau menangis.
10 Sekarang pulanglah; makanlah dan minumlah dengan gembira. Berilah sebagian dari makanan dan anggurmu kepada mereka yang berkekurangan. Hari ini hari yang khusus bagi Tuhan kita, jadi jangan bersusah. Kegembiraan yang diberikan TUHAN kepada kalian akan menguatkan kalian."
11 Juga orang-orang Lewi menenangkan rakyat dan berkata berulang-ulang, "Jangan bersedih pada hari yang khusus ini."
12 Maka pulanglah seluruh rakyat untuk makan dan minum serta membagi-bagikan makanan kepada orang-orang lain. Mereka bergembira karena telah mengerti arti bacaan yang mereka dengar itu.



Seorang "pemenang sejati" bukan hanya harus memiliki teknik yang baik, melainkan juga stamina yang kuat. Tanpa stamina yang baik, teknik yang baik tidak akan dapat digunakan dengan baik. Dalam Alkitab terjemahan bahasa Inggris, kalimat terakhir ayat ini berbunyi: "....for the joy of the LORD is your strength" (Nehemiah 8:10 - NIV). Jika tidak ada sukacita, maka tidak ada kekuatan. Mengerjakan tugas-tugas, tanggung jawab dan melayani Tuhan tanpa sukacita, akan membuat kita melakukannya dengan ‘setengah hati'.

Kekuatan yang sejati datang dari ‘sukacita yang datang dari Tuhan', bukan karena menang undian, dibelikan komputer baru atau ditraktir makan ‘all you can eat'. Sukacita seperti itu sifatnya ‘temporary' (sementara). Allah kita ingin memberikan kepada kita sukacita yang bisa diaktifkan setiap saat, bahkan pada saat yang paling sulit sekalipun. Kata ‘Lord' atau "TUHAN' dalam ayat ini berasal dari kata ibrani ‘yhwh'. Kata ini merupakan sebutan bagi Nama Allah Israel yang terdiri dari 4 huruf mati yang boleh diucapkan sembarangan oleh orang Yahudi. Sebutan ‘yhwh' bukan sekedar nama, tetapi juga memiliki arti yaitu: ‘Aku di sini untukmu' (William Dryness).

Kehadiran Allah yang Maha Kuasa merupakan jaminan sukacita kita. Apapun masalah hari ini, Ia selalu ada di sini untuk Anda. Jangan pernah berpikir untuk menyerah, kompromi dengan dosa, apalagi bunuh diri. Bunuh diri merupakan ‘permanent solution for temporary problem'. Tindakan ini bukan dilakukan oleh pemberani, melainkan pengecut. Kalau Tuhan adalah sumber sukacita Anda, apakah Anda juga menjadi sumber sukacita bagi orang lain? Atau ‘hadirat' Anda merupakan kabar buruk bagi orang lain! Sukacita tidak dirancang untuk dinikmati seorang diri, melainkan untuk dinikmati bersama.

Yesus adalah sumber sukacita sejati. Saat yang sejati itu sudah Anda miliki, Apakah Anda masih mau mencari sumber yang lain?

Sumber: Ps. Ferry Felani, S.Th. Pastor of City Gate Apostolic Community

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, pada hari ini kami bersyukur atas kemenangan dan sukacita iman besar yang boleh kami alami. Semoga segala berkat yang kami terima senantiasa menguatkan kami dan menjadikan hidup kami saluran berkat bagi setiap orang yang kami jumpai. Karena Engkaulah Allah dan Bapa kami yang sejati. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.