Selasa, 14 Juli 2009

Jangan Duduk Saja, Bangkitlah!

2 Raja-Raja 7:3,5: Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati? Lalu pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram. Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat perkemahan orang Aram itu, tampaklah tidak ada orang di sana.

Bacaan: 2 Raja-raja 7:3-11
3 Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati?
4 Jika kita masuk ke kota, kita akan mati kelaparan; dan jika kita tinggal saja di sini, kita akan mati juga. Baiklah kita ke perkemahan orang Siria. Paling-paling kita dibunuh oleh mereka. Tetapi ada kemungkinan juga kita tidak diapa-apakan."
5 Setelah hari mulai gelap mereka pergi ke perkemahan orang Siria, tetapi mereka tidak melihat seorang pun di situ.
6 Sebab, TUHAN telah membuat orang Siria mendengar bunyi seperti serangan sebuah pasukan besar berkuda dan berkereta. Orang-orang Siria itu mengira raja Israel sudah menyewa raja Het dan Mesir beserta tentaranya untuk menyerang mereka.
7 Lalu pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram. Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat perkemahan orang Aram itu, tampaklah tidak ada orang di sana.
8 Keempat orang yang berpenyakit kulit itu tiba di pinggir perkemahan itu, dan memasuki sebuah kemah. Mereka makan minum di situ dan mengambil emas, perak serta pakaian-pakaian lalu pergi menyembunyikannya. Setelah itu mereka kembali lagi dan memasuki kemah yang lain, lalu melakukan hal yang sama.
9 Mereka berkata satu sama lain, "Perbuatan kita ini tidak baik. Kabar ini kabar yang baik dan semestinya kita memberitahukannya! Jika kita tunggu sampai besok, pasti kita dihukum. Baiklah kita laporkan hal ini ke istana."
10 Karena itu kembalilah mereka ke Samaria dan berseru kepada pengawal gerbang kota, "Kami telah pergi ke perkemahan orang Siria, dan ternyata tidak ada orang di sana. Kuda dan keledai mereka kami dapati masih terikat pada tempatnya, dan kemah-kemah ditinggalkan begitu saja."
11 Para pengawal meneriakkan berita itu, sehingga orang menyampaikannya ke istana.


Tidak perduli seberat apa pun masalah yang Anda hadapi saat ini, tidak perduli sejauh mana Anda berada di bawah tekanan, dalam waktu 24 jam Anda dapat berada di puncak gunung yang tertinggi. Anda mungkin berpikir bahwa hal itu mustahil. Namun hal itulah yang ada di dalam pikiran orang-orang Samaria dalam 2 Raja-raja 7. Negeri mereka dilanda kelaparan. Musuh mengelilingi mereka dan semua sumber bahan makanan tidak diizinkan masuk ke Samaria.
Dan dalam keadaan seperti itulah Tuhan mengatakan kepada nabi Elisa bahwa dalam 24 jam seluruh situasi itu akan berubah. Harga tepung dan gandum akan bernilai beberapa sen saja, dan akan tersedia makanan berlimpah untuk semua orang.

Lalu siapa yang dipakai Tuhan untuk mengubah situasi itu? Empat orang kusta! Empat orang kusta itu bukannya duduk saja dan mengasihani dirinya sendiri menunggu ajalnya tiba karena ketiadaan makanan. Mereka mengambil resiko masuk ke perkemahan musuh. Dan sewaktu mereka tiba di sana, mereka tidak melihat seorang musuh pun. Perkemahan musuh telah kosong melompong dan seluruh perbekalan mereka tergeletak begitu saja. Ternyata para malaikat Allah telah menakuti pasukan musuh sampai lari kocar-kacir dan mereka meninggalkan makanan yang cukup untuk memberi makan seluruh penduduk Samaria!

Seringkali Anda dan saya seperti orang-orang dalam kisah ini. Perhatian kita hanya terpusat pada masalah kita, bukannya terpusat pada firman Tuhan. Kita membiarkan diri kita dikelilingi oleh suara-suara negatif dari dunia ini sehingga visi kita untuk mencapai kemenangan tersingkir dari pandangan kita. Ketika hal itu terjadi, iman dan kuasa mulai surut dan masalah kehidupan menimpa kita.

Bila hal itu terjadi dengan Anda, berhentilah menangis. Berhentilah melihat pada masalah Anda dan mengasihani diri sendiri. Hal itu tidak akan mengubah sesuatu. Sebagaimana Tuhan melakukannya terhadap Elisa, Tuhan juga memberikan Anda Firman. Ia menjanjikan kepada Anda kemenangan. Ia berjanji untuk menjadikan Anda seorang pemenang.

Jadi, jangan duduk saja sampai Anda mati. Jangan menerima kekalahan begitu saja. Bangkitlah dengan iman. Berdirilah atas firman Tuhan dan berpeganglah atas firman dalam hidup Anda. Marahlah kepada setan, usirlah dia. Marahlah terhadap penyakit yang Anda derita. Marahlah terhadap kemiskinan dan mulailah memberi. Bangkitlah dan terimalah kelepasan dari Tuhan.

Janji Tuhan yang penuh kemenangan diberikan dalam setiap permasalahan hidup Anda. Bangkitlah dan jangan pernah menyerah!

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, kami bersyukur karena dalam hidup kami hari ini Engkau kembali mengingatkan kami bahwa Engkau adalah Allah yang setia dan selalu menggendong kami. Semoga pergumulan hidup kami hari ini membuat kami tegar dan mau bangkit untuk meraih masa depan dalam Engkau. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Mengerjakan Panggilan

Keluaran 36:2: Lalu Musa memanggil Bezaleel dan Aholiab dan setiap orang yang ahli, yang dalam hatinya telah ditanam TUHAN keahlian, setiap orang yang tergerak hatinya untuk datang melakukan pekerjaan itu.

Bacaan: Keluaran 36:1-7
1 Bezaleel, Aholiab, dan semua pengrajin yang mendapat kecakapan dan keahlian dari TUHAN, tahu cara melakukan segala yang diperlukan untuk membuat Kemah TUHAN. Mereka harus membuat segalanya seperti yang sudah diperintahkan TUHAN."
2 Lalu Musa memanggil Bezaleel dan Aholiab dan setiap orang yang ahli, yang dalam hatinya telah ditanam TUHAN keahlian, setiap orang yang tergerak hatinya untuk datang melakukan pekerjaan itu.
3 Musa memberi mereka segala yang disumbangkan orang Israel untuk pekerjaan membangun Kemah TUHAN. Tetapi bangsa Israel masih terus saja membawa persembahan kepada Musa tiap-tiap pagi.
4 Lalu para pengrajin yang sedang melakukan pekerjaan itu
5 melaporkan kepada Musa, "Bahan-bahan yang disumbangkan orang-orang itu sudah lebih dari yang diperlukan untuk pekerjaan yang ditugaskan oleh TUHAN."
6 Maka Musa mengumumkan di seluruh perkemahan bahwa sudah cukuplah sumbangan untuk Kemah TUHAN; jadi orang-orang tidak membawa apa-apa lagi.
7 Bahan-bahan yang sudah mereka sumbangkan lebih dari cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan itu.



Ketika Tuhan memerintahkan Musa untuk mendirikan kemah suci, Tuhan secara spesifik menunjuk orang-orang yang tepat untuk mengerjakan bagiannya masing-masing. Bezaleel dan Aholiab diperintahkan untuk mengerjakan blue print yang lahir dari hati Tuhan. Mereka tidak diperintahkan untuk memikirkan bentuk Kemah Suci itu nantinya, tapi hanya mengerjakan persis seperti apa yang Tuhan perintahkan. Tugas mereka dinyatakan dengan begitu spesifik, meskipun tidak ada gambaran fisik yang jelas seperti yang dilakukan para arsitek yang merancang sebuah gedung spektakuler saat ini. Lalu bagaimana mereka dapat melakukannya?

Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh inisiatif. Tuhanlah yang telah berinisiatif ketika Ia menunjuk seseorang untuk melakukan pekerjaan-Nya. Dan inisiatif Ia juga untuk tidak hanya sekedar memberikan perintah tapi juga memperlengkapi setiap orang yang dipanggil-Nya untuk melakukan perintah-Nya. Keluaran 36:1 menjelaskan hal ini. Demikianlah harus bekerja Bezaleel dan Aholiab, dan setiap orang yang ahli, yang telah dikaruniai TUHAN keahlian dan pengertian, sehingga ia tahu melakukan segala macam pekerjaan untuk mendirikan tempat kudus, tepat menurut yang diperintahkan TUHAN."

Namun ada hal yang lebih penting selain dari inisitif yang datang dari hati Tuhan, yaitu respon kita. Ayat 2 dengan jelas mengatakan tidak hanya Tuhan telah menanamkan keahlian di dalam hati mereka, tapi juga mereka sendirilah yang memiliki kerinduan dan tergerak hatinya untuk datang melakukan pekerjaan itu. Panggilan Tuhan dalam hidup kita tidak akan cukup ketika kita tidak meresponinya. Sikap hati kita di hadapan Tuhan akan menentukan seberapa jauh kita akan meresponi panggilan-Nya. Karena Tuhan begitu menghargai keberadaan setiap kita, sehingga Ia tidak pernah memaksakan kehendak-Nya kepada kita untuk melakukan segala keinginan-Nya dengan terpaksa. Tapi Ia begitu merindukan agar setiap kita masuk ke dalam rencana-Nya karena hanya dalam rencana-Nyalah hidup kita akan dipenuhi kemuliaan dan mencapai kemaksimalannya.

Saat ini, apakah yang sedang Anda kerjakan? Bagaimana Anda memandang pekerjaan Anda? Apakah Anda menganggap pekerjaan Anda sebagai suatu kesalahan? Temukan kerinduan hati Allah dalam hidup Anda dan responilah itu. Tidak ada penyesalan di kemudian hari ketika kita berjalan dalam jalan-jalan Tuhan yang ajaib. Penyertaan Tuhan nyata dalam hidup Anda ketika Anda melekat pada-Nya.

Meresponi panggilan Tuhan sama halnya dengan membangun jembatan menuju kemaksimalan hidup yang penuh kemuliaan.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, terima kasih atas kebenaran Sabda-Mu yang boleh kami renungkan dalam kehidupan setiap hari. Semoga renungan akan Sabda-Mu membuat kami semakin hidup dalam kebenaran dan menjadikan karya bakti kami kemuliaan bagi nama-Mu. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.