Senin, 29 Juni 2009

Menghargai yang Ada

1 Tesalonika 5:18: Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Bacaan: 1 Tesalonika 5:11-18
11 Sebab itu, hendaklah kalian tetap saling mendorong dan saling menguatkan, sama seperti yang kalian sedang lakukan sekarang ini.
12 Saudara-saudara, kami minta dengan sangat supaya kalian menghargai orang-orang yang bekerja di tengah-tengahmu; yaitu mereka yang sudah dipilih oleh Tuhan untuk memimpin dan menasihati kalian.
13 Perlakukanlah mereka dengan sehormat-hormatnya dan dengan cinta kasih karena mengingat apa yang mereka lakukan. Hiduplah selalu dengan rukun.
14 Kami minta juga, Saudara-saudara, tegurlah dengan rukun orang yang tidak mau bekerja; tabahkan hati orang yang takut; tolonglah orang yang perlu ditolong dan sabarlah terhadap semua orang.
15 Jagalah supaya jangan ada yang membalas kejahatan dengan kejahatan. Berusahalah selalu untuk berbuat baik, seorang kepada yang lain dan kepada semua orang.
16 Hendaklah kalian selalu bergembira,
17 dan berdoalah senantiasa.
18 Dalam segala keadaan hendaklah kalian bersyukur, sebab itulah yang Allah inginkan dari kalian sebagai orang yang hidup bersatu dengan Kristus Yesus.



Ali Facid mempunyai sebidang tanah yang kecil. Suatu hari seorang bijaksana datang dan berkata kepadanya, "Ada batu berharga yang disebut berlian. Jika kamu bisa mendapat satu berlian, kamu akan menjadi orang kaya." Karena terobsesi cerita itu, Ali Facid tidak bisa tidur, Kemudian ia menjual ladangnya dan pergi ke tempat jauh untuk mencari batu itu. Berbulan-bulan telah berlalu. Uangnya makin menipis tetapi ia belum menemukan batu itu. Karena putus asa dan malu, ia pun terjun ke jurang di Teluk Barcelona.
Sementara orang yang membeli ladang Ali Facid menemukan satu batu aneh ketika sedang mengolah tanahnya. Orang bijaksana yang menceritakan tentang berlian kepada Ali Facid pun datang dan melihat batu itu. Ia mengatakan bahwa batu itu adalah berlian. Ali Facid menjual ladangnya dan berburu berlian yang ternyata tertimbun di ladangnya.
Orang yang tidak puas sering tidak menghargai apa yang ada padanya dan memandang rumput tetangga lebih hijau. Ia iri dengan kelebihan orang lain padahal sesunguhnya Tuhan sudah menaruh berlian di "ladang" kita masing-masing. Yang perlu kita lakukan hanyalah mengucap syukur dan berusaha mengolah ladang kita sebaik mungkin untuk menemukan "berlian-berlian" kita.
Ada berlian di dalam diri kita. Daripada menghabiskan waktu untuk menangisi kelemahan, lebih baik kita menggali dan mengasah berlian di dalam diri kita.

Setiap orang punya berlian di hatinya dan modal utama untuk menggalinya adalah hati yang penuh syukur.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, kuatkanlah kami yang sering tidak bersyukur atas berkat yang telah Engkau berikan kepada kami. Hari ini kami mohon semoga berkat melimpah yang mengalir dalam kehidupan kami membuat kami selalu bersyukur karena Engkau telah memberkati dan mencintai kami secara berkelimpahan. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.