Senin, 08 Juni 2009

Harus Dipecahkan

Markus 14:9= Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Bacaan: Markus 14:3-9

3 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.
4 Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: ''Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?
5 Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.'' Lalu mereka memarahi perempuan itu.
6 Tetapi Yesus berkata: ''Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.
7 Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.
8 Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku.
9 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.''

Perempuan itu mendekati Yesus dengan sikap yang cukup mengejutkan. Ia tidak datang untuk meminta bantuan. Ia tidak mengharapkan kesembuhan. Ia juga tidak ingin melihat tanda-tanda dan mukjizat. Ia datang untuk memberi sesuatu yang mahal harganya. Minyak narwastu murni yang ditempatkan dalam buli-buli pualam. Yesus mempercayakan Roh-Nya kepada kita. Ia memberi kita talenta, karunia-karunia rohani dan segala berkat rohani di dalam surga (Yohanes 4:14). Namun, itu semua tidak akan memancar keluar dalam kehidupan kita kalau kita tidak memecahkan buli-buli itu.

Buli-buli itu melambangkan tubuh kita, yaitu kedagingan kita. Sayangnya, orang Kristen sering lebih menyayangi buli-buli itu dan tidak membiarkannya hancur. Karena itulah kita didorong untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup (Roma 12:1). Setelah buli-buli itu dipecahkan, minyak itu dicurahkan dan "bau minyak semerbak di seluruh rumah itu" (Yohanes 12:3). Baru setelah kedagingan kita dihancurkan, "bau" kita dapat tercium ke sekeliling kita, "menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana" (1 Korintus 2:14).

Dan Yesus menerima pemberian itu. Persembahannya yang dituduh orang sebagai pemborosan itu terus diberitakan di seluruh dunia sebagai bagian dari kabar baik.

Kapal yang berada di pelabuhan tetap aman, tetapi bukan itu tujuan kapal diciptakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar