Senin, 08 Juni 2009

Melatih Otot Iman

Yakobus 1:2-3 = Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Bacaan: Yakobus 1:2-6

2 Saudara-saudara! Kalau kalian mengalami bermacam-macam cobaan, hendaklah kalian merasa beruntung.
3 Sebab kalian tahu, bahwa kalau kalian tetap percaya kepada Tuhan pada waktu mengalami cobaan, akibatnya ialah: kalian menjadi tabah.
4 Jagalah supaya ketabahan hatimu itu terus berkembang sampai kalian menjadi sungguh-sungguh sempurna serta tidak berkekurangan dalam hal apa pun.
5 Kalau ada seorang di antaramu yang kurang bijaksana, hendaklah ia memintanya dari Allah, maka Allah akan memberikan kebijaksanaan kepadanya; sebab kepada setiap orang, Allah memberi dengan murah hati dan dengan perasaan belas kasihan.
6 Tetapi orang yang meminta, harus percaya; ia tidak boleh ragu-ragu. Sebab orang yang ragu-ragu adalah seperti ombak di laut yang ditiup angin ke sana ke mari.

Embrio ayam tentu merasa ‘nyaman' berada di dalam kulit telur. Namun, pada suatu titik, ia akan merasa terkungkung oleh cangkang tersebut dan mulai mematukinya. Ia bekerja keras dan mendapatkan kekuatan dari pergumulannya ini. Kekuatan dan ketekunan ini diperlukannya untuk berhadapan dengan lingkungan baru begitu cangkang tersebut retak terbuka.

Apa yang akan terjadi bila ada orang yang berusaha untuk menolongnya dengan meretakkan cangkang itu sebelum waktunya? Ia justru akan membunuh anak ayam itu. Ya, karena ia telah melumpuhkan kemampuan binatang itu untuk menghadapi lingkungan barunya. Begitulah fungsi pencobaan bagi iman kita. Tantangan-tantangan yang kita hadapi dapat kita anggap "barbel", yang melatih otot-otot iman kita. Dengan demikian, alih-alih stres dan patah semangat oleh tekanan hidup, kita justru bertumbuh menjadi orang percaya yang semakin dewasa; sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun (ayat 4).

Kesadaran ini kian penting di zaman yang berlomba-lomba menawarkan berbagai jalan pintas, produk cepat saji, dan fasilitas instan ini. Bagi pendewasaan iman, tawaran itu jelas tidak berlaku - apa hebatnya kerohanian karbitan? Karenanya, kita semestinya menyambut pencobaan itu sebagai "sahabat" dan belajar untuk bertekun menghadapinya.

Pencobaan hidup adalah kesempatan kita untuk menjadi manusia yang lebih kuat.

Anda terberkati oleh artikel ini? Anda ingin mengalami berkat Tuhan hari ini? Ikuti doa berikut ini:

Ya Bapa, kuatkanlah kami agar dalam setiap pencobaan hidup ini selalu percaya bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan kami dan selale menggendong kami terus. Demi Kristus Tuhan dan penyelamat kami. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar