Kamis, 18 Juni 2009

Tuhan Turun Tangan

Ibrani 4:15 : Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Bacaan hari ini : Ibrani 4:1-3, 10-16

1 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.
2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.
3 Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: ''Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku,'' sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.
10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
11 Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Krisis. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan perekonomian di Indonesia. Tingginya inflasi turut membuat kondisi bangsa ini semakin terpuruk, terutama bagi kalangan masyarakat marginal. Beberapa kali saya membaca berita di surat kabar tentang kisah orang-orang yang pada akhirnya bunuh diri karena stres maupun berakhir di penjara karena mencuri. Tekanan hidup yang semakin berat membuat banyak orang tidak dapat bertahan dan akhirnya memilih jalan pintas yang salah untuk mencoba keluar dari pergumulan.

Dalam dunia kerja, baik pengusaha maupun karyawan juga memiliki tekanan yang berbeda-beda. Hal ini membuat kata ‘stres' seolah menjadi makanan sehari-hari yang tidak terpisahkan bagi para kaum eksekutif. Dead line, target, kompetisi seakan menjadi cambuk yang membuat para profesional bekerja bagaikan budak uang. Tampaknya tidak ada hari tanpa stres, dan terkadang seorang belum dikatakan sudah bekerja maksimal bila tidak mengalami kesibukan dan tekanan.

Di tengah dunia yang tampak begitu penuh dengan tekanan ini, saya bersyukur bahwa ada satu pribadi yang mengajarkan bagaimana melakukan stress management dengan baik. Pribadi itu adalah Yesus sendiri. Setiap kali mengingat Getsemani, saya selalu teringat betapa Yesus mengalami stres yang begitu besar. Pergumulan untuk mati menderita di kayu salib demi menanggung dosa dunia sehingga terpisah dari Bapa-Nya membuat Ia begitu ketakutan dan tertekan. Tapi Yesus berdoa kepada Bapa dan memperoleh kekuatan untuk terus melangkah maju dan menjadi pemenang atas tekanan yang ada.



Yesus mengerti pergumulan Anda.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar