Minggu, 27 Desember 2009

Kehidupan yang Tentram

Matius 25:23: "Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu."

Bacaan: Matius 25:14-30
14 ''Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
17 Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.''


Siapa di dunia ini yang tidak menginginkan kehidupan yang aman dan tentram? Bila itu ditanyakan kepada masing-masing pribadi, setiap orang berkata pasti menginginkan keadaan itu. Namun, apakah hal tersebut dapat ditemukan di dalam dunia yang sudah semakin jahat? Jawabannya tentu bisa, tetapi bila Anda tinggal di dalam Allah.

Dia memberikan ketenangan bagi Anda melalui setiap perkataan-perkataan yang disampaikan-Nya bagi Anda. Suara-Nya yang lembut namun memiliki kuasa memberikan rasa tentram di kala kita sedang dalam kesusahan, frustasi, dan kebimbangan. Bahkan dalam keadaan yang "biasa-biasa" saja dalam ukuran kita, penyertaan-Nya tetaplah nyata dan sempurna.

Bersama dengan Allah, tidak perlu ada lagi kekuatiran-kekuatiran. Kasih dan sukacita yang dicurahkan kepada setiap kita membuat hidup yang kita jalani pun terasa ringan. Ketentraman bukanlah menjadi sebuah angan-angan ketika Yesus tinggal di dalam hati kita. Apakah Anda hari-hari ini sudah melekat dengan-Nya?

Jika Anda hidup dalam penyertaan Allah maka ketentraman akan Anda nikmati hari demi hari.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, kami bersyukur karena berkat terindah yang boleh kami terima karena kelahiran Yesus Kristus ke dunia. Semoga semangat natal membakar hati kami dengan cinta yang berkobar sehingga seluruh hidup dan karya kami menjadi berkat dan pujian bagi kemuliaan nama Tuhan. Demi Kristus pengantara kami. Amin.

Rabu, 23 Desember 2009

Kue Natal

Mazmur 34:9a: "Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!"


Bacaan: Mazmur 34: 2-9

2 Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.
3 Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
4 Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!
5 Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
6 Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
7 Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
8 Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.
9 Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!



Natal selalu identik dengan lagu, pernak-pernik dan tidak ketinggalan adalah makanannya. Nah, untuk yang ditulis terakhir ini, setiap keluarga mempunyai jenis dan cara tersendiri menyajikannya. Namun, dari berbagai macam makanan tersebut, kue-kue natal seperti nastar, kue bawang hampir selalu ada di setiap rumah orang Kristen.

Selain memiliki aroma khas, rasa kue-kue ini yang nikmat membuat siapa saja yang memakannya pasti ketagihan. Saya pun termasuk orang yang sangat menyukainya. Bila saya melihat makanan-makanan ini ada di rumah maka tidak perlu menunggu hitungan 3, saya pun pasti akan segera melahapnya. Terkesan rakus? Nggak juga. Namun, begitulah saya menikmati makanan yang Tuhan telah sediakan dalam hidup saya dan keluarga.

Apakah hari-hari ini Anda telah merasakan kebaikan-kebaikan Tuhan dalam hidup Anda? Bagaimana Anda mengekspresikan ucapan syukur atas hal tersebut? Berdiam saja atau hanya berterima kasih kepada-Nya ala kadarnya?

Bapa di Surga sungguh senang ketika nama-Nya ditinggikan dan dimuliakan oleh anak-anakNya di muka bumi ini. Dia sangat disukakan begitu mendengar ada sukacita besar yang dinaikkan kepada-Nya dalam nyanyian-nyanyian baru. Oleh karena itu, bersukacitalah senantiasa karena perbuatan-perbuatan yang dilakukan Allah bagi hidup Anda.

Cara menikmati kasih dan anugerah Allah adalah dengan mengucap syukur.


Anda diberkati oleh artikel ini? Ikuti doa berikut ini:
Terima kasih Tuhan karena Sabda yang menjadi manusia. Semoga damai natal membuat kami penuh dengan sukacita dan hidup sebagai saluran berkat dan kegembiraan bagi setiap orang yang kami jumpai. Terima kasih Tuhan. Amin

Selasa, 22 Desember 2009

Lampu Dapur

Matius 5:14:"Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi."

Bacaan: Matius 5:13-16

13 ''Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.''


Setiap rumah di perkotaan pasti memiliki ruang dapur, entah itu berukuran besar atau kecil. Disanalah tempat berbagai macam bahan-bahan makanan diolah menjadi makanan yang super lezat. Namun, entah mengapa dapur merupakan tempat kesukaan mama saya. Beliau tidak dapat tinggal diam saja begitu melihat salah satu dari kami memasak. Ia seperti "tak rela" ada masakan di dalam rumah kami yang tidak enak, tersaji di hadapan kami.

Menjelang natal, mama termasuk orang yang begitu antusias untuk merancangkan makanan apa yang akan diberikan kepada kami sekeluarga dan tentu saja orang-orang yang ada di sekitar rumah. Sebenarnya tidak ada makanan yang baru dan begitu spesial yang dibuat oleh beliau, tetapi sepertinya akan terasa berbeda bila makanan itu tidak dibuat sendiri oleh mama kami. Dalam usianya yang tidak muda lagi, ia masih mampu mengerjakan masalah masak memasak di dalam keluarga kami seorang diri.

Mama mungkin bukanlah seorang penginjil yang terkenal yang ada di depan ribuan orang yang melakukan berbagai macam mukjizat kesembuhan, tetapi apa yang dilakukan beliau bagi saya, anggota keluarga saya yang lain dan para tetangga dengan memasak makanan yang sehat dan enak sungguh-sungguh memberkati kami. Beliau tidak hanya lampu yang menerangi ruangan dapur kami, tetapi juga menerangi kehidupan kami.

Saksi-saksi Kristus dimana pun ditempatkan selalu menjadi pusat perhatian.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Senin, 21 Desember 2009

Pelangi Pengharapan

Mazmur 145:18:"TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan."

Tahukah Anda bahwa Yesus Kristus datang ke dunia tidak hanya memberikan manusia keselamatan? Dia turun ke dunia mengambil rupa seorang manusia untuk membawa perubahan dalam kehidupan orang-orang yang penuh dengan dosa. Dan bila Anda lihat, sejak mulai kelahiran sampai Dia naik ke Surga, dunia sudah tidak sama lagi.

Belas kasihan Allah yang ditunjukkan Kristus membuat dunia memiliki belas kasihan. Jamahan kesembuhan-Nya telah membuat dunia lebih manusiawi. Ketidakegoisan-Nya membuat dunia lebih rendah hati. Kristus menggambarkan pelangi pengharapan di bahu-bahu pria dan wanita serta memberi mereka sesuatu untuk dihidupi.

Jika Kristus tidak lahir ke dunia, maka orang-orang yang berada di dalamnya tidak akan menemukan pengharapan. Jika Kristus tidak lahir ke dunia, maka manusia akan terhilang. Tidak akan ada jalan kepada Allah, tidak akan ada penebusan atas dosa, tidak akan ada pengampunan, dan tidak akan ada Juruselamat.

Kedatangan Kristus untuk membuat dunia lebih baik dan saat ini Dia mau melakukannya dalam kehidupan Anda. Bersediakah Anda membuka pintu hati untuk Kristus masuk dan mempersilahkan-Nya memimpin hidup Anda hari demi hari?

Seperti orang yang menemukan perahu ketika dirinya akan tenggelam, demikian kehidupan kita di dalam Kristus yang penuh pengharapan.

Apakah Anda terberkati oleh artikel ini? Ikuti doa berikut:
Terima kasih Tuhan atas segala kebaikan dan berkat yang kami terima sampai hari ini. Kami bersyukur karena kedatangan Yesus Kristus ke dunia membawa fajar dan pengharapan baru dalam kehidupan kami. Jadikanlah sinar cahaya-Mu memancarkan berkat dalam kehidupan dan karya kami setiap hari karena Engkaulah Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.

Selasa, 17 November 2009

Mengapa Ya Tuhan?

Ayub 42:2:"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal."

Bacaan: Ayub 42:1-6
1 Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
2 ''Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
3 Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.
4 Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.''

Pada suatu hari ada seorang petani yang terkenal begitu rajin dibandingkan dengan teman-temannya. Saat musim tanam tiba, pergilah ia ke sawah untuk menanam padi. Cuaca yang sangat mendukung dan pikiran untuk mendapat keuntungan yang besar menambah semangatnya untuk terus bekerja. Hingga tibalah satu pekan sebelum musim panen. Tanpa diduga hujan turun dengan lebatnya selama beberapa hari dan tak kunjung reda yang membuat padi-padi yang sudah ditanamnya sudah terendam air. Hancur sudah impiannya untuk memperoleh hasil panen yang besar. Petani tersebut yang sudah kecewa lalu berteriak, "apa kesalahanku Tuhan sehingga aku mengalami kerugian seperti?"

Orang selalu mengajukan pertanyaan "mengapa" bila sedang menghadapi ketidakberuntungan dan kesukaran. Pertanyaan ini penting karena menunjuk pada kenyataan bahwa tidak ada sesuatupun yang terjadi secara kebetulan. Namun, bukan berarti kita berhak untuk mengatakan "mengapa" setiap kali datang kepada Tuhan.

Kisah Ayub dalam Alkitab adalah contoh nyata bagaimana karena selalu bertanya tentang kata yang satu ini, hukuman Tuhan datang kepada-Nya. Sering kali Allah menyembunyikan alasan/jawaban untuk diri-Nya sendiri. Bahkan Allah menyembunyikannya jauh melampaui pengertian dan kemampuan kita dengan maksud untuk memperkuat iman kita dan agar kita sepenuhnya bersandar kepada-Nya.

Percayalah kepada Allah dengan penuh ketaatan dalam segala situasi dan kondisi. Jangan ragukan perkataan-Nya dan ketahui sudah banyak hal-hal besar menanti bila Anda setia.

Bersungut-sungut adalah penghalang Anda untuk menerima berkat Allah yang luar biasa.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Senin, 16 November 2009

Pemulihan

Yeremia 33:6: "Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah"

Bacaan: Yeremia 33:1-7

1 Datanglah firman TUHAN untuk kedua kalinya kepada Yeremia, ketika ia masih terkurung di pelataran penjagaan itu, bunyinya:
2 ''Beginilah firman TUHAN, yang telah menjadikan bumi dengan membentuknya dan menegakkannya -- TUHAN ialah nama-Nya --:
3 Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.
4 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel, mengenai rumah-rumah di kota ini dan mengenai gedung-gedung istana raja Yehuda yang dirobohkan untuk dipakai terhadap tembok-tembok pengepungan dan pedang:
5 Orang akan masuk pertempuran melawan orang-orang Kasdim dan kota ini akan penuh dengan bangkai-bangkai manusia yang telah Kupukul mati karena murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku, sebab Aku telah menyembunyikan wajah-Ku dari kota ini oleh karena segala kejahatan mereka.
6 Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah.
7 Aku akan memulihkan keadaan Yehuda dan Israel dan akan membangun mereka seperti dahulu:

8 Aku akan mentahirkan mereka dari segala kesalahan yang mereka lakukan dengan berdosa terhadap Aku, dan Aku akan mengampuni segala kesalahan yang mereka lakukan dengan berdosa dan dengan memberontak terhadap Aku.


Pada 18 Mei 1980, seluruh dunia dikegetkan dengan peristiwa meletusnya Gunung St.Helens. Kejadian itu sangatlah luar biasa sehingga tercatat sebagai salah satu bencana alam terbesar pada zaman modern. Saat meletus, puncak gunung itu menyemburkan batu-batu yang telah hancur menjadi kepingan mulai dari besar sampai kecil setinggi 17 kilometer dan menjadi awan kelabu. Pada saat yang bersamaan, banjir batu, lumpur, dan es melanda lereng gunung itu, menghancurkan semua yang dilaluinya, menutup sungai-sungai, dan menghentikan perahu-perahu.

Untuk memulihkan Gunung St.Helens dan perbaikan wilayah yang terkena dampak letusan, Pemerintah Amerika Serikat tidak hanya menguras dana kas negara yang tidak sedikit, tetapi juga harus menunggu waktu 25 tahun hingga kondisi sekitar gunung kembali seperti semula. Sungguh sebuah perjuangan yang tidak mudah.

Dalam proses pemulihan hidup kita, Allah pun sebenarnya melakukan hal yang sama. Dia menunggu dengan sabar kita untuk bertobat dan dipulihkan ketika kita melakukan pemberontakan kepada-Nya. Dia tahu bahwa perlu waktu yang lama agar hidup kita benar-benar berubah dan itu tidak menjadi masalah bagi-Nya.

Zaman akhir ini adalah masa-masa anugerah dimana pengampunan dan kasih setia Allah berlimpah bagi manusia. Masih ada waktu untuk kita berbalik kembali kepada-Nya dan mengizinkan Dia memulihkan kehidupan kita. Jangan sia-siakan kesempatan emas ini dan ambillah sekarang juga.

Darah Kristus sanggup memutihkan kembali hidup kita yang penuh dengan noda dosa.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Tuhan Yesus, terima kasih atas pemulihan yang Engkau berikan dengan Darah Yesus yang tertumpah di kayu salib. Semoga kebenaran hidup yang kami terima membuat kami senantiasa percaya bahwa segala rancangan-Mu indah pada waktunya. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Minggu, 08 November 2009

Ketakutan Yang Positif

Amsal 15:33: "Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan."

Bacaan: Amsal 15:28-33


28 Hati orang benar menimbang-nimbang jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat.
29 TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya.
30 Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang.
31 Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak.
32 Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.
33 Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.


Pada saat terjadi badai guntur yang hebat, seorang ibu sedang menidurkan anaknya dan kemudia mematikan lampu kamarnya. Namun karena takut pada badai tersebut, sang anak kemudian bertanya, "Mama, maukah Mama menemani aku tidur malam ini?" Sambil memeluknya, sang ibu menjawab, "Tidak bisa, Sayang. Mama harus tidur dengan Papa." Ketika keluar dari kamar anaknya, sang ibu mendengar, "Dasar Papa pengecut!"

Kisah diatas tentunya hanya sebuah lelucon saja, namun ketakutan adalah hal yang nyata. Bagi sebagian orang, ketakutan pasti selalu berkonotasi negatif. Tetapi benarkah begitu? Di Alkitab yang Anda dan saya baca, terdapat ayat-ayat Firman Tuhan yang menyatakan bahwa ketakutan bisa mengarah kepada hal yang positif. Salah satu ayat yang saya maksudkan adalah ada di dalam II Tawarikh 17:10, yang berbunyi, "ketakutan yang dari TUHAN menimpa semua kerajaan di negeri-negeri sekeliling Yehuda, sehingga mereka tidak berani berperang melawan Yosafat".

Bila Anda membaca II Tawarikh 17 mulai dari ayat 3 sampai dengan ayat 10, Anda akan menemukan bahwa Raja Yosafat sangat ingin rakyatnya memiliki rasa hormat dan Takut akan Tuhan. Maka janganlah bingung bila pada akhirnya ia membuat ketentuan utama bahwa semua rakyat yang dipimpinnya harus belajar Taurat Allah. Ia tahu bahwa jika rakyatnya hormat kepada Allah, mereka akan merendahkan hati dan menaati Allah. Melakukan apa yang benar akan membawa kemakmuran bagi Yehuda dan penghormatan dari kerajaan-kerajaan lain.

Kitab Amsal 15:33 menyatakan, "Takut akan Tuhan adalah didikan yang mendatangkan hikmat." Orang yang memiliki rasa takut akan Dia akan bertindak dengan penuh hikmat; mereka berjalan dengan setia di hadapan Dia sambil menaati perintah-perintahNya.

Rasa takut yang benar akan menjaga kita untuk tidak melakukan kesalahan.


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, kuatkanlah hati kami agar di tengah pergumulan hidup kami selalu percaya bahwa Engkau senantiasa menuntun dan memegang tangan kami supaya tidak terjatuh. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Kamis, 05 November 2009

Ceritakan Dengan Sejujurnya

I Yohanes 2:17 "Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya."

Bacaan: 1 Yohanes 2:12-19
12 Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya.
13 Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu telah mengalahkan yang jahat.
14 Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat.
15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.


Pernahkah Anda berada di posisi dimana Anda harus mengatakan sesuatu yang Anda ketahui itu salah, tetapi tidak Anda katakan karena merasa tidak enak hati? Bagaimana rasanya? Pastinya tidak enak karena pikiran dan hati nurani kita berperang ketika itu.
Sewaktu SMP, saya dikenal cukup baik oleh guru-guru saya. Bukan apa-apa, selain karena saya dilihat memang tidak macam-macam, prestasi dalam bidang akademik turut menunjang citra saya di depan mereka. Mereka begitu percaya dengan apa yang saya katakan. Suatu kali, teman sebangku saya dipanggil ke ruang guru oleh salah seorang guru yang mengajar di kelas kami. Ia disuruh menghadap karena dicurigai bahwa teman saya ini mencotek pekerjaan rumah seseorang. Saya tidak ada firasat ketika itu bakal turut dipanggil. Namun, tiba-tiba seorang teman dari kelas lain memanggil saya dan mengatakan bahwa saya harus ke ke ruang guru saat itu juga.
Jujur, pada saat itu saya bingung karena saya tidak merasa melakukan kesalahan apa pun. Singkat cerita, saya pun berada di depan ke dua laki-laki berbeda usia ini. Pak guru kami pun menanyakan kepada saya, apakah teman saya ini mencontek pekerjaan rumah saya. Pertanyaan itu sungguh sulit saya jawab saat itu karena yang sedang "didakwa" ini adalah teman saya, tetapi ada satu pertentangan dalam hati saya yang berkata untuk saya jujur. Tidak sadar lima menit berlalu dan guru saya masih menunggu jawaban saya. Anda tahu saya berkata apa sama guru saya? Saya katakan teman saya tidak mencotek pekerjaan rumah saya dan pak guru mempersilahkan kami berdua meninggalkan ruangan. Teman saya begitu senang dan berterima kasih atas apa yang saya lakukan. Tapi, saya tidak karena saya telah berbohong kepada guru saya.
Peristiwa tersebut masih teringat oleh saya selama beberapa tahun setelah saya lulus SMP. Rasa penyesalan timbul bila kenangan itu muncul dan Tuhan tahu akan hal tersebut. Dalam satu pertemuan ibadah, Tuhan menyentuh hati saya dengan kasih-Nya. Sentuhan ini membawa saya ke dalam pertobatan dan pemulihan. Peristiwa dimana saya berbohong kepada guru di waktu SMP itu pun sudah tidak lagi menghantui. Iblis tidak lagi berkuasa atas saya! Tuhan hari demi hari mengajar saya untuk hidup dengan jujur. Kasih-Nya yang tulus membuat saya mengerti apa itu kejujuran yang sejati.
Saat ini mungkin diantara Anda ada yang sedang bergumul untuk hidup jujur. Ada satu ketakutan ketika Anda akan melakukannya: takut akan ditinggalkan teman, takut akan menyakiti hati orang lain; takut tidak naik jabatan. Jika Anda berfokus kepada ketakutan-ketakutan, percayalah, Anda tidak akan pernah bisa hidup jujur. Oleh karenanya, mulailah serahkan ketakutan-ketakutan itu kepada Tuhan dan biarkan kasih Allah menguasai hidup Anda. Ketika kasih itu mengalir maka Anda akan dapat bercerita dengan jujur kepada Tuhan dan orang-orang yang Anda temui persis seperti yang Dia inginkan.

Berkata-kata dengan terus terang adalah bukti bahwa Allah tinggal di dalam hidup kita.


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, semoga sinar kasih-Mu selalu memancar dari dalam hati kami sehingga kami bisa hidup sebagai garam dan terang dunia di mana saja kami berada dan memancarkan kebaikan-Mu yang melimpah. Jadikan seluruh pikiran, perkataan dan perbuatan kami penuh dengan cahaya kasih-Mu. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Selasa, 03 November 2009

Anggaplah Sebagai Kebahagiaan

Yakobus 1:12:"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia."

Bacaan: Yakobus 1:2:12
2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya.
6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
9 Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi,
10 dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.
11 Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.
12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.



Seorang pendeta memasang tanda di pintunya: Jika Anda bermasalah, masuklah dan ceritakanlah kepada saya masalah itu. Jika Anda tidak bermasalah, masuk dan ceritakanlah kepada saya bagaimana Anda menghindarinya.
Apa yang kita lakukan saat masalah besar datang tanpa pemberitahuan? Yakobus mengatakan agar kita menganggapnya sebagai suatu kebahagiaan, karena ujian tidak terjadi tanpa sebab. Ia berkata, "sebab kamu tahu, ujian terhadap imanmu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun" (Yakobus 1:3,4). Dengan adanya pemahaman ini, doa-doa kita kepada Allah akan berubah dari bertanya mengapa menjadi bersyukur atas semua yang telah Dia lakukan dalam hidup kita.
Suatu hari seorang penulis renungan harian Joanne Yoder yang sedang bergumul dengan penyakit kanker dalam tubuhnnya menuliskan pemikirannya dalam surat: Saya telah menyerahkan masa depan saya pada kehendak Allah. Puji Tuhan, tidak ada satu pun, bahkan kanker, dapat menghalangi kehendak-Nya. Saya mungkin memiliki kanker, namun kanker tidak memiliki saya. Hanya Allah yang memiliki saya. Karena itu, saya menghargai doa-doa Anda agar Kristus dimuliakan dalam tubuh saya, entah hidup atau mati.
Seringkali ujian datang dalam hidup ini tanpa diduga. Kita juga tidak bisa menghindari agar tidak mengalaminya. Namun, dengan menyadari bahwa Allah menyertai kita dan ujian-ujian itu hanyalah sebuah media untuk mendewasakan kita, maka kita dapat menganggapnya kebahagiaan.

Anda tidak dapat bertahan bahkan melewati ujian hidup bila Tuhan Yesus tidak tinggal dalam diri Anda.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Tuhan Yesus, kami bersyukur karena berkat yang boleh kami terima dalam kehidupan ini. Semoga semua pergumulan hidup yang kami alami membuat kami semakin dekat dengan Engkau sehingga hidup kami memberikan kesaksian betapa Engkau sungguh mencintai kami. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Senin, 02 November 2009

Kehidupan adalah Kisah Cinta

Matius 6:33: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Bacaan: Matius 6:25-34
25 ''Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.''



Tahukah Anda bahwa diri Anda begitu penting bagi Allah? Dia membutuhkan Anda untuk menjadi alat kemuliaan-Nya di dunia ini yang semakin hari semakin hancur dengan keinginannya. Dunia yang sedang sekarat ini menantikan orang-orang yang bisa memberikan jawaban atas permasalahan mereka dan semuanya itu hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang mengenal Allah.

Seringkali kita terlalu memusingkan bagaimana menjadi seorang Kristen yang baik dihadapan orang lain. Padahal sebagai anak-anakNya, kehidupan bersama dengan Allah yang seharusnya menjadi prioritas setiap kita. Itu adalah kerinduan-Nya.

Dia ingin Anda tahu bahwa setiap hari ketika Anda berdoa kepada-Nya atau berjalan dalam iman saat sedang dalam kesulitan, itu semua bagi-Nya adalah suatu kehidupan penuh kisah cinta; kehidupan yang tidak akan dapat dirasakan ketika kita jauh dari-Nya.

Pada saat Anda bersekutu dengan Allah maka segala sesuatu yang Anda minta di dunia ini akan Anda dapatkan. Kesembuhan, kekuatan, sukacita, bahkan kekayaan akan Anda peroleh saat hati Allah terpaut kepada Anda dan begitu juga hati Anda kepada Alllah.

Jadikan Allah sebagai prioritas utama di dalam hidup Anda maka lihatlah hidup Anda tidak akan pernah sama lagi.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Tuhan Yesus, terima kasih untuk berkat yang boleh kami terima hari ini. Jadikanlah seluruh kehidupan, karya dan ucapan kami hari ini pancaran cinta dan berkat-Mu sehingga Engkau dimuliakan dalam pekerjaan kami sepanjang hari ini. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Minggu, 01 November 2009

Mikroskop atau Teleskop?

I Korintus 13:7 è "Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."

Bacaan: I Korintus 13:1-8
1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.


Apakah Anda mengingat masa di waktu sekolah ketika pertama melihat menggunakan sebuah mikroskop? Benda-benda yang sangat kecil seperti mikroorganisme atau biji tanaman pasti akan Anda lihat besar ketika menggunakan benda tersebut.

Nah, mari bandingkan mikroskop dengan alat yang biasa manusia gunakan untuk melihat bintang atau benda-benda di angkasa, yakni teleskop. Sistem kerja benda ini sangat berbeda dengan mikroskop. Bila dengan mikroskop seseorang dapat melihat sesuatu yang sangat kecil terlihat besar, teleskop membuat sesuatu yang tampaknya jauh menjadi lebih dekat.

Apakah Anda menyadari bahwa setiap hari dalam kehidupan ini orang-orang sedang menggunakan kedua benda ini, yakni sebuah mikroskop dan sebuah teleskop, tergantung keadaan. Dan mungkin salah satu diantaranya adalah kita sendiri.

Kita dapat begitu cepat memakai sebuah mikroskop untuk melihat kesalahan dan kelemahan orang lain, sedangkan di sisi lain ketika kita melakukan kesalahan, kita menggunakan sebuah teleskop yang menyebabkan kesalahan kita sepertinya begitu kecil.

Dalam Lukas 6:41-42, Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya dengan kata-kata seperti ini, "Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?" dengan bahasa yang lebih sederhana, "Bagaimana seseorang bisa menasihati orang lain akan kesalahannya bila orang tersebut tidak bisa melihat kesalahan yang dalam dirinya sendiri?" jawabannya pastilah tidak bisa.

Oleh karena itu, Allah meminta kita menjadi orang seperti di Mikha 6:8, yakni "untuk bertindak adil dan mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah." Jika kita melihat ini secara serius, kita akan berhenti menggunakan mikroskop untuk memeriksa kehidupan orang lain dan malah memperluas rahmat serta kasih kepada mereka dengan melihat mereka melalui teleskop. Dengan teleskop, kita akan memandang orang lain dengan adil, penuh belas kasihan dan rendah hati seperti yang Yesus lakukan.

Jadi, apakah yang Anda pilih saat ini untuk melihat lingkungan sekitar, sebuah mikroskop ataukah sebuah teleskop?

Hati yang penuh dengan kasih adalah bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah yang sejati.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, kami sering lebih suka melihat kesalahan sesama kami dibandingkan mengoreksi kekeliruan yang ada dalam diri kami. Saat ini jamahlah kembali hati kami agar seluruh pikiran, perkataan dan perbuatan kami menjadi berkat bagi setiap orang yang kami jumpai. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Mengerti Apa Yang Tuhan Inginkan


Matius 6:33: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."


Bacaan:Matius 6:25-34
25 ''Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.''


Suatu hari seorang ibu melihat anaknya begitu uring-uringan. Anak itu biasanya tenang dan penuh perhatian, tapi kali ini sepertinya dia tidak bisa memusatkan pikirannya pada tugas yang diberikan kepadanya. Akhirnya sang ibu pun mendekati anaknya itu dan bertanya padanya. "Apakah ada sesuatu yang salah Nak? Anak itu pun hanya mengangguk saja. Ibunya kembali bertanya, "Maukah kau menceritakan masalahmu?"

Anak itu pun menjawab,"Bu, aku kehilangan bola kesayanganku. Bola itu adalah hadiah dari sekolah ketika aku terpilih sebagai pemain terbaik dalam kejuaraan beberapa waktu yang lalu." Kemudian anak itu pun melanjutkan ucapannya, "Bola itu bagus sekali bu, rasanya tidak mungkin aku mendapatkan bola seperti itu lagi." Lalu ibunya menganjurkan anaknya untuk berdoa kepada Tuhan, maka mereka berdua pun berlutut disamping di sebuah kursi lalu berdoa bersama-sama. Setelah berdoa, terlihat suasana hati anak itu sepertinya lebih tenang dan akhirnya ia bisa menyelesaikan tugasnya dengan cepat.

Keesokan harinya, sang Ibu bertanya kepadanya anaknya itu, "Nak, apakah bolamu sudah kau temukan?" Sambil tersenyum ceria, anak itupun menjawab, "Belum bu". Ibunya pun berkata, "Kalau belum ketemu, kenapa kamu terlihat ceria hari ini, tidak seperti kemarin kamu waktu kamu kehilangan bolamu itu." Anak itu kembali menjawab, "Itu kemarin bu, tetapi setelah kita berdoa, Tuhan telah membuatku untuk tidak ingin menemukan bola itu." Ibunya pun tersenyum tanda mengerti, lalu dia memeluk anaknya itu.

Saat kita datang dalam doa dan meminta sesuatu kepadanya, ada kalanya permohonan yang kita panjatkan itu tidak terjadi dalam kehidupan kita. Tetapi, jika kita tetap berdoa sungguh-sungguh dengan hati yang terbuka kepada Tuhan, maka keinginan-keinginan hati kita berubah menjadi selaras dengan apa yang Dia benar-benar inginkan untuk diberikan-Nya kepada kita.

Tuhan selalu punya cara yang kreatif untuk menjawab doa-doa kita.


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, hari ini kami berlutut di hadirat-Mu dengan segala pergumulan kehidupan kami. Sentuhlah hati kami dan jadikanlah baru agar kami menyadari bahwa di dalam setiap kesulitan hidup ada cahaya Sabda-Mu yang menerangi dan menuntun langkah kami. Tuhan, kami lemah, tolonglah kami. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Mencoba, Apa Salahnya?

Markus 5:34 è "Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"

Bacaan:Markus 5:25-34
25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
28 Sebab katanya: ''Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.''
29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: ''Siapa yang menjamah jubah-Ku?''
31 Murid-murid-Nya menjawab: ''Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?''
32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: ''Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!''


Suatu ketika seorang guru berkata kepada muridnya seperti ini, "Ayo kerjakan. Jangan takut gagal bila belum mencobanya." Tidak tahu apakah perkataan itu benar-benar dari hatinya, tetapi kata-kata tersebut berhasil membuat muridnya untuk mengerjakan soal mata pelajaran yang ia berikan walaupun hasilnya masih salah.

Sang guru tidak mempersoalkan hasil yang didapat oleh anak didiknya benar atau salah. Baginya keinginan untuk berusaha memecahkan soal yang ia berikan adalah sebuah langkah yang tepat daripada mendengar muridnya tersebut berkata, "saya tidak bisa pak". Demikian juga sebenarnya yang Allah inginkan dalam kehidupan kita.

Seringkali kita pasrah dengan keadaan yang menyesakkan kehidupan kita. Tanpa melakukan apapun, kita sudah berkata kepada Tuhan "saya sudah tidak sanggup" atau "masalah ini begitu berat, pasti saya tidak bisa keluar dari hal ini". Semua pikiran dan kata-kata negatif keluar hingga diri kita dikuasai dan akhirnya kita pun kalah.

Rancangan-Nya bagi setiap kita adalah menjadi pemenang dan itu tidaklah berubah sampai sekarang ini dan karya penebusan Yesus Kristus di atas kayu salib adalah buktinya. Namun, semuanya ini tidak akan terjadi dalam kehidupan kita bila kita tidak mengambil langkah untuk mempercayai firman Tuhan.

Gunakan iman Anda dan mulai berjalanlah selangkah demi selangkah dalam janji perkataan-Nya. Ketika Anda melakukan hal itu, kemenangan yang sudah Tuhan janjikan tersebut akan Anda raih.

Ketakutan adalah cara termudah yang iblis pakai untuk membuat Anda tidak berjalan dalam rancangan indah Tuhan.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, kami sering merasa lemah dalam melakukan sesuatu yang baru. Namun kami mohon kuatkanlah iman, harapan dan cinta kami agar kami tetap percaya bahwa Engkau senantiasa menguatkan kami dan melihat segala usaha kami untuk menjadi lebih baik. Jadikanlah hidup kami pancaran berkat-Mu untuk setiap orang yang kami jumpai. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Kamis, 27 Agustus 2009

Kelihatan Mustahil

Mazmur 5:4: " Sebab kepada-Mu aku berdoa, ya TUHAN, dengarlah seruanku di waktu pagi. Pagi-pagi kubawa persembahanku dan kunantikan jawaban-Mu, ya TUHAN. "

Mazmur 5:2-9

2 Ya TUHAN, dengarlah kata-kataku, perhatikanlah keluh-kesahku.
3 Indahkanlah seruanku dan tolonglah aku, ya Rajaku dan Allahku.
4 Sebab kepada-Mu aku berdoa, ya TUHAN, dengarlah seruanku di waktu pagi. Pagi-pagi kubawa persembahanku dan kunantikan jawaban-Mu, ya TUHAN.
5 Engkau Allah yang tak suka akan kejahatan; orang jahat tak boleh bertamu pada-Mu.
6 Engkau tak tahan melihat orang congkak, Kaubenci orang yang berbuat jahat.
7 Kaubinasakan orang-orang yang suka membohong, penipu dan pembunuh Kaupandang rendah.
8 Tetapi karena kasih-Mu yang besar, aku boleh masuk ke dalam Rumah-Mu. Kusujud ke arah Rumah-Mu yang suci, dan kusembah Engkau dengan khidmat.
9 Ya TUHAN, amat banyaklah musuhku! Bimbinglah aku untuk melakukan kehendak-Mu, dan tunjukkanlah jalan-Mu yang harus kutempuh.



Kurang lebih dari 40 tahun yang lalu Penginjil terkenal A.W Tozer pernah berkata, "Peradaban modern sekarang begitu kompleks sehingga hampir tidak memungkinkan bagi kehidupan rohani untuk mendapatkan tempat." Ia sudah menuliskan kalimat itu jauh sebelum email, internet televisi, dan teknologi "hemat waktu" lainnya, merampas sebagian besar waktu kita. Apalagi sekarang, saat dunia sudah jauh lebih maju lagi dengan teknologi yang tumbuh dan berkembang dengan pesatnya.

Namun sebenarnya, kita jangan terjebak dengan hal-hal teknologi semacam itu saja, karena sesungguhnya teknologi pun dapat digunakan untuk kegiatan rohani. Jadi sesungguhnya bukan hanya teknologi masa kini dan kompleksnya budaya modern saja yang mengganggu kehidupan rohani. Tetapi, sering kali hambatan-hambatan yang sangat mengganggu kita dalam menyediakan waktu untuk Allah bukan berasal dari luar diri kita, tetapi justru dari dalam diri kita sendiri. Kitalah yang terkadang enggan meluangkan waktu untuk beribadah kepada Tuhan, atau berdoa secara pribadi dan membaca Alkitab, oleh karena kesibukan masing-masing.

Lalu bagaimana caranya agar kita dapat melakukan hal yang tampaknya mustahil itu? Pertama, kita harus mengakui kegagalan kita dalam meluangkan waktu untuk Allah. Kedua, kita harus menyadari bahwa meluangkan waktu bersama Allah adalah hal yang esensial untuk kehidupan rohani kita. Hal itu seharusnya sama penting seperti keharusan kita untuk mendapatkan makanan yang cukup setiap hari. Ketiga, kita harus menyusun rencana. Sebagai contoh, di dalam Mazmur 5:4, kita dapat melihat bahwa Daud mempunyai jadwal khusus bersama Allah tiap hari.

Dengan ketiga konsep tersebut tertanam dalam benak, teduhkan hati dan pikiran Anda dan mulailah untuk menikmati sukacita yang datang karena Anda telah menyediakan diri untuk Tuhan. Percayalah, Anda pasti sanggup untuk melakukan apa yang kelihatannya mustahil itu.

Waktu yang diluangkan bersama Tuhan adalah waktu terbaik yang perlu Anda miliki

Sumber: Kingdom Magazine

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, ampunilah kami karena segala kesibukan kami membuat kami sering lupa bersyukur dan mendengarkan Sabda-Mu. Hari ini kembali kami mohon semoga terang Sabda-Mu menerangi hati kami lagi sehingga seluruh karya, kata dan pikiran kami hari ini kami gunakan untuk kemuliaan Nama-Mu di tengah-tengah sesama kami. Dengan perantaraan Yesus Tuhan kami. Amin.

Minggu, 23 Agustus 2009

Ketika Tekanan Berlangsung

Maleakhi 3: 16: "Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."


Maleakhi 3:1-3,11-12,16-18

1 Jawab TUHAN Yang Mahakuasa, "Aku akan mengirim utusan-Ku untuk menyiapkan jalan bagi-Ku. Maka dengan tiba-tiba Aku, TUHAN yang kamu cari, akan datang ke Rumah-Ku. Utusan-Ku yang kamu rindukan itu akan datang dan mengumumkan perjanjian-Ku."
2 Tetapi siapa dapat tahan pada hari TUHAN datang dan menampakkan diri-Nya? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam, dan seperti sabun tukang penatu.
3 Ia datang untuk menghakimi, seperti orang yang membersihkan dan memurnikan perak. Seperti seorang tukang logam memurnikan emas dan perak, begitulah utusan TUHAN akan memurnikan para imam supaya mereka mempersembahkan kurban-kurban dengan cara yang dikehendaki TUHAN.
11 Aku tak akan membiarkan serangga merusak hasil bumimu; pohon-pohon anggurmu akan sarat buahnya.
12 Maka kamu akan dikatakan bahagia oleh semua bangsa, sebab negerimu menjadi tempat yang baik untuk didiami."
16 Lalu orang-orang yang takut kepada TUHAN berbicara satu sama lain. TUHAN mendengar dan memperhatikan apa yang mereka katakan. Orang-orang yang menghormati Dia dan takut kepada-Nya, ditulis namanya dalam sebuah buku catatan yang ada di hadapan-Nya.
17 TUHAN Yang Mahakuasa berkata, "Mereka akan menjadi umat-Ku. Pada hari Aku bertindak, mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku. Aku akan mengasihani mereka, seperti seorang bapak menyayangi anak yang mengabdi kepadanya.
18 Umat-Ku akan melihat lagi perbedaan antara nasib orang baik dan orang jahat, antara orang yang berbakti kepada-Ku dan yang tidak."


Pernahkah Anda memperhatikan bahwa orang-orang yang mempunyai kesaksian yang paling menggairahkan dan diilhami iman adalah mereka yang pernah berada di bawah tekanan? Merekalah orang-orang yang tetap setia ketika tekanan sedang berlangsung. Merekalah orang-orang yang mempercayai janji-janji kemakmuran Tuhan di tengah-tengah situasi keuangan yang gawat atau mempercayai Tuhan untuk kesembuhan dalam menghadapi penyakit yang mendatangkan maut.

Saudara/i, bila Anda mengalami kesulitan kesulitan, itu bukanlah waktunya untuk mundur dari Tuhan dan mulai berkata, "Tuhan, mengapa Engkau membiarkan ini terjadi padaku?" Itu bukanlah waktunya untuk mengambil langkah surut dan meninjau kembali kesetiaan-Nya.

Tuhan bukanlah Allah yang tidak setia sehingga Dia dapat mengingkari perkataan-Nya. Dia tidak pernah mengecewakan umat-Nya atau orang-orang yang berharap kepada-Nya. Pertolongan dan kuasa-Nya selalu tepat. Jadi, jika Anda mau meninjau kembali tentang sesuatu, tinjaulah kembali diri Anda sendiri! Cermatilah baik-baik di mana Anda telah gagal.

Jika Anda masih belum dapat menemukan permasalahannya, katakanlah saja, "Tuhan, aku tidak tahu ketidakberesan ini, dan aku mohon Engkau untuk menunjukkannya kepadaku. Tetapi yang kuketahui dengan pasti, masalahnya tidak terletak pada-Mu, dan aku terus digerakkan oleh firman-Mu dan bukan oleh keadaan." Lalu bila Dia menyingkapkan sesuatu kepada Anda, cepatlah adakan perubahan.

Karena itu saudara/i, berdirilah teguh dan terus menghormati Tuhan dengan ucapan Anda. Tuhan mendengarkan Anda ketika tekanan sedang berlangsung. Menjadi pertanyaan untuk perenungan hari ini, "Jika situasi yang tidak mengenakkan itu Anda sedang alami saat ini, apakah yang Anda katakan kepada-Nya?"

Perkataan yang Anda sampaikan kepada Tuhan kala kondisi sulit memperlihatkan kualitas hubungan Anda dengan-Nya yang sebenarnya

Sumber: Kenneth & Gloria Copeland – Dari Iman ke Iman

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, segala kesulitan hidup yang kami alami kami percaya berasal dari kekurangan kami mengetahui betapa besar cinta yang Kau berikan kepada kami. Kami sering mengeluh dan merasa persoalan kami seolah tidak pernah berakhir. Namun pada hari ini kami kembali datang kepada-Mu seraya menyerahkan iman, harapan dan cinta kami bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan kami dalam segala situasi kehidupan kami. Dengan perantaraan Yesus Tuhan kami. Amin.

Selasa, 18 Agustus 2009

Bagian Dari Anugerah

Filipi 2:8: "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib"

Filipi 2:5-11
5 Hendaklah kalian berjiwa seperti Yesus Kristus:
6 Pada dasarnya Ia sama dengan Allah, tetapi Ia tidak merasa bahwa keadaan-Nya yang ilahi itu harus dipertahankan-Nya.
7 Sebaliknya, Ia melepaskan semuanya lalu menjadi sama seperti seorang hamba. Ia menjadi seperti manusia, dan nampak hidup seperti manusia.
8 Ia merendahkan diri, dan hidup dengan taat kepada Allah sampai mati--yaitu mati disalib.
9 Sebab itulah Allah mengangkat Dia setinggi-tingginya, serta memberikan kepada-Nya kekuasaan yang lebih besar daripada segala kekuasaan yang lain.
10 Maka untuk menghormati Yesus, semua makhluk yang di surga, dan yang di bumi, serta yang di bawah bumi, akan menyembah Dia.
11 Mereka semuanya akan mengaku bahwa Yesus Kristuslah Tuhan; dengan demikian Allah Bapa dimuliakan.



Ada seorang gadis muda di Afrika mengunjungi rumah ibu gurunya dan memberikan sebuah hadiah natal kepada ibu gurunya itu. Hadiah itu berupa sebuah kulit kerang yang sangat indah. Ibu guru itupun menerimanya dengan senang hati, lalu kemudian bertanya kepada gadis itu, "Hadiah itu sungguh sangat indah! Dari mana kamu memperoleh kulit kerang ini?" Gadis muda itu pun memberitahu gurunya bahwa kulit kerang seperti itu hanya dapat ditemukan di tepi pantai.

Ibu guru itu merasa sangat terharu karena ia tahu persis bahwa gadis itu harus berjalan menuju pantai berkilo-kilo meter jauhnya demi mendapatkan kerang tersebut. Ibu guru itu pun kemudian berkata kepada gadis itu, "Seharusnya kamu tidak perlu berjalan sejauh itu hanya untuk mencari hadiah bagi ibu." Tetapi sambil tersenyum gadis itu menjawab, "Perjalanan jauh itu adalah bagian dari hadiah."

Gadis muda ini, yang lebih bijaksana dari usianya, barangkali tidak mengetahui bahwa ia sedang menyampaikan kebenaran tentang Yesus Kristus. Yesus memberikan hadiah atau anugerah yang indah berupa kehidupan yang kekal kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Anugerah ini mencakup pengampunan atas semua dosa kita, dan kasih Allah yang tidak pernah mengabaikan kita.

Anugerah Yesus Kristus juga dimulai dengan sebuah perjalanan. Dia meninggalkan semarak kemuliaan surga untuk datang ke dunia yang penuh dengan dosa. Dia menjadikan diriNya menjadi manusia dan menyusuri jalan panjang menuju pengorbanan di atas kayu salib. Disanalah Dia menanggung dosa kita dan semua hukumannya.

Mungkin saat ini Anda akan berkata kepada Yesus seperti halnya Ibu guru terhadap gadis muda itu, "AnugerahMu terlalu besar Yesus. Engkau tidak seharusnya melakukan perjalanan sejauh itu dan menanggung semua itu." Dan dengan penuh kasih dan lembut Yesus akan berkata kepada Anda, "Perjalanan itu adalah bagian dari anugerah."

Anugerah terbesar dalam hidup ini adalah ketika Tuhan mengangkat Anda menjadi anak-Nya
Sumber: Kingdom Magazine
Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, syukur atas berkat pengampunan dan penebusan yang kami terima karena Yesus Putera-Mu. Semoga anugerah keselamatan yang kami alami menjadikan seluruh hidup dan karya kami pujian bagi kemuliaan nama-Mu. Dengan perantaraan Yesus Tuhan kami. Amin.

Jangan Lepaskan Impian Anda

Bilangan 14:6-8,10:" Yosua anak Nun dan Kaleb anak Yefune, dua di antara mata-mata itu, merobek pakaian mereka tanda berdukacita. Mereka berkata kepada seluruh rakyat itu, "Negeri yang kami selidiki itu luar biasa baiknya. Kalau TUHAN berkenan kepada kita, Ia akan membawa kita ke sana dan memberikan tanah yang kaya dan subur itu kepada kita. Seluruh rakyat mengancam hendak melempari mereka dengan batu sampai mati. Tetapi tiba-tiba orang-orang itu melihat cahaya kemilau TUHAN muncul di atas Kemah-Nya."

Bacaan: Bilangan 14:1-10
1 Sepanjang malam umat Israel berteriak-teriak dan menangis-nangis.
2 Mereka mengomel kepada Musa dan Harun dan berkata, "Lebih baik kita mati di Mesir atau di padang gurun ini! Biar kita mati saja!
3 Untuk apa TUHAN membawa kita ke negeri itu? Nanti kita mati dalam peperangan dan istri-istri serta anak-anak kita ditawan. Bukankah lebih baik kembali saja ke Mesir!"
4 Lalu mereka berkata satu sama lain, "Baiklah kita memilih seorang pemimpin dan kembali ke Mesir!"
5 Lalu Musa dan Harun sujud di depan seluruh rakyat.
6 Yosua anak Nun dan Kaleb anak Yefune, dua di antara mata-mata itu, merobek pakaian mereka tanda berdukacita.
7 Mereka berkata kepada seluruh rakyat itu, "Negeri yang kami selidiki itu luar biasa baiknya.
8 Kalau TUHAN berkenan kepada kita, Ia akan membawa kita ke sana dan memberikan tanah yang kaya dan subur itu kepada kita.
9 Janganlah melawan TUHAN, dan jangan takut terhadap orang-orang yang tinggal di negeri itu, sebab dengan mudah kita akan mengalahkan mereka. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, dan TUHAN menyertai kita. Jadi, janganlah takut."
10 Seluruh rakyat mengancam hendak melempari mereka dengan batu sampai mati. Tetapi tiba-tiba orang-orang itu melihat cahaya kemilau TUHAN muncul di atas Kemah-Nya.

Selama masa-masa permulaannya, sebuah impian adalah sesuatu yang sangat rapuh. Seperti yang dikatakan seorang ahli kepemimpinan, Bob Biehl, "Impian-impian seperti gelembung-gelembung sabun yang mengapung dekat dengan batu-batu karang bergerigi tajam pada hari yang sangat berangin."


Impian-impian baru memang rapuh karena kita belum mempunyai waktu untuk mengizinkannya bertumbuh atau berkembang. Saat sebatang benih pohon ek baru berumur satu tahun, seorang anak kecil dapat mencabutnya sampai ke akar, tetapi jika benih itu mendapatkan kesempatan untuk bertumbuh lama dan menjadi kokoh, bahkan angin badai tidak dapat menumbangkannya.

Impian-impian baru Anda juga lebih mudah ditumbangkan jika impian-impian itu diserang biasanya oleh orang-orang terdekat karena merekalah satu-satunya orang yang tahu tentang impian-impian tersebut. Harapan-harapan dan keinginan-keinginan kita mungkin sanggup menanggung kritik seorang asing, tetapi semua itu sukar bertahan saat diremehkan oleh seorang sahabat.

Usaha Anda untuk mewujudkan mimpi Anda memperlihatkan kerinduan Anda yang sebenarnya akan tergenapinya mimpi tersebut

Sumber: John C.Maxwell – Leadership: Janji Tuhan untuk Setiap Hari
Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, kami mengucap syukur karena kehidupan yang penuh kegembiraan yang boleh kami terima. Semoga seluruh hidup kami memancarkan cinta yang berkobar dan dengan iman akan Dikau kami melangkah maju mewujudkan impian kami dalam terang iman. Dengan perantaraan Yesus Tuhan kami. Amin.

Rabu, 29 Juli 2009

Nikmatilah Hidangan Firman

Amsal 4 : 20-21: Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu.

Bacaan: Amsal 4:20-27
20 Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku.
21 Janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu.
22 Orang yang memahaminya akan hidup dan menjadi sehat.
23 Jagalah hatimu baik-baik, sebab hatimu menentukan jalan hidupmu.
24 Janganlah sekali-kali mengucapkan sesuatu yang tidak benar. Jauhkanlah ucapan-ucapan dusta dan kata-kata yang dimaksud untuk menyesatkan orang.
25 Hendaklah wajahmu memancarkan kejujuran hatimu; tak perlu engkau berlaku seolah-olah ada udang di balik batu.
26 Pikirlah baik-baik sebelum berbuat, maka engkau akan berhasil dalam segala usahamu.
27 Jauhilah yang jahat, dan hiduplah dengan jujur. Janganlah sekali-kali menyimpang dari jalan yang benar.




Begitu Anda menjadikan firman Tuhan sebagai kata akhir dalam hidup Anda, maka langkah pertama menuju kemenangan atas serangan musuh ialah pergi pada firman dan berpegang pada janji-janji Tuhan mengenai situasi Anda. Perhatikanlah kata "Pergilah pada Firman." Memang baik untuk memasukkan Firman ke dalam ingatan. Tetapi janganlah itu menggantikan pembacaan Firman setiap hari.

Pikirkanlah tentang itu begini. Tidak ada manfaatnya bagi seorang yang lapar untuk membayangkan rasanya kentang. Bahkan tiada gunanya sekalipun dia dapat mengingat rasa kentang itu dengan sempurna. Hal itu juga berlaku untuk firman Tuhan. Memang penting untuk menyimpannya dalam ingatan, tetapi juga perlu untuk membiarkan roh Anda menikmatinya sebagai makanan rohani. Ada kuasa dalam membaca Firman dan membiarkannya masuk ke dalam telinga Anda. Itulah cara Firman masuk ke dalam hati Anda, sehingga Anda dapat hidup olehnya.

Jadi, janganlah hanya memikirkan tentang Firman, tetapi bacalah itu. Pergilah menemui janji-janji yang dapat menangani situasi Anda. Nikmatilah hidangan janji-janji itu dan jadilah kuat.

Firman Tuhan itu berisi janji-janji. Oleh karenanya, raih dan terimalah hal tersebut dalam kehidupan Anda !!!

Sumber: Kenneth & Gloria Copeland – Dari Iman ke Iman

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, kami bersyukur karena telah Kau jadikan anak-anak pilihan-Mu. Semoga benih Sabda-Mu yang kami terima membuat kami semakin bertumbuh dalam iman, harap dan cinta. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Bertumbuhlah

I Petrus 2:2: " Hendaklah kalian menjadi seperti bayi yang baru lahir, selalu haus akan susu rohani yang murni. Dengan demikian kalian akan tumbuh dan diselamatkan.,"

Bacaan: 1 Petrus 2:1-4
1 Sebab itu, buanglah dari dirimu segala yang jahat; jangan lagi berdusta, dan jangan berpura-pura. Jangan iri hati, dan jangan menghina orang lain.
2 Hendaklah kalian menjadi seperti bayi yang baru lahir, selalu haus akan susu rohani yang murni. Dengan demikian kalian akan tumbuh dan diselamatkan.
3 Di dalam Alkitab tertulis begini, "Kamu sudah merasakan sendiri betapa baiknya Tuhan."
4 Sebab itu, datanglah kepada Tuhan. Ia bagaikan batu yang hidup, batu yang dibuang oleh manusia karena dianggap tidak berguna; tetapi yang dipilih oleh Allah sebagai batu yang berharga.



Pernahkah Anda berada di sebuah ruangan yang penuh dengan bayi-bayi? Orok-orok bertangisan. Mereka merangkak sambil berseru minta mainan tertentu. Bocah-bocah yang baru dapat berjalan memaksa dan merengek menuntut kemauannya dituruti. Itu benar-benar dapat keadaan yang menjadi sukar diurus, bukan?

Bila serombongan bayi berkumpul keadaannya kira-kira sama! Tentunya tidak ada yang salah menjadi seorang bayi rohani. Kita semua mula-mulanya begitu. Ketika mula-mula lahir ke dalam Kerajaan Tuhan, kita hampir sama dengan bayi-bayi biasa yang baru lahir. Kita tidak begitu kuat atau berkembang dengan baik. Kita melakukan kesalahan di sana-sini dalam usaha berkiprah dalam lingkungan kita yang baru. Begitulah caranya kita semua memulainya. Tetapi, Tuhan tidak pernah bermaksud agar kita tetap dalam keadaan itu.

Itulah sebabnya dalam 1 Petrus 2;2, Dia menyatakan bahwa kita harus "merindukan susu murni dari Firman agar kamu dapat bertumbuh..." (King James). Dia ingin agar kita bertumbuh! Dia ingin agar kita makan firman-Nya, dari susu Firman meningkat ke daging Firman sampai kita bertumbuh menjadi putra dan putri dewasa.

Sekarang mulailah santapan firman bagi Anda dan nikmatilah berkatnya bertumbuh dewasa dalam Dia.

Menjadi dewasa rohani adalah sebuah keuntungan karena dengan begitu Anda bisa mengenal lebih dalam siapakah Tuhan yang penuh kasih itu.

Sumber: Kenneth & Gloria Copeland - Dari Iman Ke Iman

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, kami bersyukur karena telah Kau jadikan anak-anak pilihan-Mu. Semoga benih Sabda-Mu yang kami terima membuat kami semakin bertumbuh dalam iman, harap dan cinta. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Senin, 27 Juli 2009

Dalam Tangan Sang Artis

Yesaya 64:8: "Tetapi sekarang. Ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu."

Yesaya 64:1-8
1 Koyakkanlah langit dan turunlah, ya TUHAN, buatlah gunung-gunung bergoncang di hadapan-Mu,
2 seperti api menyalakan kayu dan membuat air mendidih. Nyatakanlah kuasa-Mu kepada musuh-musuh-Mu, sehingga bangsa-bangsa gemetar di hadapan-Mu.
3 Pernah Engkau melakukan perbuatan yang dahsyat, yang tidak kami sangka-sangka. Engkau turun, dan di hadapan-Mu gunung-gunung berguncang.
4 Belum pernah ada yang mendengar, dan belum pernah ada yang melihat bahwa selain Engkau, ada ilah yang bertindak, bagi orang yang berharap kepadanya.
5 Engkau menyongsong orang yang jujur dan yang hidup menurut kehendak-Mu. Engkau marah kepada kami, tetapi kami tetap berdosa memang sejak dahulu kami bersalah.
6 Kami semua adalah orang najis, Kami akan lenyap karena kejahatan kami seperti daun layu diterbangkan angin.
7 Tak ada yang berdoa kepada-Mu, atau minta pertolongan-Mu, sebab Engkau menyembunyikan wajah-Mu dari kami, dan membiarkan kami dibinasakan oleh dosa kami.
8 Tetapi sekarang. Ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.



Ada sebuah kisah menarik tentang seorang artis dari Inggris bernama William Wolcott yang pergi ke New-York pada tahun 1924 untuk mencatat kesannya terhadap kota besar itu. Suatu pagi ia sedang mengunjungi kantor seorang mantan rekannya saat desakan untuk membuat sketsa muncul dalam dirinya. Ketika melihat sehelai kertas di atas meja kerja sahabatnya, ia bertanya, "Bisakah aku memintanya?"

Sahabatnya menjawab, "Itu bukan kertas sketsa. Itu kertas pembungkus kertas biasa."

Karena tidak ingin kehilangan ilham yang muncul itu, Wolcott mengambil kertas pembungkus tersebut dan berkata, "Tak ada yang biasa-biasa saja jika kita tahu bagaimana menggunakannya."

Pada kertas biasa itu Wolcott membuat dua sketsa. Kemudian hari, salah satu sketsa itu dijual dengan harga $500 dan yang lainnya dengan harga $1000., suatu jumlah yang sangat besar pada tahun 1924.

Orang di bawah pengaruh seseorang yang memberi kekuatan seperti sehelai kertas di tangan seorang artis besar. Tidak peduli dari apa kertas tersebut dibuat, kertas itu dapat menjadi harta yang sangat berharga.

Yang menjadikan Hidup Anda bernilai bukanlah apa yang ada pada Anda, melainkan siapa yang menciptakan Anda.
Sumber: John C. Maxwell – Renungan Harian ‘Leadership’
Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, terima kasih karena hari ini kami kembali disapa sebagai mahluk ciptaan Bapa yang paling luhur dan mulia. Jadikanlah kemuliaan kami sebagai pujian yang harum untuk kemuliaan Nama-Mu di dalam karya dan bakti kami sepanjang hari ini. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Minggu, 26 Juli 2009

Siapakah Sumber Sukacita Anda?

Nehemia 8:9b-10: "Hari ini hari yang khusus bagi TUHAN Allahmu, jadi jangan bersedih atau menangis. Sekarang pulanglah; makanlah dan minumlah dengan gembira. Berilah sebagian dari makanan dan anggurmu kepada mereka yang berkekurangan. Hari ini hari yang khusus bagi Tuhan kita, jadi jangan bersusah. Kegembiraan yang diberikan TUHAN kepada kalian akan menguatkan kalian."

Bacaan: Nehemia 8:1-12
1 Pada bulan tujuh orang Israel telah menetap di kotanya masing-masing. Pada tanggal satu bulan itu mereka semua berkumpul di Yerusalem, di halaman di depan Pintu Gerbang Air. Mereka meminta supaya Buku Hukum diambil oleh Imam Ezra, seorang ahli dalam Hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel melalui Musa.
2 Lalu Ezra membawa buku itu ke hadapan sidang yang terdiri dari laki-laki, wanita dan anak-anak yang cukup dewasa untuk mengerti.
3 Kemudian, dari pagi sampai siang, Ezra membacakan Hukum itu kepada mereka. Mereka semua mendengarkan dengan penuh perhatian.
4 Ezra berdiri di atas mimbar kayu yang telah dibuat untuk keperluan pertemuan itu. Di sebelah kanannya berdiri orang-orang ini: Matica, Sema, Anaya, Uria, Hilkia dan Maaseya; sedang di sebelah kirinya berdiri: Pedaya, Misael, Malkia, Hasum, Hasbadana, Zakharia dan Mesulam.
5 Panggung tempat Ezra berdiri itu lebih tinggi dari orang-orang itu, sehingga mereka semua dapat melihatnya. Segera ia membuka buku itu, mereka semua berdiri.
6 Ezra berkata, "Pujilah TUHAN, Allah yang besar!" Seluruh rakyat mengangkat tangan tinggi-tinggi dan menjawab, "Amin, amin!" Lalu mereka sujud menyembah Allah.
7 Setelah itu mereka bangkit dan berdiri di tempat masing-masing, sementara sejumlah orang Lewi menerangkan Hukum itu kepada mereka. Orang-orang Lewi itu ialah: Yesua, Bani, Serebya, Yamin, Akub, Sabetai, Hodia, Maaseya, Kelita, Azarya, Yozabad, Hanan dan Pelaya.
8 Mereka menterjemahkan Hukum Allah itu bagian demi bagian serta menjelaskannya sehingga rakyat dapat mengerti bacaan itu.
9 Mendengar pembacaan Hukum itu, rakyat menjadi sangat terharu, lalu menangis. Maka gubernur Nehemia dan Imam Ezra ahli Hukum itu, serta orang-orang Lewi yang menerangkan Hukum itu, mengatakan kepada seluruh rakyat demikian, "Hari ini hari yang khusus bagi TUHAN Allahmu, jadi jangan bersedih atau menangis.
10 Sekarang pulanglah; makanlah dan minumlah dengan gembira. Berilah sebagian dari makanan dan anggurmu kepada mereka yang berkekurangan. Hari ini hari yang khusus bagi Tuhan kita, jadi jangan bersusah. Kegembiraan yang diberikan TUHAN kepada kalian akan menguatkan kalian."
11 Juga orang-orang Lewi menenangkan rakyat dan berkata berulang-ulang, "Jangan bersedih pada hari yang khusus ini."
12 Maka pulanglah seluruh rakyat untuk makan dan minum serta membagi-bagikan makanan kepada orang-orang lain. Mereka bergembira karena telah mengerti arti bacaan yang mereka dengar itu.



Seorang "pemenang sejati" bukan hanya harus memiliki teknik yang baik, melainkan juga stamina yang kuat. Tanpa stamina yang baik, teknik yang baik tidak akan dapat digunakan dengan baik. Dalam Alkitab terjemahan bahasa Inggris, kalimat terakhir ayat ini berbunyi: "....for the joy of the LORD is your strength" (Nehemiah 8:10 - NIV). Jika tidak ada sukacita, maka tidak ada kekuatan. Mengerjakan tugas-tugas, tanggung jawab dan melayani Tuhan tanpa sukacita, akan membuat kita melakukannya dengan ‘setengah hati'.

Kekuatan yang sejati datang dari ‘sukacita yang datang dari Tuhan', bukan karena menang undian, dibelikan komputer baru atau ditraktir makan ‘all you can eat'. Sukacita seperti itu sifatnya ‘temporary' (sementara). Allah kita ingin memberikan kepada kita sukacita yang bisa diaktifkan setiap saat, bahkan pada saat yang paling sulit sekalipun. Kata ‘Lord' atau "TUHAN' dalam ayat ini berasal dari kata ibrani ‘yhwh'. Kata ini merupakan sebutan bagi Nama Allah Israel yang terdiri dari 4 huruf mati yang boleh diucapkan sembarangan oleh orang Yahudi. Sebutan ‘yhwh' bukan sekedar nama, tetapi juga memiliki arti yaitu: ‘Aku di sini untukmu' (William Dryness).

Kehadiran Allah yang Maha Kuasa merupakan jaminan sukacita kita. Apapun masalah hari ini, Ia selalu ada di sini untuk Anda. Jangan pernah berpikir untuk menyerah, kompromi dengan dosa, apalagi bunuh diri. Bunuh diri merupakan ‘permanent solution for temporary problem'. Tindakan ini bukan dilakukan oleh pemberani, melainkan pengecut. Kalau Tuhan adalah sumber sukacita Anda, apakah Anda juga menjadi sumber sukacita bagi orang lain? Atau ‘hadirat' Anda merupakan kabar buruk bagi orang lain! Sukacita tidak dirancang untuk dinikmati seorang diri, melainkan untuk dinikmati bersama.

Yesus adalah sumber sukacita sejati. Saat yang sejati itu sudah Anda miliki, Apakah Anda masih mau mencari sumber yang lain?

Sumber: Ps. Ferry Felani, S.Th. Pastor of City Gate Apostolic Community

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, pada hari ini kami bersyukur atas kemenangan dan sukacita iman besar yang boleh kami alami. Semoga segala berkat yang kami terima senantiasa menguatkan kami dan menjadikan hidup kami saluran berkat bagi setiap orang yang kami jumpai. Karena Engkaulah Allah dan Bapa kami yang sejati. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Rabu, 22 Juli 2009

Berhenti Menyangkali Dosa Anda

I Yohanes 1:9: Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Bacaan: 1 Yohanes 1:5-10
5 Inilah berita yang telah kami dengar dari Anak-Nya dan yang kami sampaikan kepada kalian: Allah itu terang, dan pada-Nya tidak ada kegelapan sama sekali.
6 Kalau kita berkata bahwa kita hidup bersatu dengan Dia, padahal kita hidup dalam kegelapan, maka kita berdusta baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan.
7 Tetapi kalau kita hidup di dalam terang sebagaimana Allah ada di dalam terang, maka kita hidup erat, rukun satu sama lain, dan darah Yesus, Anak-Nya, membersihkan kita dari segala dosa.
8 Kalau kita berkata bahwa kita tidak berdosa, kita menipu diri sendiri; dan Allah tidak berada di dalam hati kita.
9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
10 Tetapi kalau kita berkata bahwa kita tidak berdosa, kita beranggapan seakan-akan Allah pendusta dan kita tidak menyimpan perkataan Allah di hati kita.



Menyangkal adalah sebuah tindakan yang suka dilakukan manusia untuk memanipulasi keadaan yang sedang terjadi. Penyangkalan tidak hanya dilakukan pria saja atau wanita saja, orang tua saja atau anak kecil saja, semua pasti pernah melakukannya. Berapa banyak orang yang menyangkali keberadaan dirinya yang memiliki kekurangan dengan cara operasi plastik atau berkata dirinya baik-baik saja padahal sakit. Lebih parahnya lagi, banyak dari manusia yang tidak mengakui bahwa mereka adalah orang yang berdosa dan perlu pengampunan dari Tuhan.

Penyangkalan yang terus menerus dilakukan manusia sebenarnya adalah kesedihan bagi Tuhan. Dia bersedih karena anak-anakNya menolak keberadaan-Nya dan kasih karunia-Nya. Dia ingin mendekat kepada manusia dan berkomunikasi dengan manusia. Namun, itu tidak dapat terjadi bila dosa masih melekat dalam manusia.

Allah sudah membuka jalan agar manusia dapat berhubungan kembali dengan-Nya dan mengalami berkat-berkatNya dengan mengirimkan Yesus ke dalam dunia. Yesus menjadikan hidupNya sebagai korban penghapus dosa manusia. Tuhan menginginkan manusia untuk jujur dan mengakui segala kelemahan hidupnya. Dia ingin manusia datang kepada-Nya dan berkata "Tuhan, aku manusia lemah dan berdosa. Aku mengakui keselamatan hanya datang dari-Mu. Tuhan ampuni aku".

Apa yang Anda tunggu saat ini?? Mulailah datang kepada Tuhan hari ini dan akui bahwa diri Anda adalah orang berdosa. Ungkapkan segala kelemahan Anda dan nyatakan kepada Tuhan bahwa hanyalah Dia yang sanggup memberikan jaminan keselamatan hidup kekal selama-lamanya.

Menerima siapa diri Anda sebagai manusia di hadapan Tuhan adalah kunci pintu untuk Anda menerima anugerah-Nya yang besar
Sumber: Kathy Schultz – Saduran Artikel Devotional “Denial: The Great Cover Up”

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, di saat kami jatuh dalam dosa, Engkau tidak pernah meninggalkan kami. Kuatkanlah hati dan iman kami agar berani mengaku di hadapan-Mu kami orang berdosa dan lemah sehingga menimba kekuatan baru yang sejati dari-Mu. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Selasa, 21 Juli 2009

Anda Begitu Spesial

Yesaya 49:16: Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

Bacaan: Yesaya 49:13-18

13 Bernyanyilah hai langit, bersoraklah hai bumi, hai gunung-gunung, bersoraklah gembira! Sebab TUHAN datang menghibur umat-Nya, Ia mengasihani umat-Nya yang tertindas.
14 Tetapi penduduk Yerusalem berkata, "TUHAN sudah meninggalkan kita, TUHAN kita sudah melupakan kita."
15 TUHAN menjawab, kata-Nya, "Mungkinkah seorang ibu melupakan anaknya, dan tidak menyayangi anak kandungnya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tak akan melupakan engkau!
16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
17 Orang-orang yang membangun engkau segera datang, dan yang telah menghancurkan engkau akan pergi.
18 Lihatlah dan pandanglah di sekelilingmu, rakyatmu sudah berkumpul dan datang kepadamu. Demi Aku, Allah yang hidup, Aku berkata, sungguh, engkau akan bangga karena pendudukmu, seperti pengantin wanita bangga karena perhiasannya.



Menurut Anda seberapa besarkah ukuran seseorang mengasihi Anda? Apakah dengan memberikan segala limpahan materi itu dinamakan orang tersebut mengasihi Anda? Mungkin itu ada benarnya, namun itu hanyalah salah satu parameter ukuran kasih dan bukan yang terutama. Sepasang manusia yang sedang jatuh hati pasti akan melakukan apa saja agar bisa membuktikan betapa dia mengasihi pasangannya tersebut. Mungkin kedengarannya klasik, tetapi jurus tersebut sangat ampuh memanaskan api asmara diantara keduanya. Begitupun dengan yang Allah lakukan kepada manusia.

Allah dengan kasih-Nya menunjukkan kepada manusia betapa Dia selalu mengingat anak-anakNya yang ada di muka bumi. Dalam Yesaya 49:16, Nabi Yesaya menuliskan bahwa Allah melukiskan manusia di telapak tangan-Nya. Di dalam versi Alkitab versi Amplified Bible, kata "telah melukiskan" itu ditulis dengan kata "tattooed" (memberi tanda dengan tato).

Tato pada zaman dahulu kala hanya ada satu jenis, yakni tato permanen. Apabila tato ingin dihilangkan dari tubuh seseorang maka dia harus menghapusnya dengan benda yang sangat panas. Apa yang ingin disampaikan Allah melalui nabi Yesaya kepada manusia melalui ayat sebelumnya ini adalah bahwa manusia sangatlah berharga di hadapan-Nya. Dia tidak ingin kehilangan satu pun manusia yang diciptakan-Nya. Yang Allah inginkan manusia berkomunikasi dengan-Nya seperti layaknya Bapa dengan Anak.

Bersyukurlah kepada Allah karena Anda sangat dikasihi-Nya dan memandang Anda begitu spesial. Oleh karena itu, ucapkanlah kata-kata kasih kepada Allah ketika Anda menghampiri-Nya dalam doa-doa Anda.

Allah bukan hanya menggambar Anda, tetapi dia melukiskan dengan tinta kekal nama dan tubuh Anda pada telapak tangan-Nya. Karena itulah Anda begitu spesial.

Sumber: Dan Betzer - Saduran Artikel Devotional "Tattoos"

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, terima kasih karena Engkau tidak pernah meninggalkan kami di dalam setiap pergumulan hidup ini. Kami mengucap syukur karena kebaikan dan berkat terlebih karena kami begitu berharga di mata-Mu. Jadikanlah hidup kami alat dan tanda kemuliaan-Mu di mana saja kami berada. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Senin, 20 Juli 2009

Kantung Anggur Tuhan

Mazmur 56:9: Engkau menghitung hari-hari pengembaraanku, dan tahu jumlah air mataku; tidakkah Engkau memperhitungkannya?

Bacaan: Mazmur 56:1-9
1 (56-1) Untuk pemimpin kor. Menurut lagu: Merpati yang membisu, dari daerah yang jauh. Mazmur Daud ketika orang Filistin menangkap dia di Gat.
(56-2) Kasihanilah aku, ya Allah, sebab aku diserang, terus-menerus aku ditindas musuh-musuhku.
2 (56-3) Sepanjang hari aku diinjak-injak lawanku; banyaklah yang memusuhi aku, ya Allah Yang Mahatinggi.
3 (56-4) Waktu aku takut, aku berharap kepada-Mu.
4 (56-5) Aku memuji Allah karena apa yang Ia janjikan; aku percaya kepada-Nya, maka aku tak takut, manusia tidak berdaya terhadapku.
5 (56-6) Sepanjang hari musuh mengacaukan perkaraku, terus-menerus mereka berusaha mencelakakan aku.
6 (56-7) Mereka bergerombol di tempat tersembunyi, mengamat-amati segala yang kulakukan, dan mencari kesempatan untuk membunuh aku.
7 (56-8) Adakah keselamatan bagi kejahatan mereka? Binasakanlah mereka dalam kemarahan-Mu, ya Allah!
8 (56-9) Engkau menghitung hari-hari pengembaraanku, dan tahu jumlah air mataku; tidakkah Engkau memperhitungkannya?
9 (56-10) Pada hari aku berseru kepada-Mu, musuh akan dipukul mundur, sebab aku tahu Allah memihak aku.



Pernahkah Anda mengalami kejadian di mana Anda begitu dipermalukan hingga pada akhirnya Anda harus menitikkan air mata karenanya? Perasaan Anda tentu begitu sakit, harga diri merasa terinjak-injak, bahkan kepercayaan diri Anda menjadi runtuh. Hidup ini seperti tidak ada gunanya lagi. Anda merasa bahwa seharusnya orang yang mempermalukan Anda tidak berbuat seperti itu. Bahkan hari-hari Anda pun terus dilewati dengan tangisan. Sampai satu titik dimana Anda mengambil keputusan untuk berhenti menangis apapun alasannya.

Raja Daud adalah seorang tokoh Alkitab yang terkenal dengan keekspresifannya. Dia tidak pernah ragu-ragu untuk mengungkapkan kekagumannya kepada Tuhan dengan menari atau melompat-lompat atau mengeluarkan air mata ketika sedang dalam kesusahan/kesedihan. Kitab Mazmur sendiri adalah kitab yang hampir setiap pasalnya menceritakan ungkapan perasaan Daud kepada Tuhan.

Mazmur 56 adalah salah satu pasal yang ditulis Daud mengisahkan mengenai dirinya yang ditangkap orang Filistin di Gat. Daud ketika itu merasa diremehkan dan tidak dapat berbuat apa-apa kepada lawan-lawannya tersebut. Yang Daud lakukan ketika itu adalah menangis. Daud tahu bahwa ketika dirinya sedang menangis, Tuhan melihatnya. Daud percaya air matanya yang keluar diperhitungkan dan ditampung dalam kirbat Tuhan. Ia percaya bahwa kirbat Tuhan tidak kurang luas untuk menampung air mata yang keluar dari matanya.

Banyak kejadian tidak mengenakkan di depan Anda yang mungkin dialami dan membuat Anda kembali mengeluarkan air mata. Namun, percayalah kirbat Tuhan selalu cukup untuk menampungnya.

Tuhan menghitung air mata yang keluar dari mata anak-anakNya dan Dia menyiapkan Kirbat yang luas untuk menampungnya.
Sumber: Joanne Reese - Saduran Artikel Devotional “The Lunch Encounter”

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, di dalam kesulitan hidup kami Engkau tidak pernah meninggalkan kami. Kami bersyukur atas hari ini dan semua kehidupan kami dan berharap semoga segala perjuangan hidup kami hari ini membawa berkat dan sukacita melimpah bagi setiap orang di sekitar kami. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Rabu, 15 Juli 2009

Gaya Hidup Beriman

2 Timotius 2:3 : Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.

Bacaan: 2 Timotius 2:1-7
1 Timotius, anakku! Hendaklah engkau menjadi kuat oleh rahmat yang diberikan kepada kita, karena kita bersatu dengan Kristus Yesus.
2 Ajaran yang dahulu sudah kaudengar dari saya di depan banyak orang, hendaklah kaupercayakan kepada orang-orang yang dapat dipercayai dan yang cakap mengajar orang lain.
3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
4 Seorang prajurit yang sedang tugas, tidak akan menyibukkan dirinya dengan urusan-urusannya sendiri, sebab ia ingin menyenangkan hati panglimanya.
5 Seorang olahragawan tidak akan menjadi juara di dalam suatu pertandingan, kalau ia tidak mentaati peraturan-peraturan.
6 Petani yang sudah bekerja keras, dialah yang pertama-tama berhak mendapat hasil tanaman.
7 Renungkanlah apa yang saya kemukakan itu, sebab Tuhan akan memberikan kepadamu kesanggupan untuk mengerti semuanya.



Masa kesukaran tidak akan terelakkan dalam hidup setiap orang percaya. Dan sebagai orang percaya, Anda perlu untuk menyadari hal ini. Memang benar kita telah ditebus dari kutuk, dan sia-sia iblis berusaha untuk mengubahkan hal itu, tetapi dia akan tetap menantang Anda.

Jadi, janganlah heran ketika hidup Anda berubah menjadi sulit. Waktunya akan tiba bagi Anda untuk memprakktekkan iman, untuk berdiri teguh dengan iman, berbicara dan bertindak seolah-olah perkataan Tuhan itu benar bahkan ketika Anda tidak merasakannya atau melihat hasil dari iman itu terjadi di sekitar Anda. Akan ada waktunya ketika segala sesuatu dalam hidup Anda sepertinya salah. Itulah saatnya bagi Anda untuk menderita sebagai seorang prajurit yang baik.

Banyak orang ketika mendengar perkataan iman tentang kesembuhan atau kemakmuran, mereka akan berpikir, "Ok, saya akan mencobanya." Tapi kemudian ketika masalah datang, mereka menyerah kalah.

Satu hal yang harus Anda sadari hari ini bahwa hidup beriman itu bukanlah sesuatu yang harus Anda coba, melainkan sebuah gaya hidup yang harus Anda jalani. Anda melakukannya baik ketika masalah sedang melanda atau pun saat hidup Anda sedang baik-baik saja. Anda melakukannya setiap saat karena Anda tidak melakukannya hanya untuk memperoleh keuntungan. Anda melakukannya karena Anda tahu bahwa iman itu berkenan kepada Allah (Ibrani 11:6).

Mungkin saja Anda akan menghadapi banyak masalah di satu waktu, tetapi yakinlah Anda akan selalu unggul jika Anda menderita kesukaran sebagai seorang prajurit yang baik. Jika Anda menolak untuk menjadi lemah dan jatuh, Anda akan memperoleh kemenangan. Satu-satunya orang Kristen yang kalah ialah dia yang berhenti dan menyerah kalah!

Ketangguhan iman dan hidup berkemenangan hanya akan Anda dapatkan ketika Anda melakoni iman sebagai gaya hidup dan bukan hanya sekedar pengharapan untuk keluar dari masalah.

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, terima kasih atas berkat kehidupan yang kami terima sampai saat ini. Di tengah pergumulan hidup kami, kami bersatu dan berdoa untuk rekan dan saudara seiman kami Ethel yang sakit, semoga di tengah pergumulannya menghadapi cancer yang diderita, Engkau selalu mendampingi dan memberikan kekuatan serta mukjizat melimpah berupa kesembuhan sejati. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Selasa, 14 Juli 2009

Jangan Duduk Saja, Bangkitlah!

2 Raja-Raja 7:3,5: Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati? Lalu pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram. Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat perkemahan orang Aram itu, tampaklah tidak ada orang di sana.

Bacaan: 2 Raja-raja 7:3-11
3 Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati?
4 Jika kita masuk ke kota, kita akan mati kelaparan; dan jika kita tinggal saja di sini, kita akan mati juga. Baiklah kita ke perkemahan orang Siria. Paling-paling kita dibunuh oleh mereka. Tetapi ada kemungkinan juga kita tidak diapa-apakan."
5 Setelah hari mulai gelap mereka pergi ke perkemahan orang Siria, tetapi mereka tidak melihat seorang pun di situ.
6 Sebab, TUHAN telah membuat orang Siria mendengar bunyi seperti serangan sebuah pasukan besar berkuda dan berkereta. Orang-orang Siria itu mengira raja Israel sudah menyewa raja Het dan Mesir beserta tentaranya untuk menyerang mereka.
7 Lalu pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram. Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat perkemahan orang Aram itu, tampaklah tidak ada orang di sana.
8 Keempat orang yang berpenyakit kulit itu tiba di pinggir perkemahan itu, dan memasuki sebuah kemah. Mereka makan minum di situ dan mengambil emas, perak serta pakaian-pakaian lalu pergi menyembunyikannya. Setelah itu mereka kembali lagi dan memasuki kemah yang lain, lalu melakukan hal yang sama.
9 Mereka berkata satu sama lain, "Perbuatan kita ini tidak baik. Kabar ini kabar yang baik dan semestinya kita memberitahukannya! Jika kita tunggu sampai besok, pasti kita dihukum. Baiklah kita laporkan hal ini ke istana."
10 Karena itu kembalilah mereka ke Samaria dan berseru kepada pengawal gerbang kota, "Kami telah pergi ke perkemahan orang Siria, dan ternyata tidak ada orang di sana. Kuda dan keledai mereka kami dapati masih terikat pada tempatnya, dan kemah-kemah ditinggalkan begitu saja."
11 Para pengawal meneriakkan berita itu, sehingga orang menyampaikannya ke istana.


Tidak perduli seberat apa pun masalah yang Anda hadapi saat ini, tidak perduli sejauh mana Anda berada di bawah tekanan, dalam waktu 24 jam Anda dapat berada di puncak gunung yang tertinggi. Anda mungkin berpikir bahwa hal itu mustahil. Namun hal itulah yang ada di dalam pikiran orang-orang Samaria dalam 2 Raja-raja 7. Negeri mereka dilanda kelaparan. Musuh mengelilingi mereka dan semua sumber bahan makanan tidak diizinkan masuk ke Samaria.
Dan dalam keadaan seperti itulah Tuhan mengatakan kepada nabi Elisa bahwa dalam 24 jam seluruh situasi itu akan berubah. Harga tepung dan gandum akan bernilai beberapa sen saja, dan akan tersedia makanan berlimpah untuk semua orang.

Lalu siapa yang dipakai Tuhan untuk mengubah situasi itu? Empat orang kusta! Empat orang kusta itu bukannya duduk saja dan mengasihani dirinya sendiri menunggu ajalnya tiba karena ketiadaan makanan. Mereka mengambil resiko masuk ke perkemahan musuh. Dan sewaktu mereka tiba di sana, mereka tidak melihat seorang musuh pun. Perkemahan musuh telah kosong melompong dan seluruh perbekalan mereka tergeletak begitu saja. Ternyata para malaikat Allah telah menakuti pasukan musuh sampai lari kocar-kacir dan mereka meninggalkan makanan yang cukup untuk memberi makan seluruh penduduk Samaria!

Seringkali Anda dan saya seperti orang-orang dalam kisah ini. Perhatian kita hanya terpusat pada masalah kita, bukannya terpusat pada firman Tuhan. Kita membiarkan diri kita dikelilingi oleh suara-suara negatif dari dunia ini sehingga visi kita untuk mencapai kemenangan tersingkir dari pandangan kita. Ketika hal itu terjadi, iman dan kuasa mulai surut dan masalah kehidupan menimpa kita.

Bila hal itu terjadi dengan Anda, berhentilah menangis. Berhentilah melihat pada masalah Anda dan mengasihani diri sendiri. Hal itu tidak akan mengubah sesuatu. Sebagaimana Tuhan melakukannya terhadap Elisa, Tuhan juga memberikan Anda Firman. Ia menjanjikan kepada Anda kemenangan. Ia berjanji untuk menjadikan Anda seorang pemenang.

Jadi, jangan duduk saja sampai Anda mati. Jangan menerima kekalahan begitu saja. Bangkitlah dengan iman. Berdirilah atas firman Tuhan dan berpeganglah atas firman dalam hidup Anda. Marahlah kepada setan, usirlah dia. Marahlah terhadap penyakit yang Anda derita. Marahlah terhadap kemiskinan dan mulailah memberi. Bangkitlah dan terimalah kelepasan dari Tuhan.

Janji Tuhan yang penuh kemenangan diberikan dalam setiap permasalahan hidup Anda. Bangkitlah dan jangan pernah menyerah!

Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :
Ya Bapa, kami bersyukur karena dalam hidup kami hari ini Engkau kembali mengingatkan kami bahwa Engkau adalah Allah yang setia dan selalu menggendong kami. Semoga pergumulan hidup kami hari ini membuat kami tegar dan mau bangkit untuk meraih masa depan dalam Engkau. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.